Aristocratic Uprising : Reincarnation Of The Businesswoman At School (Book VI)

Bab 1008 - Xianghe Antique

Bab 1008 - Xianghe Antique

Ketika mereka tiba di bandara, mereka pergi untuk mengambil tiket pesawat mereka, Gu Ning sudah memesan tiket pesawat untuk Hao Ran dan teman-temannya yang lain, dan Tang Yunfan telah memesan beberapa tiket untuk Nyonya Hao dan teman-teman Gu Man yang lain.

Mereka akan berangkat dengan penerbangan yang sama.

..…

Hao Ran dan yang lainnya akan berangkat pada 14:10, sementara Leng Shaoting dan Xin Bei akan berangkat pada 14:40.

Karena itu, Hao Ran dan yang lainnya pergi ke ruang tunggu setelah mengambil tiket, sementara Leng Shaoting dan Xin Bei pergi untuk duduk di restoran sebentar.

Leng Shaoting dan Xin Bei tidak meninggalkan Gu Ning dan Cao Wenxin sampai pukul 13.50. Mereka harus masuk ke ruang tunggu setengah jam sebelum waktu keberangkatan.

Ketika tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal satu sama lain, mereka semua berharap waktu itu bisa berhenti pada saat ini.

..…

"Ningning, kemana kamu akan pergi selanjutnya?" Cao Wenxin bertanya pada Gu Ning kapan Leng Shaoting dan Xin Bei pergi.

"Aku akan pergi ke jalan antik. Bagaimana dengan kamu?" Kata Gu Ning.

Gu Ning berencana mengirim beberapa barang antik asli ke Toko Barang Antik Xiangyun.

Du Laifeng memberitahunya bahwa dia telah menjual beberapa barang antik asli beberapa hari yang lalu.

Sebelum berangkat ke Burma, dia juga perlu mengirim beberapa barang antik asli ke toko Barang Antik Xiangyun di ibu kota.

Cabang dari Toko Barang Antik Xiangyun di ibu kota adalah toko yang terkenal dengan sejarah yang panjang, jadi lebih populer dari pada yang ada di Kota B.

Keduanya kehabisan barang antik asli, jadi Gu Ning perlu mengisi kembali persediaannya.

"Um, aku tidak punya pekerjaan lain, jadi aku akan pergi denganmu," kata Cao Wenxin.

"Tentu!" Gu Ning berkata, lalu mereka pergi ke jalan antik bersama.

..…

Dalam perjalanan ke sana, Cao Wenxin bermain di teleponnya sambil membaca berita.

Ketika dia membaca sebuah berita terbaru, dia tercengang dan berseru, "Ya Tuhan, ada sebuah toko barang antik di jalan antik, yang tiba-tiba runtuh pagi ini dan merusak banyak barang antik asli. Pemiliknya menderita kerugian tiga puluh juta yuan!"

Mendengar itu, Gu Ning mengangkat alisnya. "Apa namanya?"

"Xianghe Antique," ​​kata Cao Wenxin.

Gu Ning telah mendengarnya dari mulut Du Laifeng, dan dia memberitahunya bahwa toko itu selalu terlihat menyeramkan karena mengumpulkan terlalu banyak benda kuno dari kuburan.

Sebuah ide muncul di Gu Ning. Dia mengira toko barang antik itu mungkin penuh dengan Yin karena pemiliknya telah mengumpulkan terlalu banyak benda kuno dari kuburan, yang bisa menjadi penyebab keruntuhan.

Itu mungkin saja, tetapi mungkin ada alasan lain.

Bagaimanapun, Gu Ning memutuskan untuk melihatnya sendiri. Dia juga penasaran dengan sumber benda kuno itu.

"Oh, lihat komentar ini. Seseorang mengatakan bahwa toko itu runtuh karena terlalu banyak Yin"

Cao Wenxin terhibur dengan komentar di atas, karena dia sama sekali tidak percaya pada Yin.

Gu Ning, bagaimanapun, terpana sedetik. Dia memegang gagasan yang sama, dan berpikir bahwa itu sangat mungkin sekarang.

"Ada komentar lain yang mengatakan bahwa barang antik asli yang baru saja dibeli Xianghe Antique itu berbahaya bagi tubuh manusia!"

Cao Wenxin tidak bisa mempercayai matanya, meskipun itu mungkin benar.

"Nah, lebih banyak orang percaya bahwa bangunan itu terlalu tua, dan beberapa orang berpikir bahwa itu mungkin dilakukan oleh musuh pemiliknya."

Ketika mereka hampir mencapai jalan antik, telepon Gu Ning dan Cao Wenxin berdering pada saat bersamaan. Mereka tidak repot-repot memeriksa nama penelepon, karena mereka tahu itu pasti telepon dari Leng Shaoting dan Xin Bei.

Gu Ning sedang mengemudi, jadi dia memakai earphone Bluetooth nya.

Leng Shaoting dan Xin Bei memberi tahu Gu Ning dan Cao Wenxin bahwa mereka sudah berada di dalam pesawat. Mereka akan terbang untuk mengunjungi mereka lagi selama liburan berikutnya. Kemudian mereka mengobrol sebentar, dan menutup telepon.

..…

Leng Shaoting dan Xin Bei duduk di baris kedua di sisi kiri kelas satu.

Leng Shaoting duduk di dekat jendela, sedangkan Xin Bei duduk di kursi lorong.

Keduanya adalah pria muda yang tinggi dan tampan, jadi mereka menarik banyak perhatian dari pramugari begitu mereka naik.

Mereka sudah terbiasa, dan mengabaikan semua pramugari.

Pramugari itu patah hati. Mereka semua ingin menemukan pacar muda yang kaya dan tampan seperti mereka, dan mereka bertanya-tanya wanita seperti apa yang bisa memiliki mereka.

Yang tidak mereka ketahui adalah bahwa mereka sebenarnya merasa cukup beruntung memiliki pacar.

Baik Leng Shaoting maupun Xin Bei tidak berpikir bahwa wanita harus mencintai mereka hanya karena penampilan mereka yang luar biasa. Sebaliknya, mereka tidak menikmati perasaan ketika setiap wanita memperhatikan mereka. Mereka berdua setia kepada pacar mereka, dan tidak mau repot-repot menggoda wanita lain.

Meskipun pramugari itu tidak bisa menarik perhatian mereka, mereka tetap mencoba, tetapi pasti gagal.

..…

Gu Ning menghentikan mobilnya di tempat parkir jalan antik, lalu menyuruh Cao Wenxin untuk membeli dua botol air.

Setelah itu, dia berpura-pura mengambil sesuatu dari bagasi, tetapi sebenarnya mengeluarkan sebuah kotak kayu dengan sekitar 10 buah barang antik asli di dalamnya dari ruang telepati.

Ketika Cao Wenxin kembali, dia melihat kotak kayu di tangan Gu Ning. "Ningning, dari mana kamu mendapatkan begitu banyak barang antik asli?" dia bertanya dengan rasa ingin tahu.

~