Pergi

23.3K 656 17
                                    

Setelah 1 Minggu tak sadar akhirnya Gavin terbangun dari masa kritisnya.
Gavin membuka pelan kelopak matanya. Dia berada disebuah ruangan putih, dengan alat-alat medis yang menempel pada tubuhnya. Hidungnya dipasang oksigen dan tangannya juga dipasang infus.

"Mita" gunam Gavin pelan. Hal yang sangat dia harapkan saat sadar adalah melihat Mita. Tapi dia hanya melihat Alice yang tertidur tak jauh darinya.

"Mita" ucap Gavin agak mengeras dari sebelumnya, Alice yang mempunyai pendengaran tajam langsung terbangun dan menghampiri kakaknya tersebut.

"Gua panggil dokter dulu ya" ucap Alice acuh dan keluar dari kamar inapnGavin dan memanggil doter.

Dokter memeriksa Gavin dan menyuntikkan cairan pada infus Gavin.

"Keadaannya membaik, jangan buat dia banyak pikiran terlebih dahulu" ucap Dokter itu pada Alice. Dan hanya diangguki Alice.

Dokter itu keluar dari kamar inap Gavin dan sekarang hanya menyisakan Gavin dan Alice.

"Dimana Mita?" Tanya Gavin lirih ke Alice

"Lu pikirin diri lu sendiri dulu. Baru ntar kalo sembuh lu cari Mita ke New Zealand" ucap Alice sinis.

"Mita ke New Zealand?" Tanya Gavin dengan nada gemetar dan hanya diangguki Alice.

"Salah lu" ucap Alice mendekat ke Kakaknya

"Dia nitip ini buat lu" ucap Alice lembut pada Gavin sembari memberikan surat kepada Gavin

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Flashback on

Diperjalanan menuju bandara.

Mita menulis surat dengan air mata yang deras menetes. Mita berniat memberikan surat terakhir untuk Gavin.

Selesai menulis surat itu Mita langsung mengotak ngatik ponselnya dan mengirimkan foto yang dia dapat kepada Alice Lalu melepaskan Sim Card dari temparnya.

"Kita ke rumah dia dulu, Pa" ucap Mita tanpa menoleh ke Satrio

"Kamu yakin?" Tanya Satrio dan hanya diangguki oleh Mita.

--RUMAH GAVIN--

"Papa tunggu disini saja ya" ucap Satrio dengan lembut dan hanya diangguki oleh Mita. Mita tau jika Papanya adalah orang yang sangat mudah tersulut emosi.

Mita keluar dari mobil dan menuju rumah Gavin. Dia mengetuk pintu dan Alice yang membukakannya.

"Mita" ucap Alice dengan paruh. Bagaimana bisa kakaknya menyakiti wanita serapuh Mita.

"Gua ga papa, Lice" ucap Mita dengan tersenyum miris.

"Maafin abang gua, Mit" ucap Alice sambil memeluk Mita.

"Papa sama Mama dirumah?" Tanya Mita membalas pelukan Alice dan hanya dibalas gelengan kepala Alice.

"Ini terakhir gua disini, gua mau pergi ke New Zealand" ucap Mita meneteskan air matanya dan Alice yang kaget langsung melepaskan pelukan mereka.

"Apa?!" Kaget Alice

"Gua titip salam buat Mama sama Papa. Bilangin ke Mama sama Papa berkat mereka gua bisa ngerasain rasanya punya orang tua. Jangan bilang ke Mama sama Papa masalah Gavin, Gua ga mau Mama sama Papa marah ke Gavin. Makasih juga buat lu yang udah mau nemenin gua, Gua ga bakal ngelupain lu. Selepas dari sini gua bakal ganti nomor baru" Jelas Mita paruh menahan tangisnya agar tak terlalu pecah

"Gimana sama anak kalian?" Tanya Alice sambil menangis

"Biarin Gavin kayak bokap gua. Seengganya gua bakal berusaha biar ga jadi kayak nyokap gua" ucap Mita sambil tersenyum tapi air mata yang deras keluar dari matanya.

Couple Bad🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang