03

1.1K 199 20
                                    

"Tumben ngajak makan siang bareng." Seungmin menyipitkan matanya, menatap Changbin penuh selidik. Ia udah merasa aneh dari saat Changbin menghampiri ruangannya dan ngajak makan siang bersama, padahal juga biasanya si Changbin selalu makan siang berdua sama Minho. Tanpa dirinya. Awal-awal emang Changbin sering sih ngajak makan siang bareng, tapi karena dia tau kalau Minho juga ikut, Seungmin selalu menolak hingga Changbin menyerah untuk mengajaknya lagi.

"Sekali-kali lah, kan dah lama banget kita gak makan siang bareng berdua." Ucap Changbin merangkul leher Seungmin, mengajaknya masuk ke dalam restoran.

Seungmin langsung melepas rangkulan Changbin. "Gue tau, ini usaha lo untuk deketin gue ama si Minho, kan? Ini si Minho pasti udah di dalam, kan?" Tebak Seungmin yang sepertinya tepat sasaran, melihat Changbin yang langsung meringis. Seungmin menepuk dahinya, merasa bodoh tidak menyadarinya dari awal.

"Gue balik."

"Ayolah, min. Si Minho gak seburuk itu kok. Gue jamin."

"Ya kan dah berapa kali gue bilang, guenya gak nyaman deket dia."

"Sekali ini aja. Setelah ini, gue ga bakal maksa lo lagi, sriusan." Mohon Changbin mengangkat dua jarinya.

Seungmin menghela napas. "Oke. sekali ini aja, besok-besok lo gini lagi, gue bakal adu domba lo ama Felix ampe kalian putus." Ancam Seungmin gak main-main.

"Tega bener nyai."

"Apa?!"

"Enggak, gak ada. Yok masuk yok. Dah laper nih." Sanggah Changbin cepat. Niat ngebantu temen, malah beresiko membahayakan diri sendiri.

Siap-siap aja lu ho, bakal gue porotin habis-habisan. inner Changbin sambil ngelist barang apa aja yang bisa ia beli dengan kartu kredit unlimited milik seorang Lee Minho.

Seungmin dan Changbin melangkahkan kakinya masuk ke dalam restoran, dan dengan cepat keduanya menemukan Minho di salah satu meja. Namun, langkah keduanya terhenti ketika menyadari ada Jisu yang sedang duduk di sebelah Minho.

Minho bangsat, dah susah-susah bawa Seungmin kemari untuk ngebantu dia, eh dianya malah bareng cewek, mana mantan gebetannya si Seungmin lagi. Changbin panik sendiri apalagi melihat Seungmin yang masih kalem.

Seungmin mendekati meja Minho dan Jisu lalu memilih kursi berhadapan dengan Jisu, Changbin mengikuti Seungmin dan duduk berhadapan dengan Minho, ia melototi Minho seolah meminta penjelasan kenapa Jisu ada disini. Dan dimulailah sesi telepati mereka.

'Lo kok ngajak si Jisu, njir' -changbin (っ゚Д゚)っ

'Ngga tau dia tiba-tiba muncul, terus duduk di sebelah gue. Gaenak gue ngusirnya.' -minho ( TДT)

'Mampus, tanggung sendiri. Udah dinasehatin berapa kali juga.' -changbin

Minho menatap Changbin hopeless, meminta bantuan dari yang bersangkutan, namun Changbin yang udah keburu kesal segera memutus kontak mata mereka, lebih memilih membuka buku menu mengabaikan Minho.

Lain halnya dengan Minho dan Changbin, atmosfer antara Seungmin dan Jisu sangat tidak bersahabat. Dilihat dari Jisu yang terus menundukkan wajahnya tidak berani menatap Seungmin dan Seungmin yang terus memandangi Jisu tanpa ekspresi.

"Seungmin, lo mau pesen apa?" Tanya Changbin berusaha memecah kecanggungan diantara mereka. Seungmin langsung melirik Changbin tajam lalu tersenyum manis, membuat Changbin langsung bergidik ngeri.

"Gue pesenin kopi aja. Serah mau kopi apa." Jawab Seungmin yang emang udah kehilangan selera makan sejak menyadari mantan gebetannya juga ada disini berdua dengan bosnya.

i n s e n s i t i v eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang