🌸Kamu?🌸

119 24 51
                                    


Play song
PERIH
BY
VIERRA

Votenya jangan lupa sayy

✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏

Seorang gadis berusia 18 tahun tengah menangis tanpa suara sembari menatap kosong pantulan dirinya di cermin yang berukuran cukup lebar.

Kejadian kemarin malam belum bisa ia lupakan karena hal itu juga dia malah selalu berpikir negatif ketika ada lelaki yang mencoba mendekatinya kecuali Ryan, papanya itu pasti akan selalu menjaga keluarganya.

"Kenapa sih gua bodoh banget bisa percaya sama cowok brengsek kaya dia?!"

"Papa bilang, ada yang nolongin gua semalam tapi siapa?" ujar Lutfia bermonolog.

"Gua harus tanya namanya sama papa, biar gua bisa ngucapin makasih kalau nggak gitu bisa di kira nggak tahu diri nanti."

Derap langkah kaki beberapa siswi berhasil mengalihkan fokusnya dengan segera ia mengusap air matanya.

Setelah dua siswi masuk ke dalam ruang ganti ada satu siswi berambut sebahu yang masih berdiri di belakang Lutfia, ikut menatap pantulan gadis itu di cermin.

"Fi, lo habis nangis ya? Kenapa?" tanyanya.

Namun bukannya menjawab Lutfia malah langsung pergi meninggalkan siswi itu, dia tidak punya waktu untuk merespon orang munafik sepertinya.

Dengan langkah cepat Lutfia pergi keluar kamar mandi untuk menuju kelas dan mengambil tas miliknya karena bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.

❀❀❀

Haru, remaja lelaki penuh kharisma itu berjalan santai menelusuri koridor kelas dengan menenteng tas sekolahnya di satu pundak saja.

Kini pandangannya malah terkunci pada satu gadis dengan rambut terurainya, gadis yang kemarin malam berada di gendongannya, gadis yang ia lindungi dan berhasil membuat dirinya tidak berhenti memikirkannya. Haru menghentikan langkahnya.

Haru terus memperhatikannya hingga gadis itu melewatinya tanpa melirik sedikit pun padanya, bahkan Haru sampai menoleh ke belakang hanya untuk memandang gadis itu.

Haru tahu kalau sebenarnya gadis itu tidak seangkuh ini, hanya saja karena ketidak tahuannya pada sosok Haru yang menyelamatkannya kemarin, membuatnya bersikap seakan tak pernah bertemu dan mengenal dirinya.

Tangan kiri Haru mulai terangkat untuk menyentuh dadanya sendiri, seulas senyum terukir di wajah tampannya kala merasakan detakan jantung yang lebih cepat dari biasanya. "Ini terjadi lagi."

Flashback on

Malam ini Haru berniat kembali ke rumahnya setelah beberapa akhir ini tinggal di apartemen milik ayahnya.

Pakaian yang dikenakannya terkesan santai, dia hanya memakai kaos lengan pendek berwarna hitam dan celana pendek berwarna coklat muda. Meski begitu penampilannya masih saja menarik pandangan para wanita.

Haru baru saja menutup pintu apartemennya tapi suara seorang gadis menusuk indra pendengarannya, karena penasaran ia memutuskan untuk mencari tahu asal suara itu.

Seorang pemuda yang berusia 20 tahun tengah menarik tangan gadis remaja yang bersamanya dari dalam lift, pikiran negatif mulai muncul di pikiran Haru tapi ia berusaha menyingkirkan pemikiran buruk itu.

Shibazakura (On Going) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang