— 🎎🎋 Happy Reading 🌻🎏 —
Don't forget to vote & comment.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
Diriku terbangun. Namun mataku masih kubiarkan tertutup. Setengah sadar aku berusaha membangunkan juga tubuh-tubuhku yang masih terasa kaku, entah kenapa.Dalam tatapan kosong dan hitam, perlahan aku mendengar sayup-sayup suara. Seperti perbincangan, dua orang... tiga orang... aku tak tahu. Aku mencoba membuka mata, namun ukh! Susah banget. Ada apa ini?
Grep
Tiba-tiba jemariku digenggam oleh seseorang. Genggaman itu semakin erat. Kudengar juga suaranya. Seorang lelaki ternyata.
Karena tak tahan dengan rasa penasaran ini. Aku berusaha keras membuka mataku dan juga menggerakkan jemariku. Kudengar pria di sampingku tadi memanggil orang lain. Hm, ada berapa orang disini?
"J-Jesslyn?"
Aku membuka mataku sedikit, dan kini aku bisa melihat semuanya. Perlahan aku melihat sekeliling. Aku berada di suatu ruangan yang terang, dengan diriku terduduk di sebuah ranjang putih. Aku melihat dua orang dewasa yang dengan cepat menghampiriku dengan wajah senang dan khawatir.
"Jesslyn? Jesslyn. Kamu udah sadar, sayang?" tanya keduanya. Aku diam. Sulit sekali mencerna ucapan mereka. Apalagi dengan kepalaku masih terasa sakit, entah karena apa aku tak ingat.
"Ini Mommy sama Daddy, sayang," lanjut mereka sambil tersenyum.
"Mommy? Daddy? Rasanya aku mengenal mereka. Iya kan? Entahlah. Tapi wajah ini tak asing," batinku mencoba mencerna semua hal aneh ini perlahan-lahan.
"Jesslyn?"
Seorang lelaki di sampingku menepuk pundakku. Sontak aku menoleh ke arahnya. Tunggu? Apa 'Jesslyn' itu namaku? Semua mengatakan hal itu padaku, iya kan?
"Jess, lu inget kan gue siapa?"
Lelaki itu menggenggam tanganku dan tersenyum hangat. Aku tersentak. Aku terdiam dan memandangi lagi laki-laki itu. Hoodie yang dia kenakan kelihatan menyeramkan, penuh dengan darah. Namun, kalau boleh jujur, ...
dia sangat tampan.
Apa dia kekasihku? Aku sudah punya pacar ya? Serisan??
Aku tak menjawab laki-laki tadi dan memutuskan untuk menoleh ke arah Mommy dan Daddy tadi. Aku ingin mereka memberi tahu ku, siapa lelaki mempesona ini. Katakan kalau dia jodohku atau semacamnya.
"Ah, Jesslyn. Kamu ngga inget yaa?" tanya Daddy. Aku menggeleng pelan.
"Dia Jake, sayang. Kak Jake. Kakak kamu," jawab Mommy padaku. Aku terkejut. Dengan cepat aku menoleh dan menatap lelaki itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Life Partner || Jake Shim [ HIATUS ]
Ficção Adolescente"Kenapa cobaa kenapaa, cowok ganteng plus perfect kek lu jadi kakak gue?!! Mending klo lu kalem jadi kakak gue! lah inii?! nempel mulu ke gue kek cicak ama tembok! Gue ngga mau tau! Tanggung jawab!! Tanggung jawab sama hati guee yg udah jatuh cinta...