Prolog

6.5K 148 36
                                    

Vano Aditama, putra tunggal dari  Vania jelita dan Reno Aditama. Sekarang Vano sudah menginjak usia 19 tahun dan masih duduk di bangku kuliah.

Hari ini keluarga Vano sedang berkumpul di ruang makan. Mereka makan dalam hikmat tanpa ada yang bicara. Selesai makan Reno menyuruh Vano untuk duduk kembali saat anaknya itu berniat untuk beranjak dari tempat duduknya.

“Mimom dan Didad mau melanjutkan usaha yang ada di Korea, kemaren orang kepercayaan Didad memberitahu kalau ada masalah di sana, jadi kita semua akan pindah ke Korea besok,” ujar Reno membuka suara sedangkan Vano sudah membulatkan matanya dan mulutnya terbuka lebar.

“Nggak usah lebar juga kali buka mulutnya van, ntar lalat masuk loh,” ujar Vania menutup mulut anaknya.

“Aisshhh si Mimom mah, tapi Dad Vano masih mau ngelanjutin kuliah disini,Vano udah punya banyak teman loh, Mimom and Didad aja yang pergi.” ujar Vano, tentu saja ia tidak mau meninggalkan tanah kelahirannya dan juga meninggalkan teman-temannya. Zaman sekarang sangat sulit mencari teman yang bisa di percaya.

“Tapi sayang, kamu kan nggak bisa ngurus diri sendiri tanpa mimom and didad,” ujar Vania.

“Vano nggak mau ikut pokoknya, Vano masih mau disini!” ujar Vano kekeuh dengan keputusannya.

“Yasudah kalau kamu mau disini,” balas Vania dan Reno akhirnya menyetujui keputusan Vano. Beberapa detik kemudian hp Vania berbunyi dan ia langsung menerimanya.

Entah apa yang di bicarakan Vania dan sang penelepon sampai-sampai raut bahagia terpancar dari wajahnya.

“Mimom tau siapa yang akan merawat kamu,” ujar Vania menatap anaknya, Vano dan Reno pun menatap Vania dengan  penasaran seakan berkata 'siapa?'

“Tadi yang nelpon itu Granma nya kamu, terus dia senang pas tau Mimom and Didad akan kembali tinggal bersama mereka. Tapi Mama bilang kalau kamu nggak mau ikut, Granma pun mengerti dengan keputusan kamu.” jelas Vania.

“Dan kata Granma tante kamu bakal ke Indonesia besok melanjutkan kuliahnya disini, and yeah dia bakal tinggal disini buat ngerawat kamu.” jelas Vania sambil tersenyum, akhirnya rasa khawatir nya hilang karena harus meninggalkan anak semata wayangnya sendirian.

“Ha? Emang Vano punya tante, sejak kapan?” tanya Vano bingung. Pasalnya ia hanya tau kalau Mimom nya adalah anak satu-satunya sama kayak dirinya.

“Waktu kamu berumur dua tahun, Granma dan Granpa kamu memutuskan untuk melanjutkan usahanya di Korea,karena Granma kamu merasa kesepian, ia mengadopsi anak perempuan dari panti asuhan. Beda usia kamu dan dia cuma satu tahun, tapi bagaimanapun dia adalah tante kamu, anak kesayangan Granma dan adik kesayangan Mimom,” jelas Vania, Vano manggut-manggut tanda mengerti.

“Yasudah Mimom, Vano ngikut aja gimana baik nya,” ujar Vano menerima keputusan dari kedua orang tuanya.

“Vano mau ke kamar dulu ya, Mimom sama Didad siap-siap aja dulu,besok kan kalian mau berangkat,” lanjut Vano berjalan meninggalkan kedua orang tuanya.

“Besok sore kami akan berangkat, dan besok tante kamu sudah datang sebelum keberangkatan kami. Granma menyuruh dia untuk berangkat malam ini, mungkin saja ia sedang kesal tapi tak bisa menolak permintaan Granma,” ujar Vania tertawa membayangkan eskpresi cemberut adiknya itu. Walaupun tak pernah bertemu tapi ia sering Videocall dengan adik perempuannya itu.

“Hemm, Vano ga peduli mam,” balas Vano dari tangga.

Jeng jeng jeng

Itu sedikit gambaran dari cerita nya wkwkwk

Gimana penasaran nggk sama kelanjutannya?

Salam sayang 💛

My AuntyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang