— 🎎🎋 Happy Reading 🌻🎏 —
Don't forget to vote & comment.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
"Salam kenal yaa, gue Jesslyn!" ucap Jesslyn pada teman sebangku barunya.
"Ah, salam kenal, Jesslyn. Panggil aja Sasha," jawab gadis di samping Jesslyn itu. Baiklah, satu teman baru. Shasa, "Gue dari SMP Myzen," tambahnya.
"Ah, gue dari SMP Starlight. Cukup jauh dari sini. Gue seneng aja bisa masuk sekolah yang lebih dekat sekarang," jelas Jesslyn panjang lebar. Shasa hanya termanggut-manggut mendengarkan Jesslyn yang banyak bicara.
Greekk ...
Tiba-tiba pintu kelas dibuka. Seorang pria dengan pakaian rapi dan buku di tangannya masuk ke dalam kelas, diikuti dengan tiga orang murid di belakangnya. Tiga murid itu terlihat sangat tegas dan selalu berada di samping kanan-kiri Pak Guru. Jesslyn menduga mereka anak osis. Mereka semua tampak begitu keren di mata Jesslyn.
"Selamat pagi, anak-anak," sapa Pak Guru tersebut sambil tersenyum tipis. Murid-murid di kelas itu langsung duduk dengan rapi.
"Selamat pagi, Pak,"
"Baiklah. Pertama, saya ucapkan selamat pada kalian semua, karena jujur, ini saya yakin kalian semua akan jadi kebanggaan bagi sekolah ini," ujar Pak Guru tersebut.
"Kedua, perkenalkan, nama saya, Felix Frey. Saya akan menjadi pendamping kalian selama satu tahun ke depan, di kelas unggulan ini," sambutnya lagi.
"K-Kelas unggulan? Waw," batin Jesslyn, "Ini kelas kakak dulu ternyata," lanjutnya sambil tersenyum sendiri.
"Baiklah, saya tahu dominan dari kalian berasal dari SMP Myzen, tapi bukan berarti kalian terus berkelompok. Tidak! Kita semua keluarga," ucap Pak Guru itu lagi.
"Tanya saja para seniormu ini. Mereka hafal betul apa konsekuensi yang diberikan pada siswa atau siswi yang menjadi oknum pembullyan," lanjut Pak Guru sambil tersenyum tajam bagai psikopat. Hahahaha.. Nggak juga kok.
"Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan selaku wali kelas. Untuk pengarahan lebih lanjutnya, akan saya serahkan pada Darren,"
Darren? Sepertinya itu kakel cowok itu deh. Yang dari tadi tatapannya ngga lepas sama... seorang cowok di pojokan itu.
"Hey, kamu yang belakang!"
Darren berseru tiba-tiba sambil menunjuk seorang. Semua anak sontak terkejut dan menoleh ke arah sasaran kakel itu.
"Mampus, baru aja masuk udah ada yang kena omel aja kan. Lagian dari tadi tu cowok meresahkan banget," batin Jesslyn.
Ya, cowok di pojokan itu. Hanya dia yang pakai hoodie di kelas, plus topi hitam di kepalanya. Pergi sekolah hanya untuk tidur. Ck, dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Life Partner || Jake Shim [ HIATUS ]
Teen Fiction"Kenapa cobaa kenapaa, cowok ganteng plus perfect kek lu jadi kakak gue?!! Mending klo lu kalem jadi kakak gue! lah inii?! nempel mulu ke gue kek cicak ama tembok! Gue ngga mau tau! Tanggung jawab!! Tanggung jawab sama hati guee yg udah jatuh cinta...