[ FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA!!!]
Hanya sebuah cerita sederhana, tentang kedua remaja yang merasakan sensasi cinta pada pandangan pertama.
Berawal dari pertemuan yang menegangkan, Ketika sosok cowok yang di kenal sebagai seorang berandal, urakan...
*││▬▭▬▭ ፝֯֟ ✧◦✦◦✧ ፝֯֟ ▭▬▭▬* *││* *││ Selamat membaca, jan- ngan lupakan untuk tetap menghargai penulis. Berikan, Vote&komen, ya? Terimakasih. ╭──────┄┄─◌─┄┄➣ ♡~ ▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭ Jadilah pembaca yang baik *││* *││▬▭▬▭ ፝֯֟ ✧◦✦◦✧ ፝֯֟ ▭▬▭▬*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ayish memegang rok nya gugup. Masih berdiri di samping motor Fathur yang sudah terparkir rapih di halaman rumah. Kini gadis itu bingung harus bagaimana. Terlebih lagi, ini adalah rumah Keluarga Fathur.
Oh astaga, Ayish dan Fathur saja tidak terlalu dekat untuk dikatakan sebagai teman. Lalu ini dengan santainya, Ayish di ajak ke rumah keluarga cowok itu? yang benar saja.
"Woi, napa diem aja? gak kerasukan kan lu?"Celetuk Fathur.
Ayish yang sedang melamun itu, jadi menatap wajah sengak khas Fathur.
"Thur lo yang bener aja?! Masa gue dibawa kerumah keluarga lo. Gue bahkan kenal lo aja baru-baru ini. Gue kan malu. Terlebih gak kenal sama keluarga lo. Gimana sih?! kalo mau ngajak tuh, ngajak temen lo kek atau pacar lo. Bukan gue."Omelnya kesal.
Fathur hanya diam memperhatikan wajah gadis itu.
"Ish malah diem aja. Gue ini ngomong he! gak punya indra pendengaran lo?"Ayish mulai menghela nafas, mengatur kesabarannya.
Fathur berdehem, lalu berjalan terlebih dahulu."Terserah kalo lu gak mau masuk. Gue duluan."Ujarnya begitu saja.
Ayish mendelik. Kakinya kini terangkat, seolah-olah ingin menendang cowok itu.
"Nyebelin.."Cibirnya.
Lalu dengan kesal Ayish berjalan mengikuti cowok itu. Dengan hentakan kaki kesal. Gadis itu kesal, kenapa harus dirinya yang sekarang terjebak bersama Fathur. Sungguh merepotkan.
Saat sampai di depan pintu utama. Ayish mendadak gugup dan takut. Ini ia harus bagaimana? Langsung masuk? atau ketuk dahulu dan beri salam dengan sopan?
Aduh dia bingung. Ck, terlebih lagi Fathur si cowok berandal itu sudah masuk duluan. Dasar tidak punya perasaan.
Dengan berat hati, Ayish mengetuk pintu tersebut mengucap salam dengan suara yang lantang. Sedikit pengalaman baginya. Jika bertamu di rumah orang itu harus mengucapkan salam dengan suara yang besar dan lantang. Jika tidak seperti itu, pemilik rumah tidak akan dengar. Entah memang tidak dengar, atau pura-pura tak dengar. Takut di datangi Penagih hutang.
Ayish semakin memasang wajah gugupnya, saat seorang wanita Cantik mendatangi dia di pintu utama.
"waalaikumsalam, Loh adek ini siapa ya?"Tanyanya dengan lembut.