5

11 1 0
                                    

Happy reading, selamat menyelami dunia fiksi Ara dan Samudra.

Jika suka silahkan lanjut,jika tidak dipersilahkan untuk mundur Alon Alon ya.

Supaya gak lupa sebelum baca diperkenankan untuk menekan bintang dan follow wp aku.
Bantu aku untuk semangat menjalankan misi pembuatan cerita ini.

♥️♥️♥️♥️♥️



Seminggu sudah kepergian raga, Ara sudah sekolah seperti biasa setelah 2 hari meminta izin.
Walaupun sudah berlalu,sosok raga masih sering datang ke dalam mimpi nya.

Sejak kepergian raga ,Ara sering duduk sendiri terkadang tak ingin siapapun mendekati nya.
Meninggal nya sosok yang amat dicintai setalah kedua orang tua mampu memporak-porandakan hidup Ara. Dalam seminggu ini sudah beberapa kali ia mengunjungi makam raga, kadang hanya untuk menceritakan keluh kesa nya pada raga, atau sekedar menangis.

"Ayo Ra ke lapangan upacara udah mau dimulai" sia menarik pelan tangan Ara

Seperti sekolah lain  setiap Senin SMA Nakula melaksanakan upacara bendera.

Ara berdiri di barisan ketiga dari belakang, mata nya menyipit ketika sinar matahari menyilaukan mata.kepala Ara berdenyut pengelihatan nya kabur.

Brukk

Atensi semua orang berfokus kepada sosok yang jatuh pingsan yaitu Ara,

PMR dengan sigap menyiapkan tandu untuk membawa Ara menuju UKS

Di barisan lain ada sosok yang menatap Ara. Entah mengapa akhir akhir ini samudra terus memikirkan tentang Ara ,terlebih sejak meninggalnya raga. Ara bagai tak punya semangat hidup, samudra mengerti mereka berpacaran cukup lama dan kenal juga cukup lama , mungkin banyak kisah yang di rajut.

Samudra menggeleng kuat mengenyahkan pikiran tentang gadis yang berstatus tetangga nya itu.

"Ara Lo tu bikin khawatir aja tau ngak" sia menyerocos kala Ara sadar dari pingsan.

"Diem sia, pusing gw denger nya" tangan nya memijit pelan pelipis, pening nya masih terasa namun tak separah ketika upacara.

Ceklek

Suara handle pintu yang dibuka mengalihkan pandangan sia dan Ara di dalam UKS.

Yang masuk seorang laki-laki yang mereka kenali, samudra datang dengan 1 plastik kresek di tangan nya.

Samudra menyerahkan 1 kotak bubur yang dibeli nya di kantin.

"Ini bubur dan air mineral" setelah itu samudra berlalu keluar UKS dan membuat kedua orang didalam nya menatap cengo.

Kedua nya saling menatap seakan berbicara lewat tatapan

"Itu beneran samudra?" Ara memegang kotak bubur dan air mineral pemberian samudra.

Plak

Tabokan mendarat di lengan Ara.
"Iyalah,Lo kira siapa? Setan UKS ,yakali setan baik gitu"

"Tapi ngk biasa nya tu anak baik, kerasukan kali"

"Astaghfirullah ra Lo nuduh Mulu kerjaan nya.siapa tau tu anak emang mau berdamai sama Lo" sia menjelaskan.

Ara manggut-manggut,bubur yang sejak tadi di pangkuan sangat menggugah selera.

"Diracun ngk ni?" Guman Ara yang jelas masih didengar sia

"Ngk sopan souzon trus Lo,sini kalo ngk mau gw aja yang makan" pinta sia

Tetangga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang