𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚂𝚎𝚟𝚎𝚗𝚝𝚎𝚎𝚗

266 51 6
                                    

Atha terduduk lemas didepan ruang UGD setelah beberapa saat yang lalu Amanda dibawa kedalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atha terduduk lemas didepan ruang UGD setelah beberapa saat yang lalu Amanda dibawa kedalamnya.Ia menangis sesegukan.

Pikirannya sangat kacau sekarang.Ia berharap Amanda tidak mengalami hal yang serius.

"ATHA" teriak Arista yang datang.

"Aku takut Ris" ucap Atha memeluk Arista.

"Kok bisa Tha ? Kejadiannya gimana ?"

"Tiba tiba aja Amanda ditabrak"

"Pelakunya gimana ? Ada dikantor polisi ?"

Atha menggeleng yang membuat Arista bingung.

"Pelakunya kabur"

"Kabur ?!"

Atha mengangguk.

____________________________________

Sudah satu jam berlalu tapi dokter ataupun perawat belum juga ada yang keluar,bahkan hanya untuk menanyai keluarga korban.

Atha yang masih gelisah dan Arista yang sibuk mencoba menghubungi Gema.

"Kenapa tante Safa belum dateng juga Ris ?" tanya Atha.

"Macet Tha"

"Kalau Gema gimana ? Udah ada kabar ?"

"Aku coba telpon daritadi nomornya nggak aktif,apa aku coba telpon Bara atau nggak Harris ?"

"Iya coba aja Ris"

Klekk

Terlihat dokter keluar dari ruangan UGD.

"Gimana keadaan temen saya dok ?" tanya Arista.

"Teman anda saat ini masih tidak sadarkan diri.Tapi kita sudah menghentikan pendarahan dikepalanya.Kalian terus berdoa ya,supaya teman anda segera sadar" ucap dokter itu yang membuat Atha dan Arista terdiam lemas.

Atha memandang Arista dengan air mata yang berurai.

"Arista,tadi waktu di Mall Amanda selalu bilang pengen bareng kita terus.Apa itu pertanda ?"

"Tha,kita nggak boleh mikir yang aneh aneh.Kita berdoa aja terus supaya Amanda cepet sadar ya"

Atha mengangguk.Pikirannya menerawang kejadian beberapa jam yang lalu saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Amanda tertabrak dan tergeletak dijalanan dengan kondisi yang memprihatinkan.

Ia memejamkan matanya mencoba mengingat mobil atau plat mobil si penabrak.Namun ia tidak bisa mengingat apa apa.Ia sudah terlalu panik dengan keadaan Amanda sehingga tidak memperhatikan hal hal yang lainnya.

Pak Supir

Ia tiba tiba teringat dengan supir Amanda yang juga ada ditempat kejadian.Ia menoleh kesana kemari mencari keberadaannya.

"Cari apa Tha ?" tanya Arista.

"Pak supirnya Amanda mana ?"

"Hahh ? Aku nggak tau,emang tadi ada supirnya Amanda ?" bingung Arista.

"Tadi waktu kejadian Amanda mau naik kemobilnya,tapi tiba tiba ditabrak.Dan aku baru inget kalo Pak supirnya nggak ikut naik ambulance tadi"

"Mungkin dia langsung jemput Tante Safa"

"Iya juga"

Atha tetap mencoba berpikir positif.

"Non" panggil seseorang yang membuat Atha dan  Arista menoleh.

"Pak supir"

"Bapak darimana kok tadi nggak ikut di ambulance ?" tanya Atha.

"Bapak ngejar pelakunya Non"

Atha dan Arista terkejut.

"Gimana Pak ? Ketemu ?" tanya Arista.

Terlihat Pak Supir seperti ragu dan bingung akan mengatakan sesuatu.

"Sudah Non"

"Dia sekarang udah ada dikantor polisi kan Pak ?" tanya Atha.

"I-iya Non"

"Bapak kenapa ?"

"Pelakunya itu temen kalian.Soalnya dia sering jemput Non Amanda"

Perkataan Pak supir membuat Atha dan Arista berpandangan.Teman ? Sering menjemput Amanda ? Nggak nggak mungkin.

"Nggak mungkin,jangan bilang kalau Gema" ucap Arista memandang Atha tak percaya.

"Bukan kan Pak ?"

"Iya Non,nak Gema pelakunya"

"Apa ?!" teriak Arista.

Atha yang mendengar itu bagai tersambar petir.Badannya lemas seketika.

"G-gema ?" ucap Atha pelan.

"Dia sekarang dimana Pak ?" tanya Arista.

"Ada dikantor polisi Non,orang tuanya sudah ada disana tadi.Makanya saya langsung datang kesini"

"Sepertinya dia mabuk tadi.Saya juga belum tau pastinya,soalnya langsung kesini"

Arista benar benar tak percaya sekarang.Ia menoleh memandang Atha yang terdiam.

____________________________________

Drrttt drrttt

Harris merogoh handphone disaku celananya.

"Ngapain Bara nelpon malem malem gini ?"

"Ris"

"Kenapa ?"

"Gema kena masalah"

"Hah gimana ?"

"Gema ada dikantor polisi sekarang.Dia nabrak orang"

"Kok bisa ?!"

"Yang lebih parahnya lagi,Amanda yang dia tabrak"

Harris memelototkan matanya.Ia mengusap rambutnya kebelakang.

"Kita kekantor polisi sekarang"

"Gue kekantor polisi lo kerumah sakit gimana ?"

"Oke"

Harris segera meraih kunci motornya dan berangkat menuju kerumah sakit.

"Harris" ucap Atha saat melihat Harris tiba didepan ruangan Amanda.

"Gimana Amanda ?"

"Masih belum sadar"

Harris menghembuskan napasnya.

"Temen lo bener bener sialan ya" ucap Arista.

"Bisa bisanya dia ngelakuin hal kayak gitu,tabrak lari lho"

Harris hanya diam saja memandang Arista dan Atha.Mau bagaimanapun Gema memang yang salah dan ia tau betapa cemasnya mereka berdua sekarang.

"Gue minta maaf" ucap Harris.

Atha menatapnya bingung.

"Kamu nggak salah Ris"

"Gue minta maaf atas perbuatan Gema"

"Nggak ! Gema yang harus minta maaf sendiri ke Amanda" marah Arista.

Atha mengelus elus lengan Arista berharap sahabatnya itu tenang.

"Amanda itu pacarnya.Setidaknya waktu dia nabrak dia nggak kabur" ucap Arista sendu.

"Kamu tau darimana Ris kalo Amanda kecelakaan ?" tanya Atha.

"Bara tadi hubungin gue.Dia ada dikantor polisi sekarang"


24 Desember 2020



Hate Or Love Me  | Hueningkai - Shin Yuna |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang