"Thankyou sir telah mengantarku. Kau ingin masuk?" ucap Camella. Kini mereka berada di depan Mansion Camella.
"Lain kali." ucap Alland. Camella mengangguk.
Alland melajukan mobilnya setelah mengantar Camella.
Tiga puluh menit kemudian, Alland sudah memasuki pekarangan Mansion-nya yang luas.
Alland memasuki Mansion-nya dan di sambut oleh para pelayan.
"Malam sir, nyonya sudah menunggu di ruang makan." ucap ketua dari para pelayan tersebut.
"Thankyou Daslim."
Alland memasuki ruang makan, terlihat ibunya sedang berbincang dengan seorang gadis berambut blonde yang tidak asing baginya.
"Apakah aku mengganggu?" ucap Alland menghampiri mereka.
"Ya kau sangat mengganggu." ucap wanita yang terlihat sudah berumur. Hal itu disambut tawa oleh Alland dan gadis berambut blonde itu.
"Alena! Sudah lama kita tidak bertemu, bukan?" ucap Alland kepada gadis yang bernama Alena itu.
"Ya, kau menjadi sangat tinggi sekarang!" ucap gadis itu antusias.
"Dan kau tidak pernah bertumbuh tinggi," ledek Alland.
"Mom lihat! Dia begitu menyebalkan!" adu gadis itu kepada ibu Alland. Wanita itu memukul pelan lengan Alland lalu terkekeh. Mereka semua tertawa.
"Mom sampai jam berapa?" tanya Alland.
"Lima jam yang lalu, Ah ya! Aku menemukan lipstick di lantai kamarmu, ada yang datang?" tanya ibunya.
"I-itu sekretarisku, mungkin tertinggal. Kemarin dia mengambil berkas dari sini." alibi Alland. Ibunya hanya mengangguk mengerti.
Suasana makan malam mereka sangat menyenangkan dipenuhi dengan canda tawa. Alland memang berbeda sikapnya ketika bersama dengan ibunya, dan tentunya gadis itu. Alena merupakan teman kecil Alland, jadi tidak diragukan lagi bahwa mereka sangat akrab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Bitch
Romance"Aku ke sini ingin mengajakmu untuk tidur denganku." "Impossible!" *** Reputasi seorang Camella Oliver sebagai seorang penakluk laki-laki malam itu tercoreng karena penolakan Alland Chris Allister, tetapi semua orang di kelab juga tahu kalau tidak m...