ᴄʜᴇʀʀʏ ᴍᴀɢɪᴄ [ᴊᴀᴇꜱᴀʜɪ] END ✅

cemburu

-
-
-

Sekarang Asahi sedang berada di taman kampus,senyum-senyum sendiri,kalo ada yg melihat mungkin akan mengganggap ia sudah tdk waras.

Asahi merasa kini dirinya sudah sedikit berubah,karena sihir ini ia jadi lebih peka terhadap seseorang.

Tiba² seseorang menutupi pandangan Asahi,Asahi meraba-raba tangan besar itu,menebak-nebak siapa pelakunya.

"Ini siapa sih,Lepasin dong" tidak ada jawaban,Asahi berpikir kalo Ini pasti Jaehyuk.

"Siapa ih"

Seseorang itu menjauhkan telaka tangannya dari wajah Asahi,Asahi langsung membalikan badan nya.

"Haruto?"

"Kak Asahi lapar gak,Kita makan bareng yuu"tanya haruto dgn wajah bahagia nya

"Apa?"

"Kak Asahi pasti lapar kan" haruto langsung menyeret Asahi pergi ke kantin.

"Haik,ini! Makunouchi bento spesial" haruto memberikan satu box besar bento kepada Asahi.

"Ahh terimakasih" haruto duduk di samping Asahi,membuka makanannya.

"Baiklah ayo kita makan...selamat makan~"

"Apa...ada yang mau kau bicarakan dgn ku?"

"Ha?"

"Soalnya,kamu tiba² ngasih bento,dan lagi ini kelihatan nya sangat mahal"

"Ini ucapan terima kasihku untuk waktu itu..."

"Apa?"

"Itu saat ulang tahun ku,kita kan pergi makan²,ingat..."

Haruto menyimpan sumpitnya,dan menggeser kan badannya menjadi lebih dekat dgn Asahi.

"Kau melakuka itu untuku'kan?"

"A-apa maksudnya"

"Aku jadi tersadar saat kau mengetahui apa yg di ingin kan pak kepala kemarin..."

"...Asahi-san,kau langsung menyadari keinginan pak kepala dan membeli Mont blanc,dan waktu itu juga,kau menyadari bahwa aku membutuhkan udara segar"

Asahi gelagapan,jangan² haruto mengetahui kemampuannya dalam membaca pikiran orang.

"Kau terlalu memikirkannya,itu cuman kebetulan,kok"

"Kau tdk usah menyembunyikan nya,aku sudah mengetahuinya kok"

Asahi membulatkan matanya,Siapa yg memberi tahu,pasti mashiho.

"Me-mengetahui nya?"

"haik..."

"kau ini sebenarnya...."

Asahi menelan ludahnya kasar,haruto sudah menatap Asahi serius,Baiklah apapun yg terjadi Asahi sudah siap.

"...kau orang yang sangat perhatian!"

"Ehh?"

"Dgn mudahnya kau mendeteksi keinginan orang lain dan bertindak kemudian,kau sangat hebat,Asahi-san"

"Ah,selamat" Asahi lega sekarang, ternyata haruto tidak mengetahui kemampuannya.

"Yah,itu bukan hal besar"

Haruto menjauhkan badannya dari dekat Asahi

"Itu bukan hal mudah unt di lakukan, mulai sekarang aku akan mengikuti arah mu" Haruto berdiri dan membungkuk ke arah Asahi.

"Izinkan aku belajar darimu"

"Kau terlalu berlebihan Haruto-ahh"

"Aku sangat menghormati,Asahi-san..
oh iya"