I. N. T. A. N - 05

20 2 0
                                    

Saking asyiknya mereka berbicara, ternyata mereka sudah berada di depan kelas mereka. Lalu mereka segera duduk di kursi mereka masing-masing.

______

"Selamat siang anak anak". Ucap guru yang baru memasuki kelas.

"Selamat siang bu!". Jawab serempak teman temannya

"Oke hari ini kita akan melanjutkan pelajaran yang kemarin." Ucap guru tersebut.

"Pengertian perubahan fisika adalah perubahan pada suatu zat yang tidak menyebabkan terjadinya zat baru. Sifat partikel atau molekul zat masih tetap sama. Zat tersebut memungkinkan untuk kembali kebentuk semula. Kalian mengerti? " ucap guru selesai menerangkan pelajaran.

"Mengerti bu"

"Intan apa kau mengerti? " tanya guru tersebut karna Intan tidak mendengarkan penjelasan sang guru.

"Mengerti bu" jawab Dewi dengan santai.

"Coba kau jelaskan contoh contoh perubahan fisika? "

Dewi pun langsung berdiri dan menjelaskannya.
"Contoh perubahan fisika.
1. Es batu yang mencair tetap berasal dari air.
2. Lilin yang meleleh ketika di bakar.
3. Benang yang dirajut menjadi kain
4. Air yang menguap.
5. Kain dijahit menjadi baju. 6. Kayu dibuat menjadi bangku dan kursi
7. Plastisin dibuat menjadi mainan anak-anak
8. Tanah liat dibentuk menjadi patung, tapi tidak dibakar
9. Kertas didaur ulang menjadi mainan atau kerajinan tangan
10. Plastik bekas dibuat menjadi hiasan atau kerajinan tangan
11. Potongan besi dibuat menjadi pagar
12. Besi atau logam dipanaskan
13. Logam besi yang didaur ulang menjadi kerajinan. " ucap Dewi dengan lantang dan jelas.

Yang lain pun hanya melongo. Karna mereka yang mendengarkan nya saja belum tentu mengerti apa lagi mengingat semuanya yang barusan gurunya jelaskan. Dan Dewi mengerti.

"Anjir inget semua" ucap teman kelasnya.

"Kan maen ya kan, gua aja gak inget, itu otak atau memori flashdisk wk. "

"Iya, gua aja belum tentu ngerti tapi Dewi, dihh gilaa. "

"Sudah sudah tidak perlu ribut. Dewi silahkan kamu duduk kembali ketempat mu" ucap guru tersebut.

"Intan sumpah lu inget semua tadi. Keren" puji Dodi.

Dan yang dipujipun hanya diam tidak ada kata balasan untuk Dodi.

"Huh dipuji tetep aja diem, gua gak ngerti padahal bukan bulan puasa tapi kok irit banget ngomong kek pulsa lagi keritis ngirit" batin Dodi

"Oke anak-anak silahkan kalian kerjakan halaman 234 sampai dengan halamn 238." Ucap sang guru.

"Baik bu." Jawab serempak semua murid.

Mereka mengerjakan tugas yang diberikan. Dan semua mengerjakan tugasnya dengan tenang.

"Dod minjem pulpen dong" Ucap fadiah sambil berbisik.

"Emang pulpen lu kemana dah?" Tanya dodi.

"Ketinggalan dirumah hehe" . Jawab Fadiah karna ia semalam setelah belajar ia lupa memasukan tempat pensil nya kembali kedalam tas.

"Ahh neng Fadiah bikin babang dodi gak konser aja sama belajar"

"Konsen Dod konsen" koreksi Fadiah.

Dodi pun hanya tertawa. "Iya iya lu liat aja ditas ada gak kalau gak ada pinjem aja ke yang lain. "

"Lah Dod lu pulpen banyak gak ada isinya sama aja boong berat beratin aja" Ucap fadiah kesal.

"Haha neng Fadiah namanya juga abang ganteng lupa" Jawab Dodi sambil Cengengesan .

"Iya udah apa kata lu gua mau pinjem ke Intan aja"

"Intan lu ada pulpen gak?" Tanya Fadiah.

"Gak ada kan cuma ada yang dipake emangnya kenapa?"

"Pulpen gua ketinggalan"

"Coba lu pinjem ke Ehan"

"Ehan pinjem pulpen dong lu diem diem bae nanti naber aja" gurau Fadiah.

Ehab hanya menoleh dan menunjukan lewat lirikan matanya, pulpennya ada dimejannya.

"Sett dah bukannya ngomong ini mala pake isarat, atau mungkin lagi sakit gigi kali haha"  batin Fadiah .

"Ehan lu sakit gigi ya diem bae"

Yang ditanya pun hanya menggangkat bahunya acuh karna ia malas ngomong sma fadiah, karna semakin dia ngomong semakin deg deg gak karuan hatinya.

"Bener bener dah ni orang, udah kaya ngomong ama tembok" ucap Fadiah kesal.

"Fadiah kamu ngapaiin berdiri disana bukannya mengerjakan tugasnya" Ucap gurunya yang melihat kearah fadiah untuk memberi teguran.

"Ohh ini bu saya pinjam pulpen"

"Baiklah kembali ketempat 5 menit lagi akan bel pulang"

Yang lain pun langsung melihat jam dan membereskan buku bukunya karna sudah ingin pulang anak anak pun jadi malas.

Kring... kring

Bell pulang pun berbunyi anak anak pun langsung berhamburan keluar.

"Fad lu baliknya sama gua aja ya gua takut lu kenapa kenapa" Tanya dewi.

"Gak usah Tan. masih ada ojol selalu setia sama gua" Tolak fadiah dengan halus.

"Ojol apaan dah gua kok gak tau" Dahi dewi merenyit

"Itu loh yang ijo ijo ahh lu gak gaol"

"Ohh itu ojek online, lagi lu ngomong aneh aneh jadi kan gak ngerti"

"Ya mangkanya gua kasih tau cantik biar tau" greget Fadiah.

"Iya iya, tapi elu serius gak mau barengan gua aja" tanya Dewi lagi.

"Enggak Tan enggak,elu kan nanti langsung ke lokasi pemotretan.sorry gua gak bisa nemenin. " Lirih Fadiah.

"Yauda deh gua duluan ya mang ujang udah tunggu didepan, hati hati ya Fad kalau ada apa apa langsung telpon gua. " Sahut dewi.

"Iya Tan iya, udah sono lu kebanyakan ngomong sian tuh mang ujang nungguin, gak tau apa disuruh nunggu itu gak enak. " Gurau Fadiah.

"Yah kan curhat"

Mereka pun hanya tertawa dan berpisah diperkarangan sekolah.

"Mang ujang maaf nunggu"

"Iya gak papa non. kalau kata non Dewi meskipun menunggu gak enak" ucap mang ujang sambil terkekeh.

"Loh mang ujang tau omongannya Fadiah"

"Taulah non. orang non Fadiah selalu ngomong begitu"

"Yauda non hayu masuk keburu sore"

Dewi pun langsung masuk.

Tbc.

👉Please give me Vote&comment
.
.
.
.
~DIPM~

I. N. T. A. NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang