Kiasan kecil tentang kau dan aku, atau mungkin kita?
Saat itu, kembali ke 500 tahun silam, ketika kau dan aku masih berbeda. Tapi saat ini kita ada dan menjadi satuan yang dipisahkan oleh masa, ingatan, dan Zaman.
Madara meletakkan telapak tangannya...
Jantung Naruto hampir mencelat dari tempatnya ketika mendengar penuturan Madara. Apa? Sebagai nyonya Uchiha? Orang seperti dirinya?
Jangan bercanda.
"Jika kau anggap ini bercanda, aku sedang tidak bercanda." Lanjut Madara seakan mengerti apa yang di pikirkan Naruto.
"T-tidak, aku akan berusaha sebaik mungkin."
~∆~
Mobil Madara sampai dan berhenti di salah satu parkiran yang kosong, Naruto bisa melihat berjejer mobil yang terlihat mahal dan keluaran terbaru di sekitarnya. Mesin mobil di matikan, tangan Madara terulur kebelakang untuk mengambil dasinya yang ia letakkan sembarangan. Mengalungkannya di leher, kemudian membetulkan kancing lengannya.
Tangan Naruto bergerak perlahan, kemudian meraih dasi Madara.
"Biar aku yang membetulkannya." Kata Naruto.
Madara pun membiarkan Naruto mengikatkan simpul di lehernya, kemudian merapikannya.
"Sudah."
Madara mengeluarkan sesuatu dari sakunya, kemudian menunjukkannya pada Naruto.
"Ini mungkin tidak terlalu norak. Tapi setidaknya bisa membuktikan jika kita memiliki hubungan." Ucap Madara sambil membuka genggaman tangannya.
"Ini..." Naruto menatap mata Madara setelah beberapa saat menatap cincin yang ada di genggaman Madara. Itu adalah cincin yang ada pada ruangan kaisar tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Image by : pinterest
Madara memakaikan pada jari manis Naruto, ukurannya terlihat pas, tidak terlalu besar dan kecil. Sangat indah.
"Nanti jangan jauh-jauh dariku." Pesan Madara.
~∆~
Tempat itu terlihat ramai, banyak para pengusaha pria yang saling berbincang dengan pasangan mereka di sampingnya. Kedua tangan Naruto masih setia mengalung di bahu Madara.
"Uchiha-san..."
Madara berhenti begitu ada yang memanggilnya. Seorang pria yang terlihat sudah berumur tetapi masih bugar mendekat pada Madara.
"Hyuga-san... Senang bertemu denganmu." Ucap Madara sambil menjabat tangan Hizashi.
Wajah riang terlihat jelas dari pria yang sudah memasuki usia pensiun itu. "Senang juga bertemu denganmu Uchiha-san, terima kasih sudah memenuhi undanganku." Kata Hizashi.
"Tentu, merupakan kehormatan untukku memenuhi undangan dan bertemu dengan orang hebat sepertimu." Puji Madara.
Hizashi mengibaskan tangannya, "Tidak-tidak... Bagaimanapun juga tetap dirimu lah yang hebat. Usia muda mu tidak untuk bersenang-senang ya..."