3. Noah seakan mengenalnya sudah lama

2.7K 97 20
                                    

Sara merasa ragu begitu melihat apartemen terbengkalai yang dikelilingi ilalang dimana-mana. Walaupun tubuhnya terasa tenang tapi didalam hatinya ia merasa cemas.

"Neng sudah sampai". Ucap sang sopir sambil melirik Sara lewat kaca.

Tok. Tok. Tok.

Suara ketukan yang tiba-tiba membuat orang yang ada didalam mobil terkejut. Pasalnya tidak ada suara sedikitpun ketika pria berjas hitam menghampiri mereka.

Sang sopir membuka kaca mobilnya. "Mas siapa ya?"

"Saya pengawal dari tuan saya yang ada didalam mobil"

Sang sopir merasa ragu mulai memasang tampang berjaga-jaga lalu menoleh menatap Sara.

"Bener neng yang dia ucapin?"

Pria berjas itu tampak memahami dilema Sara, ia langsung merogoh ponselnya dan terdengar dering ponsel tersambung dengan ponsel Noah. Sara mencari ponsel milik Noah begitu mendapatkannya ia menatap layar yang terpampang disana.

Reno is calling...

Pria berjas hitam itu yang ternyata bernama Reno menampilkan layar depan ponselnya untuk membuktikan lalu mematikannya membuat ponsel Noah berhenti berdering.

Tapi sang sopir nampaknya melihat kejanggalan membuat dia bertanya lagi pada Sara. "Tapi kok neng gak kenal sama mas yang ini?"

Sara tersenyum getir. "Biasanya bukan dia pak, jadi saya sedikit bingung", Bohongnya.

"Neng yakin?". Masalahnya sang sopir merasakan kejanggalan dari penumpangnya ini. Dari temannya yang tidak mau dibawa ke rumah sakit, lalu pergi ke apartemen terbengkalai ini dan terakhir pria berjas ini yang tampak suram. Ia takut bahwa gadis ini dipaksa oleh seseorang atau diancam untuk tutup mulut.

Sara memasang senyum tulus agar mempercepat semuanya. "Iya pak, tenang aja dia biasa gonta-ganti pengawal jadi gak heran kalau kali ini orangnya beda lagi"

Walaupun ragu, sang sopir akhirnya mengalah dan membantu Noah menuju mobil yang terparkir disana. Alisnya sedikit berkerut melihat mobil yang tampak tua disana. Karatan sudah dimana-mana berbanding terbalik dengan pengawal penumpangnya yang mengenakan stelan mahal yang sangat kontras perbandingannya.

Sang sopir merasa ragu lalu menatap Sara yang tampak biasa aja. Mungkin mereka cuma orang sok sosialita padahal duitnya gak ada. Pikirnya berusaha mengusir pikiran negatif.

Setelah selesai sang sopir hanya memandang mobil karatan itu. Sara tersenyum kaku. "Ada apa lagi ya pak?". Tanya Sara dari dalam mobil karena entah kenapa ia mempunyai firasat bahwa ia akan dibawa ketempat rahasia makanya mobilnya tidak jalan-jalan karena sang sopir terus menatap kearah mobil mereka.

"Gak kok neng, saya mastiin aja mobil neng jalan"

Sara meringis didalam hati begitu mendengar penekanan pada kata mobil. Ia juga sebenarnya merasa aneh, ia berpikir mobil yang menjemputnya adalah mobil mewah atau paling tidak mobil yang lebih baik dari ini tapi faktanya tidak sesuai ekspektasinya.

Sara tidak mungkin mengusir sang sopir akhirnya ia hanya memandang Reno dari kaca mobil dan mengangguk. Lalu mobil mereka pun berjalan pergi.

Sepanjang jalan Sara hanya diam, memandang dengan seksama arah kemana ia akan dibawa pergi. Noah tampak gelisah didekapannya dan tubuhnya mulai terasa hangat. Demamkah?.

"Ren bisa cepet gak? Noah badannya panas". Masa bodo dengan kesopanan dengan hanya memanggil namanya saja. Reno yang mendengar penuturan Sara hanya melirik lewat kaca mobil lalu mulai mempercepat laju mobilnya.

sssttt..ini rahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang