Aku Telah Menjadi Kaya

4 0 0
                                    


Perjalanan Hidup 

  " Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung; suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya; suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu. 

 Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya, 

dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak, jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras, dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya. 

 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini." 

 .

Di Sini bisa di lihat terdapat tiga keadaan, keadaan pertama adalah keadaan di mesir, di rumah perbudakan, di mana makan tidak sampai kenyang, tidak memiliki lembu sapi kambing domba tidak memiliki emas perak, rumah dan  tidak memilki segala sesuatu. Keadaan kedua adalah di padang gurun yang besar dan dahsyat, yang memiliki ular ular yang ganas dan kalajengking , yang tanahnya gersang dan tidak ada air dan yang ketiga adalah keadaan negeri yang baik,suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung; suatu negeri dengan gandum dan jelainya,dengan pohon anggur,pohon aradan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;suatu negeri, di mana makan rotidengan tidak usah berhemat, di mana tidak akan kekurangan apapun;suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnyaakan digali tembaga.

Tuhan membawa keluar dari keadaan pertama,  memimpin melalui keadaan kedua dengan maksud merendahkan hati agar mengetahui manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap yang di ucapkan Tuhan,  mencobai untuk mengetahui isi hati apakah teguh berpegang pada perintah Tuhan atau tidak, untuk kemudian berbuat baik, membawa masuk ke keadaan ketiga dengan maksud untuk meneguhkan perjanjian yang di ikrarkan Tuhan dengan sumpah.

Aku Telah Menjadi Kaya

Akibat dari masuk ke keadaan ketiga adalah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya, lembu sapimu dan kambing domba bertambah banyak dan emas serta perak bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak. Hasil dari masuk keadaan ketiga ini adalah yang orang sebut sebagai kaya. Kaya ini di pandang orang sebagai tujuan, tetapi sebenarnya ia adalah akibat.

Tujuan Hidup

 Jika harta semakin bertambah orang kebanyakan memandang kekuasaan dan kekuatan tangannya yang membuat dia memperoleh kekayaan. Orang lupa bahwa Tuhanlah yang membawa keluar keadaan pertama memimpin melalui keadaan kedua dan membawa masuk melalui keadaan ketiga. 

Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak menambahinya. Tuhanlah yang memberikan kekuatan untuk memperoleh kekayaan dan bukan dari kekuatan dan kuasanya sendiri orang bisa memperoleh kekayaan. Dahulu di padang gurun orang berjerih lelah untuk masuk ke tanah kanaan, tetapi tidak bisa, penduduk yang kuat kuat dan kota kota yang berkubu besar besar, mereka bagaikan raksasa dan diri sendiri bagaikan belalang.  Orang bersusah payah masuk agar menjadi kaya, tetapi tidak bisa. Hanya Tuhan yang bisa membawa orang masuk ke tanah perjanjian. Bangsa Israel  lupa akan kenyataan ini.  Mereka beranggapan bahwa karena kekuatan dan kuasa mereka mereka memperoleh semuanya ini.  Mereka memegang prinsip tangan yang rajin menjadikan kaya. Padahal jika rajin di keadaan pertama dan kedua juga tidak akan kaya, hanya rajin di keadaan ketiga yang menjadikan kaya. Mereka memegang prinsip menabur menuai, mereka lupa mereka menabur di keadaan satu yang menuai orang lain, menabur di keadaan dua hasilnya tidak ada, dan hanya menabur di keadaan tiga saja maka baru menuai banyak. 

Mereka lupa juga tujuan Tuhan memasukkan mereka ke keadaan ketiga adalah meneguhkan perjanjian Tuhan, agar mereka dapat beribadah kepada Tuhan tanpa gangguan, Yahweh menjadi Tuhan mereka dan mereka menjadi umatnya, bukan agar mereka kaya. Kaya itu adalah bonus, hasil dari masuk keadaan ketiga. Berkat tuhan yang menjadikan kaya. Tuhan menginginkan hati orang melekat kepadaNya.

Tuhan menghendaki walaupun orang kaya di hadapan manusia tetapi memiliki sikap hati miskin di hadapan Nya,  tidak melekat kepada harta yang semakin bertambah, serta mengasihi Tuhan dengan segenap hati jiwa dan akal budi, dan mengasihi sesama seperti dirinya sendiri.


Mencintai Kekayaan

Orang yang hatinya melekat kepada uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Orang berlelah lelah sepanjang umurnya menambah uang dan penghasilannya namun merasakan berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan.  Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya? Orang yang bekerja dapat tidur dengan nyenyak, tetapi orang yang hatinya melekat kepada hartanya sekalipun kenyang tidak dapat tidur dengan nyenyak karena kuatir ngengat dan karat merusakkan kekayaannya dan pencuri membongkar serta mencuri kekayaannya..

Lebih menyedihkan lagi kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya yang menjadi kecelakaannya sendiri. Dan kekayaan itu habis karena kemalangan atau karena pengelolaan yang buruk, sehingga tak ada suatupun yang tersisa untuk anaknya.  Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya semuanya ini sia sia dan usaha menjaring angin. 

Ketenangan Jiwa Seorang Pengikut KristusWhere stories live. Discover now