I. N. T. A. N

I. N. T. A. N - 01

05:45

Seperti biasanya dewi sudah terbangun dari acara tidurnya. Setelah itu ia langsung menuju kekamar mandi untuk bersiap-siap, Selang beberapa menit dia sudah siap untuk berangkat sekolah. Sekiranya sudah siap ia langsung menuju ruang makan.

"Pagi mama" sapa dewi melihat mamanya sudah menyiapkan sarapan

"Pagi juga anak mama yang cantiknya dibawah mama" jawab ratna

"Iya maa iya, intan tau mama sangat cantik. Enggak bisa ada yang ngalahin kecantikan bidadarinya intan" sahut dewi sambil memuji mamanya

"Bisa aja kamu nak, mama jadi malu" jawab ratna tersipu malu

"Nihh sarapan dulu ya sayang" ucap ratna memberikan sarapan kepada dewi

"Iyaa maa" jawab dewi sambil duduk d meja makan

10 menit ia menghabiskan sarapannya, akhirnya dewi siap untuk berangkat sekolah "Maa, aku berangkat dulu" pamit dewi menciun kedua pipi mamanya

"Iya sayang hati-hati" jawab ratna memberi kecupan di dahi.

Dewi langsung keluar dari rumahnya, yang bisa dibilang cukup besar

"Pagi Mang" sapa dewi kepada Mang Ujang supir pribadinya

"Pagi juga Non" jawab Mang ujang dengan senyum

"Sudah siapa berangkat?" tanya Mang Ujang

"Udah dong, udah cantik gini masa dibilang belom siap" sahut dewi sambil terkekeh

"Non dewi emang cantik kok" puji Mang Ujang

"Ahh Mang Ujang bisa aja"jawab Adriana malu-malu

Setelah itu dewi langsung memasuki mobil, dan meninggalkan rumah. Dan menuju kesekolahnya

🍁🍁🍁

Sesampainya di sekolah dewi langsung turun dari mobilnya. memang sekolah dewi terbilang cukup bagus tapi disana tidak kemungkinan bahwa muridnya dari kalangan pebisnis handal seperti ayahnya, Ahh iya sebelum turun dari mobil dewi selalu melakukan kebiasaannya

"Terima kasih Mang Ujang yang gantengnya ngalahin Zayn Malik" ucap Adriana sambil memuji Supirnya dan tertawa

"Iyaa sama-sama, ahh Non dewi bisa aja" sahut Mang Ujang yang sudah tersipu malu, Memang itu sudah kebiasaan dari dewi.meskipun dia di lihat orang judes Tapi aslinya enggak kok.Mang Ujang tetap merasa bahagia bila dewi terlihat bahagia.karna mang ujang sudah menganggap dewi seperti anaknya. Dewi dan Mang Ujang memang sangat dekat, bahkan sudah seperti anak dan ayahnya. Mang Ujang berpendapat bahwa dewi adalah gadis cantik, anak yang baik,tapi terkadang ucapannya yang tidak bisa di rem. dan dia tidak memandang siapapun yang sedang berbicara dengannya. Maksudnya dia tidak membedakan cara bicaranya, ia tetap bicara sopan kepada yang lebih tua dari dia. Dan tetap 'Friendly' kepada saiapapun.

Dewi sudah berada disekolah, ia menyusuri koridor sekolah untuk menuju kelasnya. Banyak sekali anak sekolah SMA Pelita Harapan Lippo yang menyapanya bahkan hampir satu sekolah menyapanya. Semua yang menyapa hanya di beri senyumannya yang sangat cantik. Dewi memang terkenal oleh satu sekolah, bukan dikenal karna cantiknya saja tetapi ia dikenal karena popularitas nya sebagai model kalangan internasional, dan kepinterannya. Jangan salahkan dia bahwa banyak sekali anak laki-laki yang menyukainya. Bahkan dewi pun tidak memilih siapa yang akan berteman dengannya. Sekalipun dia jahat, karena ia berpikir. "Meskipun seseorang itu jahat terhadap kita, kita harus tetap baik kepadanya. Karena kalo kita membalas nya dengan jahat nya itu sama aja kita seperti mereka" maka disitulah dewi tidak pernah memandang siapapun dari segi mana pun.