6

227 21 2
                                    

"Hahahaa.. bukan Jungkook ini rumah makan, restoran. Kau tidak tahu?" Jungkook menggeleng pelan.

"Aku baru melihatnya untuk pertamakali" Yoongi merasa kasihan pada Jungkook, ia langsung mengalungkan tangannya ke atas pundak Jungkook.

"Ayo ikut aku, kita akan mengisi perut kita dulu. Setelah itu baru kita bermain sepuasnya" Mata Jungkook melihat ke banyak sudut.

"WAH! LIHAT YOONGI ADA LOBSTER BESAR!" Jungkook berteriak keras dan langsung berlari ke arah aquarium berisikan lobster berukuran Jumbo.

"Pelankan suaramu Jungkook orang-orang sedang makan disini" Yoongi berjalan pelan ke arah Jungkook.

"Maaf hehe.. oh iya Yoongi lobster sebesar ini hanya untuk pajangan ya?" Mata Jungkook masih terpaku ke arah aquarium di depannya.

"Kau bisa memilihnya jika mau" Jungkook melihat ke arah Yoongi dengan mata yang sedikit melebar.

"Apakah kau akan merawat lobster ini Yoongi?" Yoongi menepuk jidatnya namun ia masih memaklumi karena Jungkook belum pernah ke tempat seperti ini.

"Lebih tepatnya kita akan membelinya Kook, untuk dimakan. Kau boleh memilihnya jika mau nanti aku yang bayar semuanya" Mata Jungkook tertuju pada satu lobster yang diam saja sedari tadi, ia menunjukkannya ke arah Yoongi.

Pelayan yang berpakaian jas hitam itu pun mengambil lobster tersebut dengan menggunakan jaring yang sudah disiapkannya, dengan sekali tarikan lobster tersebut berhasil di dapat karena pergerakannya yang tidak terlalu banyak.

.
.

"Selamat makannn!" Anak kecil yang sedari tadi menatap lobster di aquarium, sekarang kembali menatap lezat lobster itu dengan keadaan tak bernyawa di atas piring.

"Emm.. anu Yoongi bolehkah kubawa lobsternya setengah? Aku ingin memberikannya pada Nenekku" Yoongi menggelengkan kepalanya.

"Tidak boleh, kalau kau mau memberikan Nenekmu harusnya kau membelikan yang baru. Nanti kupilihkan lagi lobster nya, kau boleh membawa nya pulang untuk Nenekmu" Jungkook langsung memeluk Yoongi dan berterimakasih lagi kepadanya.

Setelah mereka makan, Jungkook sedikit mengantuk di mobil dan tertidur.

.
.

Teman berkulit putihnya itu menggoyang-goyangkan tubuh Jungkook pelan.

"Jungkook bangun, kita sudah sampai dirumahku" Yang di panggilpun mengusap matanya pelan dan berusaha mengambil kesadarannya.

"Emmh.. sudah sampai?" Yoongi mengangguk dan membuka pintu mobilnya diikuti Jungkook yang turun dan menutup pintunya.

"Waahhh! Yoongi? Rumahmu luas sekali wow.." Jungkook melihat takjub rumah teman yang baru ditemuinya itu.

Yoongi sedikit tertawa melihat Jungkook yang sedari tadi matanya tidak berhenti membesar.

"Kau sepertinya senang sekali, padahal aku bosan dengan tempat seperti ini dan suasananya yang ughh.." Jungkook memiringkan kepalanya.

"Kau ada masalah dengan keluargamu Yoongi?" Jungkook

"Hm.." Entahlah kata 'Hm' yang dikatakan Yoongi mengarah pada iya atau tidak tapi sepertinya memang ia mempunyai masalah di keluarganya.

Mereka pun masuk ke kamar Yoongi.

"Wahh.. bagus sekali kamarmu Yoongi" Mata Jungkook tertarik pada suatu benda yang ada di meja Yoongi, benda itu berbentuk kotak berlapis kaca. Sepertinya benda itu sangat berharga bagi Yoongi.

"Em.. Yoongi, benda ini apa?" Yoongi yang tadi nya tidur terlentang di kasurnya kembali berdiri untuk melihat barang yang ditunjuk Jungkook.

"Itu adalah tempat kalung pemberian ayah dan ibu ku untuk aku dan adikku, sebenarnya kita memiliki kalung yang sama" Yoongi berjalan pelan ke arah benda berharga miliknya itu, ia menunjukkan kalung miliknya kepada Jungkook.

"Kau punya adik? Adik mu dimana? Kenapa tidak diajak main bersama disini?" Yoongi menggelengkan kepalanya.

"Adikku sudah tidak ada, dia hilang entah dimana bersama dengan kalungnya. Tapi ibu membelikannya satu kalung lagi karena ia merasa adikku masih ada di rumah ini" Jungkook merasa sedih mendengar perkataan Yoongi.

"Maafkan aku Yoongi.." Jungkook menundukan kepalanya tidak sengaja menesteskan air mata nya, ia merasakan kesedihan Yoongi. Ia pasti kesepian selama ini.

"Sudahlah, itu bukan salahmu. Lagian aku juga sudah punya sahabat baru sekarang" Jungkook sedikit lega mendengar pernyataan Yoongi, syukurlah ada yang menemaninya.

"Wah siapa sahabatmu itu Yoongi?" Yoongi terkekeh pelan.

"Itu kau Jungkook, kau sahabatku" Jungkook pun memeluk Yoongi.

"Yoongi, aku berharap aku bisa menjadi adikmu. Aku ingin menemani mu dan bermain bersama mu" Yoongi pun membalas pelukan Jungkook.

.
.

Sesudah selesai bermain Yoongi mengantarkan Jungkook ke suatu tempat.

"Kau ingin membelikan hadiah nenekmu kacamata?" Lelaki manis di depannya mengangguk dan tersenyum senang.

"Sebentar ya Yoongi, aku akan kembali dengan cepat" Jungkook berlari masuk ke dalam optik, ia mulai memilih lensa kacamata nenek nya dan juga memilih frame yang cocok untuk nenek nya.

"Yang itu Nuna, warna biru tua yang seperti langit malam itu" Perempuan di depannya tersenyum sedari tadi melihat keimutan wajah Jungkook.

"Total nya 78.000 Won, karena kau manis dan membuat hatiku senang kuturunkan jadi 76.000 Won" Jungkook pun tersenyum dan berterimamasih atas kebaikan Nuna di depannya itu.

.
.

"Terimakasih sudah mengantarku Yoongi, Ahjussi terimakasih sudah mengantarku. Semoga kalian selalu berbahagia hehe.. aku pulang dulu yaa" Jungkook berlari dengan senang ke arah rumahnya.

"Nenekk.. nenekkk.. Jungkookie pulang nekk, nek.. aku punya hadiah untukmu. Nenek pasti akan sangat suka hehe" Jungkook masuk ke kamar neneknya, disitu ia langsung teduduk jatuh dengan hadiah kacamatanya yang juga ikut terjatuh.

__________TBC__________

Ok maaf nunggu lama wkwkk lagi banyak tugas dan lain-lain

Sad Or Happy Ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang