14. Kecurigaan yang benar

857 94 3
                                    

Kini Minju dan Renjun tengah mengemasi barang-barang mereka. Sekitar 10 menit kemudian mereka berangkat menuju rumah Minju. Renjun sudah menyuruh supirnya mengantarkan barangnya untuk pulang ke rumah. Sedangkan Renjun sendiri menaiki motor merah kesayangannya.

"Udah?." Minju memeluk pinggang Renjun laku mengangguk. Renjun lalu melajukan motor nya menuju kampus.

Oh, Minju sudah berpamitan dengan doyoung tadi pagi dan soal penyakitnya dia sembunyikan dari orang-orang agar semuanya tidak khawatir.

"Jun kalo semisal gue ga ada di samping lo, perasaan lo gimana?." Minju kini menjaringkan kepalanya. Dan melirik Renjun.

"Ya, gue bakal nyusul lo pergi gue janji itu." Minju semakin teriris dan merasakan perih yang sangat luar biasa. Dia takut hidupnya tak lama lagi karna tumor nya.

"Tapi kalo gue pergi dimana lo ga bisa nemuin gue lagi gimana? Masih berani nyusul?." Renjun mengangguk dan membuat Minju meneteskan satu butir air matanya yang sedetik kemudian terbawa angin.

"Lo tu ngomong apa sih min, jelas gue sahabat lo, gue ga mau lo sendirian, pokoknya gue janji bakal ada di samping lo terus dan ikut kemanapun lo pergi." Renjun final lalu membuat Minju mengeratkan pelukannya.

"Ya udah sih gue nanya aja." Ucap Minju dengan kekeruhan palsunya.



Motor Renjun kini sudah terparkir sempurna di parkiran kampus. Mereka berpisah tentunya karna berbeda fakultas.

"Minju, gue kangen." Wonyoung dan Somi kini memeluk Minju seperti teletubbies, karna selama sehari mereka tak bertemu dengan Minju.

"Haha, gue juga kangen." Minju membalas pelukan kedua temannya.

"Lo tau ga min? Wonyoung udah jadian masa!." Ricuh Somi yang langsung membuat Minju terkejut. Tentu saja, Wonyoung dan Jisung baru saja berkenalan dan mereka langsung jadian? Ini hal yang mustahil baginya tapi tidak bagi Wonyoung.

"Wahh...selamat Wonyoung gue doain langgeng ya." Ucap Minju sambil memeluk sahabatnya itu. Wonyoung hanya tersenyum menanggapi semua yang dikatakan Minju.

"Oh ya min, lo baik-baik aja kan? Maksud gue lo ga punya penyakit kan? Takutnya lo di diagnosis terkena penyakit." Ucapan Somi yang membuat hati Minju seperti tersambar petir. Sakit tapi tak berdarah, itulah bahasanya.

"Ga kok, gue sehat aja." Minju menunjukan deretan giginya pada mereka menunjukan kalau dia baik-baik saja.

"Bagus deh kalo gitu yaudah karna Minju udah balik, gue yang traktir!." Ucap Wonyoung yang langsung membuat Minju dan Somi senang dan bersorak gembira.

"Akhir nya makan gratis." Ucap Somi lalu mereka kembali duduk do kursi nya karna dosen mereka sudah hampir sampai di ruangan mereka.

























Kini bunyi bel istirahat dan mereka bertiga bergegas menuju kantin untuk makan tentunya. Siapa yang tak mau makanan gratis?.

Wonyoung tak lupa mengajak Jisung bersama teman-temannya. Semuanya hadir kecuali...

Jaemin.

Tunggu kemana dia?

"Jaemin kemana?." Tanya Minju pada anak teman se geng Jaemin.

"Lah dia kan se ruangan sama lo, lo ga sadar kalo dia bolos? Masa lo pacarnya Gatau?." Haechan heran.

"Gatau gue, gue emang dari tadi fokus sih." Ucap Minju.

Renjun yang baru datang langsung duduk di sebelah Minju. Renjun tau Jaemin membolos karna ada urusan tapi dia tak ingin mengetahui urusan Jaemin.

"Makan dulu min, gue suapin?." Renjun melihat Minju yang sedari tadi bukannya makan malah menatap kosong makanannya.

Lamunan Minju buyar seketika setelah tangan Renjun menyentuh bahu nya. Minju menggeleng. "Ga usah jun, gue bukan anak kecil lagi." Minju tersenyum dan membuat Renjun ikut tersenyum.




























Kelas telah bubar 12 menit yang lalu, seperti biasa Renjun yang mengantar pulang Minju. Kali ini mereka tidak nongkrong karna berbagai alasan. Ada yang mau jalan berdua, ada yang ngerjain tugas kelompok, di cariin ortu dan sebagainya.

"Kita ke mana dulu yuk, gue bosen di rumah." Ucap Minju yang di angguki Renjun.

Renjun memutar balik arah dan kini melaju menuju tempat tujuannya. Toko mainan.

Minju yang melihatnya terheran. "Mau ngapain?." Ucap Minju tapi membuat Renjun tetap diam sambil tersenyum.

"Liat aja min, gue bakal bawa lo ke tempat yang ga bakal lo lupain walaupun lo udah tiada nanti." Ucapan Renjun benar-benar membuat hatinya kembali terluka tapi ia tutupi.

Renjun memilih banyak mainan lalu di bantu dengan Minju yang membawakan belanjaan Renjun. Setelah itu mereka membeli banyak sekali makanan ringan seperti coklat, keripik, keju dan masih banyak lagi.

Renjun kini melajukan motor nya menuju sebuah tempat. Setelah menempuh waktu sekitar 20 menit mereka sampai di panti asuhan. Minju yang melihatnya hanya bisa tersenyum. Ternyata Renjun memiliki hati yang baik.

"Permisi bibi." Ucap remuk sambil bersalaman dengan pengurus panti.

"Renjun, sudah lama kita tidak bertemu dan siapa dia?." Ucap pengurus panti sambil menunjuk Minju.

"Saya kim Minju, sahabat Renjun." Minju juga bersalaman dengan wanita paruh baya tersebut. Dia hanya tersenyum.

"Bibi, saya hanya ingin mengantarkan ini. Maag saya tidak bisa berlama-lama karna ada urusan penting." Pengurus panti mengangguk menanggapi Renjun.

"Baiklah tak apa, lain kali saja kau kemari ya. Hati-hati di jalan." Ucap pengurus panti sambil melambai ke Minju dan Renjun. Setelah itu mereka keluar dari kawasan panti dan mengantarkan Minju pulang.

"Gue masih ga nyangka, kalo cowo yang sering berkata-kata kotor kayak lo bisa jadi baik gini. Kerasukan?." Renjun berdecak.

"Ya ga lah bego, gila aja gue Kerasukan setan. Gue emang udah dari sma bantuin anak panti, soalnya dulu pas sma temen gue yatim piatu terus gue bantuin dia." Jelas Renjun yang membuat minju kagum dengan sahabatnya ini.

"Wah, baik juga lo jun." Ucap Minju sambil tersenyum dan membuat Renjun juga tersenyum.

"Makam dulu mau? Gue yakin lo laper." Ucap Renjun. Oh, Renjun sepertinya tau sekali keadaan Minju.

"Boleh deh ayo." Mereka berhenti di depan resto dan memarkirkan motornya. Mereka lalu memasuki resto tersebut.

Minju tak sengaja melihat Jaemin dan Ryujin sedang berdua. Oh tunggu, apa ini? Minju yang ingin mengalihkan pandangannya kini kalah cepat dengan Renjun.

Renjun sudah melihatnya lalu menghampiri meja Jaemin dengan emosi. Minju tak bisa menghentikan Renjun tapi dia mengejar Renjun yang sudah sangat marah.

BRAK!

Renjun menggebrak meja Jaemin hingga membuat kedua pasangan itu terkejut bukan main.

"MAKSUD LO APA BERDUAAN SAM RYUJIN DISINI HAH?!." Renjun menarik kerah Jaemin lalu mendorongnya sampai terbentur ke tembok.

Jaemin tak melawan, dia diam saja.

"JADI BENER DUGAAN GUE, TERNYATA LO PUNYA HUBUNGAN SAMA RYUJIN IYA KAN?! JAWAB ANJING!." Renjun yang hendak melayangkan pukulannya di tahan oleh Minju. Minju sudah menangis.

"Udah jun cukup! Jangan pukul dia! Dia ga salah!." Bentak Minju sambil menghalangi tubuh Jaemin dengan tubuhnya.

"Dia yang salah Minju, lo minggir." Ucap Renjun dingin tapi penuh penekanan.























"Kalo lo mau pukul Jaemin, langkahin mayat gue Hwang Renjun."




























Bagaimana moms? Jujur saya miris dengan Minju hiks...

[1] Brengsek - Jaeminju√ (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang