"Oi!" Tangan Jisung memegang kartu absensi miliknya dengan tangan yang dibanjiri keringat dingin. "Ini beneran kita bertiga ga sengaja kembali ke masa lalu?!" ucapnya sambil tertawa miris.
Kamis pagi, mereka baru kembali dari markas karena ketiduran di sana. Semua orang mengomel karena tak kunjung kembali dan meninggalkan tamunya dalam keadaan kelaparan.
Hal-hal lainnya terjadi seperti Kamis yang mereka jalani. Adegan di mana Ayen mengajukan ide brilian saat sarapan di restoran dekat rumah sakit, Lino mengeluarkan ponsel, Felix yang mengubah susunan huruf sekolah terdahulu Seungmin, Chaewon yang berbicara dengan Seunghye, semuanya sama persis. Mereka benar-benar mengulang alur yang sama.
Sampai tibalah saat di mana mereka akan mengantar pulang Seungmin dan Seunghye. Bangchan tidak mengizinkan kedua orang itu pergi apapun alasannya. Mereka hanya mengizinkan Chaewon mengambil uangnya di atm terdekat.
Sementara kedua teman sesama "penjelajah waktu"-nya mengantar Seungmin dan Chaewon ke rumah maing-masing, Jisung menjaga markas bersama yang lain. Ia juga memastikan agar tak ada seorang pun yang pergi ke luar. Namun, ada pengecualian bagi Woojin, ia harus pergi ke minimarket tempatnya bekerja paruh waktu.
CIIITTT!!!
Bangchan mendadak menginjak pedal rem karena kaget melihat seekor kucing yang menyebrangi jalan. Sialnya lagi, tiba-tiba mesin mobilnya mati. Chaewon berinisiatif untuk segera kabur meninggalkan mobilnya karena firasatnya mengatakan jika ia akan berada di dalam bahaya jika hanya diam di dalam.
Seungmin menahan tindakan gadis itu dan membentaknya dengan cukup keras, "Jangan ikut campur lagi, Seungmin!"
Semua orang yang berada di dalam mobil terheran-heran. Apa maksud dari kalimat yang baru saja keluar dari mulutnya? Ia memanggil dirinya sendiri? Wah, rasanya kepala mereka sebentar lagi akan mengalami konslet karena terlalu banyak berpikir.
"Seungmin, please! Gue ga mau bunuh lo buat kedua kalinya!" Seungmin memohon dengan sangat kepada Chaewon. Namun gadis itu bersikeras untuk tetap kabur, dibantu oleh Bangchan dan Lino. Mereka kabur ke arah markas, entah karena apa, tak ada yang tahu. Masing-masing hanya merasa kalau dirinya perlu pergi ke markas secepat mungkin.
"Tangkap mereka!" Seungmin menyuruh robot yang awalnya akan digunakan untuk menculik ketiganya ketika mobilnya terhenti menjadi mengejar mereka. Robot itu sangatlah lincah, mengejar mereka bukanlah hal yang sulit.
Keadaan yang mendesak membuat beberapa ide yang agak menyulitkan namun patut dicoba muncul di kepala Lino. Ia menyuruh Bangchan dan Chaewon lari ke arah jalan yang ramai, sedangkan dirinya menjadi umpan untuk mengulur waktu.
Ia memanjat gedung agar tak terkejar oleh robot berwujud setengah manusia itu. Seharusnya, dengan kaki roda seperti itu tidak akan bisa memanjat gedung dari luar. Namun di luar dugaan, robot itu malah melepaskan tembakan ke arahnya. Beruntungnya Lino karena sempat menghindar dari luka fatal, walaupun sebagai ganti tembakan ke kepalanya, tangannya kini yang terluka.
Karena tahu ia takkan bisa menggapai mangsa di atas sana, robot itu bergegas mengejar sisa mangsanya. Akibat tangannya yang terluka karena tembakan tadi, Lino tak bisa turun langsung dari gedung berlantai tiga itu. Ia harus memutar jalan mencari tangga atau melompat ke gedung yang lebih rendah.
Dilemparkannya sebuah tongkat yang berada di dekatnya ke robot itu untuk memperlambat pergerakannya. Semestinya, Bangchan dan Chaewon tinggal sedikit lagi mencapai keramaian dengan waktu yang sudah ia ulur tadi.
Setelah membalut luka di tangannya menggunakan bajunya yang ia sobek, Lino bergegas menyusul melewati gedung-gedung berlantai dua ataupun satu. Kembali ke tanah hanya akan menguntungkan pihak lawan jika ia bertemu dengan robot sialan itu.
Beruntungnya, mereka berdua bertemu dengan polisi yang sedang berpatroli. Chaewon melaporkan jika mobilnya dirampok dan mereka dikejar. Polisi tersebut tak percaya, jarang sekali ada perampok yang melakukan aksinya di sore hari. Sampai akhirnya Lino datang dengan keadaan terluka, berulah mereka percaya. Polisi tersebut langsung memanggil rekannya untuk menyelidikinya dan mengobati korban.
Sementara Lino sedang diobati dan Chaewon mengurus laporannya, Bangchan menelpon Jisung yang berada di markas, memintanya mengirimkan Hyunjin untuk membawa mobilnya ke tempatnya berada.
Letaknya yang tak begitu jauh dari markas membuat mereka hanya perlu menunggu selama sepuluh menit hingga Hyunjin datang menjemput. Betapa terkejutnya sopir dadakan itu begitu melihat tangan Lino yang dibalut perban. Ia sampai berpura-pura akan jatuh pingsan namun dimarahi Bangchan untuk memberikan kunci mobilnya dan buru-buru kembali ke markas.
Betapa terkejutnya mereka begitu sampai di markas, orang yang seharian mengejar bahkan membuat Chaewon merelakan mobilnya malah bersantai sambil bermain bersama lainnya. Ayen menjelaskan kalau Seungmin yang bermain bersama mereka bukanlah Seungmin yang dibawa oleh Bangchan dan yang lainnya. Namun sayangnya perkataan Ayen tak didengar oleh satu-satunya gadis yang kini tergabung ke dalam komplotan Stray Kids karena terlanjur marah dan memukuli Seungmin tapa ampun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Seungmin (REMAKE)
Hayran KurguKisah tentang Kim Seungmin, pemuda dengan hobi memotretnya yang misterius. Apapun yang ia potret perlahan menghilang dari dunia ini. Ia datang sebagai murid baru, diikuti dengan hilangnya warga sekolah secara tiba-tiba. Tentu saja, Seungmin bukanlah...