Chapter 14

105K 4.3K 89
                                    

Gadis cantik dengan rambut strawberry blonde membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke pelupuk matanya. Ia merasakan pening di kepalanya, pandangannya masih sedikit kabur.

Setelah cukup tersadar, ia mengerutkan keningnya, merasa asing dengan ruang kamar yang ditempatinya. Pasalnya kamar ini di dominasi oleh warna hitam, berbeda dengan kamarnya yang sangat cerah dengan warna rose gold. Ia memandangi sekelilingnya, kamar ini memang terlihat elegant dan mewah, namun terkesan seram menurutnya.

 Ia memandangi sekelilingnya, kamar ini memang terlihat elegant dan mewah, namun terkesan seram menurutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah pemilik kamar ini pengikut iblis? Oh sepertinya Camella masih belum sadar.

Camella menggeliat dan membalikkan tubuhnya ke kanan hendak kembali memejamkan matanya, namun ia terperanjat kaget ketika melihat sosok di depannya ini. Siapa lagi jika bukan atasannya sendiri.

Oh my goshh...

Sepertinya tebakan Camella benar, pemilik kamar ini adalah pengikut iblis, aura kamar ini benar-benar mirip dengan pemiliknya. Begitu misterius dan menyeramkan.

Ia menyingkap selimutnya dan menghembuskan napas lega, pakaiannya masih lengkap, itu berarti ia tidak melakukan hal tidak senonoh dengan bos-nya.

Tapi, mengapa ia bisa berada di kamar Alland? Ia tidak mengingat apapun.

Camella masih menghadap ke arah Alland yang masih tertidur, gadis itu memandangnya lekat. Alland terlihat sangat tampan ketika tertidur, karena aura menyebalkannya itu seolah-olah hilang. Wajahnya tampak damai dan tenang. Harus Camella akui, beberapa kali ia sempat terbuai oleh ketampanan atasannya ini.

"Sudah puas memandangiku?" ucap pria itu tiba-tiba dengan mata yang masih terpejam. Sontak Camella terlonjak kaget karena tertangkap basah sedang mengagumi Alland.

"Ish!" ucap Camella lalu mengubah posisinya menjadi duduk, agar wajahnya yang merona tidak terlihat oleh Alland.

Alland mengulum senyumnya melihat tingkah gadis itu. Alland ikut mendudukkan dirinya di samping Camella.

"Kenapa aku bisa di sini?" tanya Camella berusaha bersikap se-normal mungkin.

"Kau mabuk." ucap Alland yang sedang mengecek ponselnya. Camella mengerutkan keningnya berusaha mengingat.

"Lalu?" ucapnya.

"Kau mengatakan aku tampan, dan kau cemburu dengan Bella." ucap Alland menatap Camella intens. Camella berusaha mengingat.

Oh astaga...

Bella, wanita yang dipangkuan Alland? Apakah benar Camella mengatakan dirinya cemburu? Jika benar, sungguh ia sudah tidak punya muka di hadapan bos-nya.

"A-apa kau bercanda?" ucap Camella.

"Aku serius. So, kau cemburu?" ucap Alland bibirnya sudah berkedut menahan tawa.

Sexy Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang