4

418 36 4
                                    

"Nenek tidak perlu berbohong lagi, Jungkook sudah tau semua. Banyak para tetangga juga teman pengantar koran Jungkook mengejek Jungkook adalah anak buangan yang di pungut nenek" Jungkook sedikit tersenyum menahan air mata nya yang akan keluar.

"Maafkan nenek Jungkook karena tidak memberitaumu, nenek takut kau belum siap mengetahui yang sebenarnya. Suatu saat nenek akan memberitaumu semuanya saat kau sudah cukup umur."

"Iya nek, Jungkook tau" Nenek Jungkook mengusap rambut cucu kecilnya.

"Ya sudah, ayo makan lagi" Kedua orang itu melanjutkan makanannya.

.
.

"Kookooruyukk...." Suara ayam jantan terdengar keras di pagi hari.

"Hoamm.." Si kecil Jungkook membuka matanya dan kembali memejamkannya sebentar.

"Emm.. sudah pagi ya? Hah?! Aku lupa!" Jungkook berlari ke arah meja bambu nya dan berjongkok di depannya.

"Tata! Kau masih hidup kan?" Ikan yang merasa terpanggil pun membalikan badannya memunggungi Jungkook.

"Yang kamu lakuin ke aku itu jahat! Aku benci! Aku jijik sama kamu!" Ikan Jungkook mengeluarkan gelembung-gelembung dari mulutnya dan menjauhi Jungkook.

"Ya maaf, aku kemaren ketiduran karna kekenyangan. Tata-ah, tau nggak? Kemaren aku pesta daging lho, enak banget yang paling aku suka itu daging ikan nya soalnya aku gak terlalu suka lobster sih" Tata yang awalnya mendekat jadi mulai menjauh sendiri.

"Eh, kenapa? Kamu marah lagi?" Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dasar jahat! Manusia jahat! Ternyata kamu memakan ikan!!! Dasar kanibal! Monster!" Jungkook mengangguk-ngangguk seakan-akan mengerti ucapan ikannya.

"Maaf, aku nggak tau kalo kamu ikan"



"Eh? Terus, aku kamu anggap apa Juki??? Kutil bengkoang?" Tata keluar dari aquarium dan melompat keluar membawa kopernya, ia tidak sanggup hidup dengan manusia idiot yang tidak bisa melihat bahwa dirinya adalah seekor ikan.

"Jungkook.." Jungkook tersadar dari khayalannya yang aneh dan melihat neneknya masuk ke kamar.

"Nenek membawakanmu bekal" Jungkook mengambil kotak makanan berwarna pink bergambar kelinci.

"Wah, nek ini yang ada di kartun favorit ku! Cooky di BT21 wahh.. makasih nenek" Jungkook memeluk neneknya.

"Dasar manusia! Di kasih bekal bukannya suka isinya malah suka tempatnya! Makan kotak makanan nya saja sana!" Tata yang berada di kamar itu ikut mengomentari Jungkook.

Jungkook yang merasa di sindir langsung membuka isi kotak makanan dari neneknya itu.

"Waaahh.. roti isi dan roti selai stroberi! Makasih nenekkk.. Tapi bagaimana nenek bisa tau Jungkook ingin kotak ini?" Nenek Jungkook tertawa akan pertanyaan Jungkook.

"Kan kemaren kamu yang bilang sendiri Jungkook.. ishh.. bikin nenek pengen cubit pipimu aja" Jungkook heran sebenarnya ada apa dengan dirinya, kenapa otak nya bekerja seperti orang idiot?

"Iya ya nek? Jungkook lupa hehe.. kalo gitu Jungkook pergi dulu ya nek" Jungkook keluar dengan membawa baju dan celananya untuk berganti di kamar mandi umum.

"Hmm.. Jungkook nenek tidak mau kamu jadi dewasa, nenek takut kehilangan kamu. Eh? Sejak kapan disini ada ikan?" Tata terkejut.

"Eh, Sejak kapan disini ada manusia tua? Namanya Nenek ya? Nenek! Oi Nenek! Sepertinya otak Jungkook tertukar denganku Nek, aku ini ikan idiot Nek!" Tata berusaha berbicara sebisanya, namun nenek di depannya itu malah tersenyum dan memberi sedikit makanan ikan, lalu pergi meninggalkannya.

"Wahhh... untung manusia tua bernama Nenek itu baik hati dan tidak sombong, dia memberiku makan, kalau aku tidak makan mungkin hari ini aku akan mati :(" Tata melahap butiran-butiran makanan ikan itu.

.
.

"Permisi.. wah hari ini lumayan ramai ya paman?" Jungkook memberikan sepeser uang kepada paman di depannya.

"Iya, biasanya tidak seramai ini mungkin saja ada acara karnival atau apa" Paman di depannya itu memberikan baju ganti yang baru untuk Jungkook.

"Ini Paman, aku mau menambah baju untuk cadangan supaya kalau kehujanan aku punya cadangan" Kamar mandi umum Jungkook dekat dengan tempat penitipan yang di campur dengan laundry, biasanya orang akan menitipkan baju untuk di laundry tapi untuk Jungkook dia memberi uang tambahan karena ia juga menitipkan bajunya di sana setiap hari, jadi dia tidak merepotkan neneknya yang akan mencuci baju-bajunya serta menjemur semua pakaiannya.

"Aku pergi dulu paman hehe.." Jungkook tersenyum lalu pergi untuk bekerja lagi.

"Ck ck.. Jungkook.. jungkook.. kau anak yang hebat" Paman pemilik tempat itupun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat hidup berat yang diberikan untuk anak sekecil Jungkook.

.
.
.

"Koraaann.. koraann..! Ayo beliii! Koraaannn..!" Jungkook berjalan kesana kemari diterangi oleh sinar matahari yang menyengat tubuhnya.

"Hah? Pak Jae mengapa anak itu membawa koran? Dimana orang tuanya? Apakah ia tersesat?" Tanya seorang anak kecil berkulit putih pucat itu dalam mobil.

"Dia sedang menjual koran tuan, biasanya mereka yang berjualan koran-koran di jalanan itu tidak punya orang tua oleh karena itu mereka mencari nafkah sendiri" Anak itu hanya mengangguk sambil memeluk boneka kesayangannya.

"Eee.. Pak Jae bisakah aku mengajak dia bermain ke rumah?"

__________TBC__________

Maaf aku jarang update hehe..
Soalnya waktu itu tugas banyak :")
Sampe lupa ngelanjutin ini cerita

Buat cerita selanjutnya vote 10 dulu yaa..
Aku ngemis :"D

Sad Or Happy Ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang