Tahu cerita ini dari mana?
Absen jam berapa baca chapter ini?
Bilang hadir buat yang siap baca
Setelah absen, oke cus aja ke ceritanya
Happy reading all!
Enjoy 🐣
***
Mobil berwarna putih berhenti tepat di depan gerbang masuk SMA Sierra, pintu mobil terbuka menampilkan sosok perempuan berseragam Putih Abu dengan balutan sweater berwarna biru pastel corak putih. Rambut yang digerai serta earphone yang terpasang di telinganya mampu membuat pandangan orang-orang di sekitar sana tertuju kepada sosok perempuan dengan paras yang nyaris sempurna itu.
"Gilee, cantik banget tuh cewek."
"Kulitnya mulus banget coy."
"Gebetan gue nambah satu."
"Anak kelas sepuluh zaman sekarang kece-kece cok."
"Baru kelas sepuluh aja udah sok paling cantik."
"Irii, bilang."
"Cantikan juga gue."
Kalimat yang keluar dari bibir mereka tentu saja tak digubris oleh sosok Arshilla Shaquilla Mahardika. Ia sudah terbiasa dengan desas-desus itu sejak dirinya masih duduk di bangku SMP, baginya hal tersebut sudah tak dapat menyentuh hatinya lagi. Apalagi yang terucap adalah hal buruk tentang dirinya, hati Arshilla sudah terlalu kebal dalam menghadapi hal semacam itu.
Perempuan bersweater biru pastel corak putih itu melangkahkan kakinya melewati orang-orang tadi, tatapannya lurus ke depan dengan satu tangan yang tak hentinya membenarkan earphone yang terpasang di telinganya, demi menciptakan kenyamanan saat memakainya.
Sampai pada akhirnya, salah seorang siswa menghentikan pergerakannya. Merebut earphone sebelah kiri Arshilla demi mendapatkan perhatian dari perempuan itu. Arshilla refleks mendongak sebelum akhirnya kembali mengalihkan pandangannya karena malas meladeni.
"Balikin earphone gue," ucap Arshilla dingin.
Cowok itu diam tak menanggapi Arshilla, ia malah terus saja menatap Arshilla dengan mata hitam pekatnya.
Arshilla berdecak, kemudian segera melepas earphone sebelah kanannya serta mencabut benda itu dari ponselnya. Memberikan benda itu kepada sosok cowok tinggi yang berani menghalangi jalannya.
Arshilla melenggang meninggalkan cowok tadi, tak luput dari pandangan orang-orang di sekitar sana, seolah tak menyangka dengan kejadian barusan.
"Songong banget tuh cewek, bisa-bisanya nyuekin cowok super dingin seantaro sekolah," ucap salah satu siswi di sana yang memang sangat mengenal sifat laki-laki tadi.
Senyuman tipis tercetak di wajah cowok bersweater merah saat pandangannya turun menatap earphone yang diberikan perempuan tadi.
"Lucu."
***
Kring!
Bel pertanda istirahat berbunyi nyaring. Seluruh murid Sierra berlomba-lomba untuk mengisi kembali energinya menuju kantin. Terkecuali tiga orang perempuan kelas X IPA-1, yaitu Arshilla, Kalyana, dan Cherry. Kini ketiganya sedang berada di taman belakang sekolah, menikmati ketenangan di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WELCOME TO MY HEART||NEW VERSION||
Novela Juvenil{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} "Mau sekeras apapun aku berjuang untuk melupakanmu itu takkan mempan, karena hanya kamu satu-satunya alasan aku untuk tetap hidup sampai detik ini." "Bisa." "Caranya?" "Hilang ingatan." Kisah perempuan penyuka sastra dan huj...