8

215 16 0
                                    

"Tok tok tok!" Ketukan dari luar pintu terdengar, anak lelaki dengan wajah yang imut itu mengusap matanya pelan mencoba untuk menutup matanya lagi setelah membukanya. 

"Permisi tuan, sarapannya sudah siap" Lelaki berkulit putih itu tetap tidak bangun dan mencoba untuk menidurkan dirinya. Perempuan yang ada di luar pintu pun kembali menutup pintunya.

"Emm.." Setelah beberapa menit ia mulai membuka matanya lagi.

"Nenek.." Ia langsung membelalakkan matanya saat tahu ini bukan kamarnya.

"Astaga, ini kamar siapa?!" Jungkook mencoba berdiri, ia berjalan ke arah cermin yang ada di dekat situ. Wajahnya yang awalnya kotor terkena tanah sudah bersih kembali dan ia memakai baju piyama abu-abu yang terlihat mewah. Apakah ia bermimpi? Namun mata sembapnya tidak menghilang. Ia terduduk di lantai, ia mencoba memproses apa yang terjadi sebelumnya. 

"Nenek bilang katanya aku akan kembali ke keluargaku ya? Apakah aku sebenarnya adalah anak orang kaya? Tidak mungkin haha.. ini pasti mimpi' Jungkook mencoba mencubit pipinya.

"Sakit? Ha? ini bukan mimpi? Lalu Nenek beneran menghilang?" Jungkook masih melihat dirinya di kaca dan mencoba mencubiti pipi nya lagi. 

"Jungkook, apa yang kau lakukan? Appa dan Eomma sudah menunggumu dibawah, sarapannya sudah siap" Kali ini Jungkook benar-benar kaget dan membelalakan matanya tidak percaya, menghampiri orang yang memanggilnya barusan.

"Yoongi hyung??!! Kau Yoongi hyung kan? Yoongi hyung kenapa aku ada dirumahmu?" Lelaki berkulit putih itu menaikan satu alisnya dan menatap aneh ke lelaki di depannya.

"Hei kau gila ya? Kau kan adikku bodoh, sepertinya kau ketularan Taehyung. Jadi aneh seperti ini, sudah kubilang jangan mau bermain dengannya tapi kau tidak mendengarkanku" Jungkook tidak bisa menerima perkataan Yoongi dengan jelas, ia masih bingung mengapa ia bisa berada disini dan Yoongi barusan memanggil Jungkook adiknya? Apakah adik Yoongi yang hilang itu adalah Jungkook?

"Kau cepatlah turun kebawah, jangan bersikap aneh" Yoongi langsung menutup pintu itu dan berjalan turun ke bawah, meninggalkan Jungkook yang masih terduduk di lantai kamarnya.

Jungkook pun mengikuti Yoongi, matanya pun melihat sekeliling. Dan ia perlahar turun kebawah melalui tangga. "Ini rumahku ya? Aku takut bertemu dengan orangtua Yoongi hyung, bagaimana kalau mereka galak?" Jungkook tanpa sadar sudah sampai kebawah dan melihat meja makan yang mewah disana, makanannya? Tentu saja sama mewahnya dengan mejanya. Ia duduk di sebelah Yoongi.

"Em.. permisi? Apakah kalian mengenal Nenekku?" Laki-laki yang sedang membaca koran disitu menutup korannya begitu juga dengan laki-laki cantik disebelahnya yang menurunkan handphonenya.

"Hahaha.. Jungkook? Kenapa bicaramu aneh? Nenek siapa yang kau maksud? Nenek dari Appa atau Eomma mu? Ya tentu saja kenal. Bagaimana tidak kenal mereka kan orangtua kami" Jungkook menggelengkan kepalanya. Iya mereka pasti tidak tahu, mungkin sihir juga membuat mereka lupa tentang kejadian sebelumnya. Seakan tidak ada yang terjadi.

"Sayang, apakah kau sakit? Yoongi, kemarin waktu bermain bersama apakah Jungkook terjatuh?" Laki-laki cantik bernama Luhan itu menyentuh dahi Jungkook pelan, mengecek apakah anaknya demam.

"Tidak Eomma, setauku dia tidak kenapa-napa. Sudah kubilangkan jangan mengijinkan Jungkook bermain bersama Taehyung aneh itu. Jungkook jadi ikut aneh Eomma"

"Yoongi, kau itu bicara apa? Tidak boleh berkata seperti itu. Taehyung kan juga temanmu, mungkin Jungkook masih mengigau, biarlah adikmu itu menyadarkan dirinya dulu" Sehun yang menatap Yoongi dengan tatapan yang sedikit garang membuat Yoongi malas menatap ayahnya itu dan memilih untuk memakan sarapannya. 

Sudahlah Jungkook jangan membuat hari ini semakin aneh, batin Jungkook kepada dirinya. Ia menghela nafas dan mencoba ikut berbaur dengan mereka dan memakan sarapannya.

Sad Or Happy Ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang