Sementara ketujuh temannya sibuk mencari tahu tentang kamera Seungmin, Jisung sedang mencoba untuk mengulur waktu agar pemilik kamera putih itu bisa berlama-lama di kantin. Ia sering sekali menanyakan pertanyaan tak penting agar pergerakan murid baru melambat dan tak buru-buru kembali ke kelas.
"Mau beli apaan, Min?" tanya Jisung. Di tangannya sudah terdapat dua snack dan satu botol minuman yang siap dibayar. Seungmin menunjukkan segelas minuman berperisa jeruk di tangannya yang sepertinya sudah dibayar. Jisung mencari snack tambahan serta soto untuk dibeli agar mengantri lebih lama dan mereka tak cepat-cepat kembali ke kelas.
Setelah semuanya terbayar, mereka berdua mengambil tempat duduk di kantin dan menyantap makanan masing-masing. "Lo istirahat pertama ga makan? Terus istirahat kedua?" tanya Jisung.
"Ga makan," jawabnya.
Jisung mengangkat alisnya tak percaya. Ia susah-susah beli banyak makanan agar laki-laki di depannya ini tak buru-buru balik ke kelas, tetapi orangnya malah tidak makan apapun? Yang benar saja!
Ia berusaha sebisa mungkin untuk memperlambat makannya tanpa terlihat dibuat-buat dan meyakinkan Seungmin untuk tetap menemaninya di kantin sampai dirinya menghabiskan semangkuk soto dan makanan lainnya. Setelah mengembalikan mangkok soto, mereka berdua hendak kembali ke kelas. Namun di tengah perjalanan, tiba-tiba saja Seungmin jatuh pingsan dan segera dibawa ke UKS. Jisung yang panik segera berlari ke kelas dan memberi tahu teman-temannya yang lain.
Anggota Stray Kids yang lain langsung berlari ke UKS begitu Jisung masuk ke kelas dengan hebohnya hanya untuk mengabarkan kondisi Seungmin yang pingsan. Menurut pengawas UKS, ia hanya tidak sadarkan diri karena kelelahan. Setelah siuman, disarankan untuknya agar pulang ke rumah dan beristirahat.
Mereka menuju atap sekolah untuk membicarakan masalah Seungmin setelah diusir dari UKS karena dicurigai akan membolos. Padahal, walau tak di UKS pun mereka akan tetap cabut pelajaran.
Ayen berpendapat bahwa jika Seungmin tak membawa kamera itu di dekatnya dalam kurun waktu tertentu, badannya akan terasa lemas dan pingsan. Namun, opininya hanya bisa dianggap memungkinkan jika "nyawa" yang dimaksud Seungmin benar-benar nyawanya yang sesungguhnya dan ia bukan manusia. Sampai saat ini, kamera putih itu masih dibawa oleh kedelapan lelaki yang kini beralih profesi dari pelajar menjadi detektif dadakan.
Sebab kebiasaan nongkrong sampai malam, mereka lupa dengan kamera orang yang masih dibawa, kedelapan lelaki itu berinisiatif untuk mengembalikan kamera putih milik Seungmin dan bertanya tentang alamat rumahnya kepada wali kelasnya melalui media sosial. Untungnya malam belum terlalu larut, jadi, mereka mengunjungi alamat rumah si pemilik kamera misterius itu.
Ganjilnya, begitu mereka sampai di tempat, yang ada hanyalah bangunan toko tua yang sudah lama sekali ditinggalkan begitu saja dan tak terurus. Padahal, mereka yakin sekali tidak salah alamat. Bahkan, ketika bertanya pada penduduk setempat, memang benar alamat yang dimaksud adalah toko tua itu.
Mereka mengelilingi daerah tersebut untuk menanyakan alamat Seungmin, tetapi tak ada satupun yang mengenal seseorang bernama Seungmin. Kedelapannya pulang tanpa hasil karena mereka tak kenal satupun kerabat Seungmin.
Keesokan harinya di sekolah, barulah mereka mengembalikan kamera milik Seungmin. Ia sangat marah karena kedelapan temannya itu tidak segera mengembalikan kameranya. Karena hal tersebut, kedelapannya berujung disidang di ruang BK.
Bukan Stray Kids jika kapok. Setelah disidang oleh bagian konseling, mereka membolos di atap sekolah. Tak ada satupun guru yang bisa menghentikan anak-anak nakal itu jika sudah berada di atas sana.
Hanya saja, kali ini ada yang berani mengganggu mereka saat nongkong di atap sekolah. Mereka berulang kali dilempari batu dari luar sekolah. Padahal, belakang sekolah mereka hanyalah gedung kosong tak terpakai. Karena merasa kesal, mereka keluar sekolah dengan meloncati tembok pembatas dan mencari tahu pelakunya.
Mereka berdelapan memasuki gedung yang seharusnya tak boleh dimasuki sembarang orang karena sebenarnya gedung tersebut merupakan milik pribadi. Mereka juga bertanya-tanya mengapa ada mobil yang terparkir di sana. Betapa kagetnya mereka saat melihat Chaewon, sang selebriti sekolah, yang terengah-engah karena berlari turun dari atap gedung. Ia menangis lega karena kedelapan lelaki itu merespon batu-batu yang dilemparnya.
"Gue diculik—HUWAAA!!!" Chaewon berusaha menjelaskan keadaannya namun terhambat oleh dirinya yang terus menangis. Badannya gemetar hebat karena perasaannya campur aduk. Kedelapan lelaki itu menunggu hingga tangis gadis itu reda, baru setelah itu mereka mendengarkan penjelasan darinya.
Chaewon bercerita bahwa semuanya berawal dari fotonya yang diambil oleh Seungmin. Malam harinya setelah ia dipotret, ada orang aneh yang menculiknya. Pelakunya tak terlihat seperti manusia, mungkin robot atau sebagainya, ia sendiri tak begitu paham. Gadis itu ditahan di sebuah ruangan bermonitor yang terhubung dengan kamera milik Seungmin. Di dalam ruangan tersebut juga memiliki kamera pengawas, jadi ia tak bisa melarikan diri. Ia pernah mencobanya namun penculik robot itu selalu berhasil memergokinya.
Begitu ia sadar jika kamera itu tak berada di dekat Seungmin, melainkan dipegang oleh Stray Kids, dirinya mendapat sebuah ide. Mungkin ia bisa meminta pertolongan dengan mencoba berkomunikasi melalui kamera pengawas. Chaewon sempat mendengar Seungmin berkata kepada seseorang untuk jangan berani-beraninya menghapus foto-foto di kameranya. Karena itulah Chaewon berpikir, mungkin jika fotonya dihapus, ia bisa mendapat kesempatan untuk melarikan diri.
Benar saja, momen tersebut muncul ketika fotonya terhapus dari kamera putih itu. Lampu, robot, monitor, serta kamera pengawas tersebut langsung mati. Ia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk lari. Namun anehnya, begitu ia keluar, dirinya berada di toko tua yang terlihat kosong dan tak dipakai untuk waktu yang cukup lama.
"Bentar.. otak gue ga nyampe!" Jisung kesulitan mencerna penjelasan Chaewon. Semuanya sangat tidak masuk akal! Bagaimana bisa orang yang diculik dan hilang berhari-hari malah muncul di toko tua?!
Semua orang yang berada di sana memutar otaknya lebih keras. Mereka tak bisa memahami kejadian yang dialami oleh Chaewon. Ditambah lagi, mereka sudah tak bisa meminjam kamera putih itu karena masalah tadi pagi. Jadi, mereka sudah pasti akan menjadi target penculikkan yang selanjutnya jika tak segera menghapus foto yang ada di kamera Seungmin.
"Gue punya ide!" ucap Hyunjin dengan semangat. Ia tak sengaja menemukan kelemahan Seungmin yang menurutnya bisa digunakan untuk menjebak anak misterius itu. Teman-temannya penasaran dengan apa yang akan dilakukannya. Lalu ia mengeluarkan baterai dan kartu memori kamera Seungmin dari saku celananya sambil menaikkan sudut bibirnya.
"Udah Gila!" Mereka bersamaan menyoraki tingkah Hyunjin yang mencuri barang milik Seungmin. Memang bukan perbuatan yang terpuji, tetapi untuk saat ini hal tersebut bisa dimanfaatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Seungmin (REMAKE)
FanfictionKisah tentang Kim Seungmin, pemuda dengan hobi memotretnya yang misterius. Apapun yang ia potret perlahan menghilang dari dunia ini. Ia datang sebagai murid baru, diikuti dengan hilangnya warga sekolah secara tiba-tiba. Tentu saja, Seungmin bukanlah...