"Btw, ini tuh tanda tangannya Hye yang pelukis dari SMA sebelah itu bukan sih..?" Bangchan tak sengaja menemukan sebuah tanda tangan kecil di bagian bawah kamera putih itu dan menunjukkannya kepada teman-temannya. Mereka bertanya-tanya tentang bagaimana caranya agar bisa tahu alamat gadis berbakat yang cukup terkenal itu.
Chaewon mengangkat tangannya, dulunya ia dan pelukis itu adalah teman dekat sebelum ia pindah ke luar negeri. Tanpa pikir panjang lagi, mereka segera berangakat menuju rumah Hye.
"Maaf mengganggu waktunya, Tante. Hye-nya ada ga?" tanya Chaewon sopan kepada orang tua Hye. Sayangnya, gadis itu masih belum pulang. Ia dipersilakan masuk oleh ibu dari sahabat lamanya itu dan menunggunya di dalam sementara ketujuh laki-laki lainnya menunggu di dalam mobil sambil terus mendengarkan percakapan gadis itu melalui telepon..
Tak berselang lama, orang yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga. Chaewon mengajaknya berbicara di kamar Hye agar tak terdengar oleh siapapun. Awalnya ia berbasa-basi sedikit karena suasananya cukup canggung, ia terakhir kali bertemu dengannya empat tahun yang lalu.
"Gimana kabar Seungmin?" tanya Chaewon sedikit berhati-hati. Ia takut ini menjadi topik yang sensitif bagi Hye karena setelah sekian tahun tak bertemu, dirinya malah mengungkit nama itu.
Di sisi lain, semua orang yang menunggu dari dalam mobil jadi bertanya-tanya. Apa maksudnya pertanyaan Chaewon? Apakah Seungmin adalah teman lamanya? Apakah ini yang menjadi alasan mengapa Chaewon menjadi orang pertama yang difoto oleh Seungmin? Banyak sekali pertanyaan yang muncul di kepala ketujuh laki-laki tersebut. Mereka tetap membungkam mulut sambil terus mendengarkan telepon.
"Lo ga denger beritanya? Dua hari setelah lo pindah ke luar, dia kecelakaan terus meninggal."
"Woi, woi! Maksudnya apaan nih?!" Hyunjin langsung histeris ketakutan di dalam mobil, ia memiliki masa lalu yang buruk tentang kecelakaan. Hal ini membuat bulu kuduk ketujuh laki-laki itu berdiri setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut Hye barusan.
Chaewon menghela napasnya, mana mungkin ia melupakan berita yang membuatnya menangis selama seminggu nonstop. Ditunjukkannya foto Seungmin semasa kecil dan SMA. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, ia memperhatikan mimik muka sahabat lamanya itu. Foto yang menampilkan Seungmin kecil berseragam putih hijau dipeluk oleh dua sahabatnya serta Seungmin remaja bersama kedelapan laki-laki yang menjadi kawan barunya di SMA.
"Maksudmu apa ngarahin cutter ke temen lama gini, Hye?" Chaewon bertanya dengan nada tenang walaupun dirinya dipojokkan oleh kawan lamanya itu.
"Bentar woi jangan panik dulu!" Bangchan menahan teman-temannya agar tidak mengambil langkah gegabah. Bahkan Lino sudah turun dari mobil dan bersiap menggrebek gadis itu. Ia meminta untuk mendengarkan kelanjutan percakapan antara kedua sahabat masa kecil yang sepertinya sekarang sudah berganti kubu menjadi musuh.
"Hadeh, gausah pura-pura gatau. Kenapa lo ada di monitor waktu gue diculik? Jangan kira gue amnesia, ye." Chaewon menghela napas kasar melihat tingkah Hye yang masih saja berakting padahal hal itu tidaklah berguna, dirinya sudah mengetahuinya sejak awal.
Hye bergeming, hal itu membuat Chaewon sedikit naik pitam dan memancingnya dengan memberi tahu kalau Seungmin sekarang dirawat di rumah sakit karena koma. Ia mengajukan beberapa syarat untuk bekerja sama. Tanpa pikir panjang, gadis berambut sebahu itu menyetujuinya.
Gadis bernama lengkap Min Seunghye itu menceritakan beberapa hal tentang Seungmin. Kabar meninggalnya sahabat mereka berdua itu sebenarnya tak sepenuhnya benar. Ia sengaja dibuat agar meninggal karena kecelakaan padahal kenyataannya bukan begitu. Seungmin adalah objek penelitian milik Aksa. Ia diberi misi untuk mengumpulkan beberapa remaja dan menyelinap ke dalam sekolah sebagai murid baru. Kamera itu terhubung dengan robot-robot yang akan "menjemput" calon objek penelitian. Hye hanya bisa menceritakan sebatas itu karena yang ia ketahui hanyalah sedikit.
"Ah, kemungkinan 'orang' yang bawa Seugmin bakal dateng kalo tau ada apa-apa sama objek penelitiannya," ujar Seunghye memperingatkan.
Pada akhirnya, Chaewon membawa temannya itu menuju rumah sakit tempat Seungmin dirawat menggunakan kendaraan umum, sementara Hyunjin dan yang lain mengikutinya perlahan di belakang bus yang ia tumpangi.
................................
Seunghye sudah berada di kamar tempat Seungmin dirawat. Ia dibiarkan hanya berdua dengan Seungmin sementara yang lain di luar. Chaewon menjelaskan semua tentang hubungannya dengan kedua orang tersebut.
"Jadi, Seungmin itu kemungkinan bukan manusia? Terus bakal ada 'orang' yang ngejemput dia karena sekarang keadaannya koma, gitu?" tanya Jisung setelah ia mendengar semua cerita saat teman-temannya pergi.
"Katanya sih gitu," jawab Woojin.
"Tapi dia kan koma. Nah cara 'orang'nya tau tuh gimana?" tanya Jisung lagi. Tiba-tiba semuanya diam tak berkutik. Tak ada yang memikirkan caranya.
"Ya Tuhan, kenapa hamba punya temen pinter-pinter goblok kek gini astaga," gumam Jisung sambil mengelus dada. Punya teman seperti mereka memang memerlukan kesabaran ekstra.
"Mungkin ada chip yang ditanam di tubuhnya jadi 'orang'nya bisa tau?" ucap Ayen karena merasa tersinggung dengan omongan Jisung. Kebanyakan merasa setuju dengan pendapat Ayen. Di zaman sekarang saja sudah banyak beredar rumor tentang chip implant yang ditanam ke tubuh manusia. Bukan mustahil jika sebenarnya teknologi tersebut sudah dipakai oleh beberapa instansi khusus.
Tanpa melewatkan kesempatan lagi, Seunghye langsung ditanyai begitu ia keluar dari kamar sahabatnya. Ia menyarankan untuk me-restart kamera putih itu. Namun ajaibnya, jantung Seungmin berhenti selama beberapa menit saat kameranya dimatikan, begitu kameranya dihidupkan kembali, jantungnya berdetak kembali dengan normal. Hal ini membuat dokter yang menanganinya jadi kebingungan.
"Jadi, kamera ini jantung dia? Wah, gila." Jujur saja, bahkan Changbin tidak bisa menutup mulutnya dengan benar karena terus-menerus dikejutkan oleh fakta-fakta yang tak masuk akal dari Seungmin.
"Oh! Baterainya!" seru Ayen. Entah keajaiban darimana tapi baterai kamera itu tiba-tiba menjadi sembilan puluh persen. Ini benar-benar gila!
Setelah berdiskusi dengan dokter sebentar, Bangchan mengatakan kalau dokter belum tahu pasti penyakit apa yang diderita Seungmin. Masa bodoh dengan pendapat para ahli, bocah itu sudah sadar sekarang. Bahkan hanya terlihat seperti baru bangun tidur. Setelah tagihan rumah sakit dibayar, mereka berencana membawa Seungmin pergi dari sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Seungmin (REMAKE)
FanficKisah tentang Kim Seungmin, pemuda dengan hobi memotretnya yang misterius. Apapun yang ia potret perlahan menghilang dari dunia ini. Ia datang sebagai murid baru, diikuti dengan hilangnya warga sekolah secara tiba-tiba. Tentu saja, Seungmin bukanlah...