11 - jerk

213 57 10
                                    

kelewat pusing.

kepala changbin rasanya mau pecah. hungover effect semalam punya pengaruh kuat kepada changbin bahkan hingga kini.

mau bangun tidur aja ngga bisa.

butuh waktu cukup lama untuk changbin bisa bangkit dan sadar sepenuhnya.

"ssshhhtt——"

changbin mendesis panjang, tahan pusing sebisanya ketika berhasil duduk di sofa panjang yang jadi tempat tidurnya semalam.

kedua matanya mengernyit, menyadari selimut yang ia pakai bergambar frozen. lalu menoleh, memandangi seisi apartemen yang khas cewek banget.

kenapa ada katalog tupperware di bawah meja?

sejak kapan parfum ruangan dia ganti aroma jadi apel?

juga semua pigura berisi figur penuh afeksi dan senyum itu...






"fucking shit."

changbin ingat semuanya. dia kabur dari dinner buat ketemu yeri. malah pergi ke pub, mabuk sendirian. dan bukannya pulang, dia malah nelpon chaewon dan pergi ke apartemennya.

pemuda seo itu memukul keras kepalanya sampai meringis sendiri. lebih dari sekali, bahkan dia berkali-kali mengumpat.

"lo ngapain ke rumah chaewon, goblok!?" serunya marah, menenggelamkan kepala ke selimut, menekan kepala bagian belakang menghukum diri.

yang ngga lama dia kembali mendongak, memperhatikan sekeliling, takut kalau teriaknya tadi mengganggu pagi buta chaewon.

well... pukul 10.00 udah ngga bisa dikatakan pagi, sebenarnya.

tapi figur mungil itu ngga muncul dari manapun. yang berarti changbin ngga mengganggunya.



kening mengernyit, "chaewon?" panggil changbin, merasa ada yang aneh.



kedua kaki pendeknya melangkah. menyusuri apartemen chaewon yang lengang. bahkan kamarnya yang terbuka lebar juga kosong. ngga ada chaewonnya.

dia ke mana deh?

agak ragu, tapi changbin akhirnya memberanikan diri masuk ke kamar penuh warna mint itu.





"changbin serius mau tidur di sini?"

"iyalah, emang kenapa? kamu yang gamau?"

"ng-ngga gitu. tapi kan kasurku gak segede kasurmu. nanti kalo kamu jatuh?"

"nanti jatuh bareng kamu. soalnya aku meluk kamu."

"dih???"





cowok itu refleks ketawa kecil, ingat memori singkat ketika pertama kali masuk kamar chaewon.

waktu itu masih awal-awal pacaran. tidur bareng juga hal yang baru bagi chaewon, itu mengapa si cewek merasa canggung. apalagi kasurnya memang ngga sebesar kasur changbin yang ukurannya king size.

kamar chaewon juga ngga seluas kamar changbin. tapi lebih rapi dan tertata daripada kamarnya. ngga ada baju kotor yang berserakan, gelas bekas, ataupun buku-buku yang berantakan.

let us go. ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang