1. Rì shí (Solar Eclipse)

4.8K 370 84
                                    

"Untuk melindungimu, aku akan menjadi seseorang yang tak pernah kubayangkan."-WYB


Kala itu, gelap menyelimuti langit, padahal senja saja belum menyapa. Ratusan orang menghentikan aktifitas mereka, hanya untuk melihat fenomena langit yang tidak pernah mereka hadapi sebelumnya. Sang surya yang biasa menyinari bumi itu seperti telah dilahap oleh benda angkasa lainnya, yang mereka percayai sebagai Naga raksasa yang menelan semua cahayanya. Meninggalkan warna semerah darah yang terhampar di luasnya langit, apakah Sang Surya akan cepat pulih ketika seluruh darahnya sudah menghiasi langit merah itu?

Kaki yang biasa menopang tubuh itu seperti mati rasa, pedang yang mereka acungkan ke langit kini tertuju pada bumi, menandakan jika mereka sudah tidak dapat menantang langit lagi. Dengan gerakan cepat mereka bersujud pada bumi, membiarkan wajah mereka ternodai oleh darah yang baru saja didapat dari para kasim yang mereka bunuh.

Selalu ada kesempatan dalam setiap celah, dan hal itu dimanfaatkan oleh seorang pemuda berusia sekitar 14 tahun yang kini menyeret kakinya sendiri, dengan dibantu oleh seorang gadis yang melingkarkan lengan kanan pemuda itu pada lehernya. Keadaan mereka berdua tidak bisa dikatakan baik, karena luka berada dimana-mana, dengan darah segar yang dapat dilihat dengan jelas pada pakaian yang dikenakan jika cahaya sang surya kembali.

"Jie, tepat di depan sana hanyalah sungai. Kita harus pergi kemana?" Pemuda itu akhirnya mengeluarkan suaranya yang terdengar putus asa, masih dengan memegangi perutnya yang mengalami pendarahan akibat bilah pedang yang beberapa saat lalu menyobeknya.

Sebagai sosok kakak yang selalu bisa diandalkan, gadis itu melepaskan lengan sang adik. Ia lekas melepaskan kalung yang melingkari lehernya, memindahkannya pada leher satu-satunya adik yang ia miliki, yang bahkan ketika adiknya pertama kali turun ke bumi, ia bertekad apapun yang terjadi, adiknya ini -Wang Yibo yang telah menjelma menjadi remaja cerdas rupawan- harus tetap hidup dengan kebahagiaan yang berlimpah. Namun kebahagiaan itu seakan sirna saat seluruh klannya dibantai habis, bahkan mata mereka telah dinodai oleh perbuatan tak senonoh yang dilakukan para prajurit itu pada tubuh yang bernyawa maupun tak bernyawa para dayang yang menjaga kediaman mereka. Terlebih, ibu mereka diperlakukan dengan sama bejatnya, dan benar-benar dihadapan wajah mereka sendiri.

"Yibo, dengarkan aku. Apapun yang terjadi, kau harus tetap hidup. Seberapa kejampun dunia ini padamu, kau harus tetap bertahan dan temukan arti hidupmu sendiri." Gadis itu berujar dengan lelehan air mata di kedua pipinya, ia memeluk Wang Yibo dengan erat tatkala sang Surya kembali bersinar dan posisi mereka benar-benar dapat terlihat dengan jelas oleh para prajurit yang kini membabi buta, berlari dengan kecepatan yang mereka bisa untuk memusnahkan dua orang yang tersisa itu.

Mata Wang Yibo melebar, menemukan fakta bahwa sebuah anak panah telah melesat dan menerobos tubuh gadis di pelukannya. "JIE! TIDAK!" Raungnya saat merasakan tubuh gadis itu akan ambruk. 

Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, sang kakak mendorong tubuh mereka berdua pada jurang di belakangnya yang akan mempertemukan tubuh mereka berdua dengan sungai terpanjang di semenanjung negerinya. Ia pikir, ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Wang Yibo, karena ia selalu percaya pada ramalan itu. Ramalan yang menyebutkan jika sungai di dekat kediaman mereka akan menyelamatkan salah satu dari mereka, sedangkan yang selalu diliputi keberuntungan hanyalah Wang Yibo.

"Y-yib-o, te-trima-kasih." Lirihnya dengan napas yang sudah tersegal, bahkan kalimat 'terimakasih sudah menjadi adikku' hanya menggantung di tenggorokkannya. Menjadi satu-satunya kalimat yang ingin ia sampaikan pada Wang Yibo selama ini, namun sampai nafas terakhirnya berhembus pun, ia tetap tidak bisa mengungkapkannya. Mengungkapkan betapa ia merasa sangat beruntung memiliki adik seperti Wang Yibo dalam hidupnya.

Luòhuā Shāng (The Injuries of Falling Flower) - YizhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang