3 . g o s c h o o l

121 89 96
                                    

Hai guys aku kembalii, vote dulu dong, biar nanti gak lupa.

HAPPY READING!!

OH IYA, kalo ada typo tandain ya guys.

***

Setelah beberapa hari mendapat informasi bahwa Natasha diterima di sekolah favoritnya, ia mendapat kabar bahwa hari senin, lebih tepatnya besok pagi ia harus berangkat ke sekolah untuk pembagian kelas dan penentuan wali kelas.

"Mah, pah besok Natasha disuruh ke stemgaba, katanya sih pembagian kelas sama penentuan wali kelas," ucap Natasha mengawali pembicaraan.

"Jam berapa dek?" Tanya Fania penasaran.

"Jam delapan udah disekolah kak."

"Yaudah besok berangkat bareng papah aja."

"Gak usah pah aku sama temen kok."

"Temen apa temen," ledek Mirza dan Anita bersamaan.

"Temen mah, pah," jawab Natasha, "Itu lohh si Raffa temen SMP aku."

"Ohh dia, yaudah gapapa tapi jangan istaka ya!"

Mendengar itu membuat Natasha berpikir beberapa detik.

"Telmi lo!" Sarkas Fania sambil mendorong kepala Natasha kebelakang.

"Heh kakak ga boleh kek gitu sama adeknya!" Tegur Anita.

"Khilaf mah."

***

06.30

"NATASHA!!! BANGUN!!!!!" Teriak Anita membangunkan anak terakhirnya sembari menggoyangkan badan anak itu.

"Etdah bocah susah amat dibangunin!"

"NATASHA!!!"

"Kalo ga bangun bangun juga, mamah ga peduli kalo kamu telat!"

Tak kunjung melihat dan mendengar pergerakan dari Natasha, Anita mengembuskan nafas terakhirnya.

Eitss tidak secepat itu. Menghembuskan nafas terakhir dikamar Natasha maksudnya.

Anita berjalan menuruni tangga menuju dapur rumahnya untuk menyiapkan sarapan.

***

"Papale papale papale papale pale..." Suara alarm Natasha berbunyi tepat pukul tujuh.

"Astaghfirullah! Siapa sih pagi pagi gini udah nyalain musik kenceng banget!!"

Beberapa detik kemudian ia melihat ponselnya bergetar dan menyala.

"Yaelah hape gue bacot amat si, mau ikut indonesian idol kali ya," ujar Natasha monolog, lalu ia mengambil ponsel itu dan yang pertama ia lihat adalah angka nol, tujuh, nol, empat.

"Ya Allah ya Rasulullah!! Kenapa udah jam segini sih!"

"Kok ga ada yang bangunin gue sih!"

Kalau saja Anita mendengar, pasti sudah diremas-remas elus-elus kepala Natasha. Anak memang suka begitu, padahal dianya yang kebo eh nyalahin kalo ga dibangunin.

Setelah menggerutu, Natasha langsung berlari menuju kamar mandi. Natasha type orang yang tidak bisa mandi cepat, paling cepat yaitu sepuluh menit.

Setelah lima belas menit didalam kamar mandi, Natasha berlari keluar kamar mandi untuk berganti pakaian.

"Alhamdulillah gue ga lupa nyetrika seragam."

"Aduh dasi gue dimana!!"

"Ya Allah cobaan apa lagi ini," ucap Natasha meratapi nasib.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan, dan Natasha tak kunjung keluar dari kamarnya.

"NATASHA! INI TEMEN KAMU UDAH DI BAWAH!" Teriak Fania dari bawah.

"IYA BENTAR KAK!"

"Aduh gimana nih, bisa bisanya gue lupa cara pake dasi."

"Apa gue cari tutor di YouTube ya?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Ah engga deh kelamaan."

"Eh tapi nanti kalo ga pake takut dimarahin."

"Ah udahlah gapapa gue bawa aja, kasian Raffa juga udah nungguin dari tadi."

Natasha pun menuruni tangga, lalu bertemu dengan Raffa di ruang tamu.

"Natasha sama Raffa sarapan dulu sini," ajak Mirza ramah.

"Ah engga om makasih, udah siang soalnya," tolak Raffa sopan, karena waktu sudah menunjukkan pukul nol tujuh empat puluh.

"Nih bawa, buat dimakan dijalan," ucap Anita sembari menyodorkan roti isi.

"Yaudah, Natasha berangkat dulu ya mah, pah, kak."

"Raffa pamit ya om, tante, kak."

"Hati-hati ya!"

"Jangan sampe lecet anak om!" Ujar Mirza dengan terkekeh.

"Siap om."

Mereka pun berangkat ke sekolah tak lupa menggunakan masker. Jarak dari rumah Natasha ke stemgaba tidak jauh hanya butuh waktu sepuluh menit. Berarti ia tak akan terlambat.

***

MANA VOTE NYA NIHH?? JANGAN JADI SILENT READER YA SAYANGNYA ACU!

Segini dulu dari aku, semoga kalian yang baca suka sama cerita aku.

Maaf kalau banyak typo, ceritanya ga asik, kata katanya kurang menarik. Karena aku belum terlalu handal dalam hal kepenulisan. Tapi semakin berlanjutnya cerita ini pasti ada perubahan kok:').

See you🧡

Cinta Jalur CoronaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang