18. Kejadian yang tak terduga

961 106 14
                                    

Cmn mau ngingetin capt ini sedikit lebih panjang..enjoy! Awas baper^^


Kini Renjun bersama Minju. Ya Minju sudah diperbolehkan pulang. Mereka sedang berada di alun-alun kota. Minju senang sekali karna banyak street food dan mainan anak kecil. Ya walaupun Minju sudah dewasa tapi dia selalu memainkan mainan anak kecil.

Renjun sudah mengetahui penyakit Minju tadi. Minju juga sudah terbuka pada Renjun jadi mereka tidak akan merahasiakan apapun dan harus menceritakan apa yang terjadi satu sama lain.

"Jun, mau itu." Minju menunjuk bola berbulu yang menurutnya imut dan akan dijadikan gantungan pada tas nya. Bola bewarna biru muda dihiasi dengan mata buatan membuat Minju sampai merengek.

"Iya ayo beli." Renjun tersenyum dan gemas pada sahabatnya ini. Entahlah Renjun sepertinya merasakan sesuatu. Jantungnya berdegup sangat kencang.

Minju langsung memilihkan bola untuk dirinya dan Renjun. Renjun hanya mengangguk dan mengiyakan perkataan Minju.

Mereka membeli 2 bola bewarna biru muda dan pink. "Ini buat lo jun." Minju memberikan bola bewarna pink pada Renjun dan membuat nya mengerutkan dahinya.

"Kok gue yang pink sih? Ga mau ah." Renjun menolak dan mengembalikannya. Minju lalu berpura-pura sedih agar Renjun luluh padanya.

"Aaaaaaaaaa, Renjun jahat ih." Minju lalu membelakangi Renjun dan membuat Renjun merasa bersalah. Padahal hanya masalah warna bola.

"Yaudah iya sini in." Renjun lalu meminta kembali bola bewarna pink yang do pegang Minju lalu membuat Minju tersenyum.

"Nah gitu dong." Minju tersenyum.

"Ayo makan, gue laper." Ajak Renjun yang di angguki semangat oleh Minju.

"Abis ini pulang ya? Gue capek." Ucap Minju yang di angguki balik oleh Renjun.

Mereka memakan berbagai makanan di street food tersebut. Sesekali saling tertawa, bercanda, bukan saling menjahili. Minju seakan melupakan Jaemin.

Mereka terkadang saling berbagi cerita dan saling terbuka satu sama lain. Minju senang hari ini. Benar kata Jaehyun, kebahagiaan nya tak lama lagi. Tapi apakah Minju benar-benar bahagia hari ini? Kenapa tiba-tiba saat melihat Renjun makan dia teringat sosok pria dengan rambut putih, berbadan tinggi dan sangat manis itu? Dia teringat Jaemin.

"Yaudah ayo pulang, udah hampir larut. Ga baik." Renjun lalu menarik tangan Minju dan mengajaknya pulang.

Renjun hanya diam sedari tadi, begitupula dengan Minju yang tak ingin mengeluarkan suara apapun. Minju melamun. Dia rindu.

Minju merindukan sosok berambut putih, berbadan tinggi, senyuman manis, dan suka cemburu atau bersikap romantis secara tiba-tiba. Tapi sayang sekali semuanya palsu demi membalas dendam.

Minju sudah mengetahui jika Jaemin membalas dendam padanya.

"Udah jun, turun di sini aja gue mau pulang sendiri takut ortu gue marah dikira bikin lo repot." Renjun menghentikan motornya di tepi jalan di depan gang rumah Minju. Minju segera turun dan berterima kasih.

Minju melambai lalu melanjutkan jalan kakinya. Jalanan tidak lumayan ramai. Minju mengambil ancang-ancang untuk menyeberang. Dia--

Tin tin!

BRAK!

Renjun membeku. Dia melihat Minju tertabrak mobil hitam yang melaju dengan kencang. Minju meringis lalu sedetik kemudian dia kehilangan kesadarannya.

Renjun berlari lalu membawa Minju di gendongannya. Mobil itu sudah duluan kabur sial. Mau tak mau dia membawa Minju yang dalam keadaan tidak sadar ini kembali ke rumah sakit.

[1] Brengsek - Jaeminju√ (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang