"Maaf karena menyukaimu.""Enggak menginap saja?" tanya hyeyoon kepada rowoon yang sedang mencuci piring didapur.
Rowoon mengangguk saja setuju, ia juga tidak tega meninggalkan hyeyoon sendirian apalagi sepertinya hyeyoon masih terlihat tidak begitu baik. Setelah kegiatan mencuci piringnya selesai rowoon bergegas untuk mandi, ia tersenyum melihat bajunya masih tersusun rapih dilemari kamar tamu milik hyeyoon.
"Kamu gak mau kabarin jaehyun dulu kalau saya nginep disini?" tanya rowoon setelah selesai mandi.
"Ngapain?"
"Nanti dia cemburu."
Rowoon duduk disebelah hyeyoon yang sedang asik dengan kegiatannya memilih film, kebiasan yang sering sekali mereka lakukan ketika rowoon menginap disini.
"Iyaa deh nanti aku kasih tau jaehyun," kata hyeyoon yang masih memusatkan matanya kedepan layar, "Nonton film frozen aja gimana?"
"Terserah aja, kalaupun saya bilang gak mau pasti kamu juga bakalan tetep nontonkan?"
Hyeyoon tesenyum, "Pesen ayam ya."
Rowoon hanya mengacak-acak rambut hyeyoon gemas lalu membuka ponselnya untuk memesan ayam goreng ditempat kesukaan gadis itu.
. . .
"Jung jaehyun!"
Jaehyun memejamkan matanya dikala ia mendengar teriakan ayahnya dari bawah, ia dengan malas bangkit dari tempat tidurnya dan turun kebawah. Ia lalu menunduk sebentar ketika sampai didepan ayahnya.
"Siap-siap, kita kerumah jisoo, dia sudah pulang dari London."
Jaehyun menatapnya. Setelah sekian lama lagi-lagi ia harus menjalani sandiwara murahan yang bertujuan untuk memuaskan keinginan orang tuanya. Ibunya bahkan tidak bisa membantunya karena itu juga keinginannya.
Jaehyun akhirnya hanya bisa mengalah dan naik kekamarnya untuk menganti bajunya, ia melihat photo hyeyoon yang terpajang manis dimeja belajarnya. Hanya gadis itu yang memenuhi hatinya sekarang ini, ia bahkan langsung menyukai gadis itu sejak tahun kedua, ia tidak sengaja melihat gadis itu menunggu rowoon dipodium lapangan basket. Wajahnya begitu cantik ketika tersenyum, ia seperti tersihir oleh daya ikat gadis itu.
Hanya memikirkanmu saja sudah membuatku bahagia. Kau seperti oksigen yang menyegarkan untukku dan aku tidak akan membiarkan udaraku pergi.
(Jaehyun.Dear you.2020)
. . .
"Rowoon..Kim rowoon."
Hyeyoon mengetuk pintu kamar rowoon dengan wajah yang gelisah. Pasalnya rowoon dari tadi tidak merespon panggilannya. Diluar sedang hujan disertai petir yang bergemuruh, ia takut berada dikamar sendirian.
YOU ARE READING
Dear You
Teen FictionSeharusnya mereka tau bahwa kehilangan adalah hal yang menyakitkan. Kim hyeyoon bahkan tidak pernah menyadari kelihangan dia akan terasa sesakit ini. "Untuk kamu yang senyumannya aku rindukan."