Bel istirahat sudah berbunyi, para siswa-siswi SMA favorit itu mulai berjalan keluar kelas. Dara dan Elida pun baru saja menuju ke kantin.
"Mau ke mana?" Tanya Raven mencegah dua siswi itu.
"Kantin" jawab Elida.
"Lo sama gue aja." Ucap Raven yang menatap Dara. Mendengar ucapan Raven, Elida bersiap memberikan protesnya kepada laki-laki dingin menyebalkan yang banyak dikagumi kaum hawa itu.
Namun sebelum itu terjadi, dengan cepat Raven menarik tangan Dara. Meninggalkan Elida yang menggerutu sendirian. Hal tersebut tak lepas dari pandangan ketiga sahabat Raven.
"Udah lo sama kita aja" ucap Zidan yang mendorong Elida untuk ke kantin bersama dengan mereka. Elida hanya pasrah saja, ia memang cukup dekat dengan para laki-laki populer itu. Maka kedekatan mereka tak asing lagi di mata murid lainnya.
😺😺😺
Di lain sisi, Raven dan Dara sejak tadi sudah menyusuri beberapa tempat di sekolah ini. Raven dengan sabar menjelaskan informasi tentang sekolah tercintanya.
Mulanya Dara sempat kesal karena ditarik begitu saja. Ia memang tidak terlalu lapar, tapi ia kasihan dengan Elida yang ditinggalkannya. Elida bercerita bahwa teman perempuan yang sangat akrab dengannya hanya satu orang dan orang itu sedang tidak masuk hari ini.
Namun Raven dengan cepat menjelaskan bahwa Elida akan pergi ke kantin bersama teman-temannya. Mereka sudah cukup akrab, meskipun kadang terlihat Adam dan Zidan yang suka menggoda Elida hingga terjadi adu mulut yang panas.
Waktu istirahat pertama tersisa tujuh menit lagi, Raven ingin segera menyelesaikan urusannya dengan Dara agar istirahat kedua nanti ia bisa bebas.
Namun ada saja para makhluk yang menganggu mereka. Siapa sangka, mereka bertemu dengan Adam dan Zidan yang receh.
"Ih ketemu Neng Dara lagiii!!" Seru Adam gemas melihat Dara yang baby face.
"Sini Neng, jangan sama Raven. Raven galak." Gantian Zidan yang menggoda Dara. Raven menatap tajam kepada sahabatnya yang menyebalkan itu.
Dara terkekeh melihat interaksi mereka. Namun ia teringat dengan nasib teman barunya. "Elida mana?"
"Elida lagi sama Alwan, biasa Babang Alwan lagi curheart." Jelas Zidan. Adam pun menyetujui hal itu dengan menganggukkan kepalanya sambil berbicara tanpa suara, "sadboy."
"Oh oke-oke" balas Dara.
Obrolan yang cukup akrab itu sedikit terganggu ketika ada empat orang siswi dengan gaya centilnya mendekati Bintang dan yang lainnya.
Keempat perempuan itu adalah Pinky Flower, para gadis centil yang sangat menyukai warna merah muda. Mereka sangat suka membully. Perlu kalian ketahui Bunga Arsyi Harison adalah ketua dari kumpulan itu. Sedangkan Annisa Listy, Keyla Nada, dan Chika Aura Azizah adalah anggotanya. Mereka termasuk ke dalam anak-anak orang kaya, kecuali Chika.
"Ya ampun sayang! Aku cariin ke mana-mana ternyata kamu di sini" ucapan Bunga yang sangat manja kepada Raven, membuat laki-laki yang digelayuti oleh Bunga itu pun langsung berdecak kesal.
"Ck, apa sih?!" Kesal Raven sambil menepis tangan remaja putri yang berbibir merah muda menyala. Raven selalu menyebutkan bahwa Bunga adalah saudara kembarnya Mba Tuti yang terpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN | (ON GOING)
Teen Fiction"Dasar cowok tidak berperikekucingan!" "Emang lo kira gue kucing, hah?!" "Gak. Lo setan" Raven hanya bisa mengumpat dalam hati. Ia begitu kesal ketika mengetahui bahwa tetangga barunya itu memiliki seorang anak gadis yang sangat mencintai kucing...