Bab 1 - Kenangan Buruk
Jim terbangun dengan napas memburu. Buliran keringat terlihat berbintik di sekitar dahi serta ujung hidungnya. Tangannya yang juga basah oleh keringat dingin, pun meraba tempat di sampingnya yang sudah kosong tanpa penghuni.
Sial! Bagaimana bisa, dia seberengsek ini? Apa yang akan terjadi, jika keluarga besarnya mengetahui perbuatan bejatnya kepada Angel nanti?
Jim mengusap wajahnya kasar. Dia ingat sepenuhnya, apa-apa yang sudah terjadi di kamar ini. Dia pun lekas bangkit dari tempat tidur dengan kondisi tubuh setengah telanjang. Dia harus membersihkan diri, dan lekas mencari Angel yang sudah dia ... tiduri.
***
“Jim! Kau sudah bangun?”
Bianca Lee. Wanita paling populer di sekolah, yang selama beberapa bulan terakhir menjadi kekasih Jim, datang menemui hanya dengan memakai jubah mandi yang tingginya sebatas paha dan terlihat menggoda dengan rambut panjangnya yang basah.Jim pun dengan terpaksa harus menunda niatannya untuk mencari Angelina yang entah berada di mana. Lagi pula, gadis manja yang semalam sudah dia sentuh dengan rakusnya, tidak akan berani ke mana-mana. Angel yang lemah, cengeng dan terkenal manja, pasti akan selalu membutuhkan dirinya di manapun Angel berada. Sudah menjadi kebiasaan, jika Angelina si gadis pirang dengan manik mata sendu itu akan menempelinya bagai benalu.
"Aku mencarimu setelah pesta minum semalam. Tapi, kau menghilang.”
Gerutuan Bianca, membuat Jim tertawa renyah. Dia pun mengusap pipi putih Bianca dan Bianca membalasnya dengan mengecup pipinya kilas. Selalu saja seperti ini. Bianca yang mandiri dan tidak manja seperti Angelina, membuatnya terkagum-kagum oleh kedewasaan yang dimiliki gadis itu. Bianca tidak hanya berbakat, dan menjadi the Beauty di sekolah. Akan tetapi, Bianca termasuk siswi pintar yang selalu mendapatkan beasiswa sampai lulus di Sekolah Menengah Atas seperti sekarang.
“Aku langsung tidur, Bi ...,” jawab Jim dengan sorot mata teduhnya, “dengan Angel, di kamarku.” Lanjutnya di dalam hati tanpa berani mengatakan. Bisa-bisa, Bianca memutuskan hubungan yang sudah terjalin selama 1 tahun terakhir jika Bianca sampai tau keberengsekan yang dia lakukan.
“Emm ... tidak masalah, Jim. Aku tau, kau kelelahan,” balas Bianca dengan senyuman cantiknya, dan sekali lagi dia mendapat usapan lembut tangan Jim di puncak kepalanya, “Oiya, hari ini kita akan pulang. Acara perpisahan kelulusan kita sudah selesai. Dan setelahnya, kita akan berpi—“
“Shh! Tidak akan pernah, Bi. Perpisahan ini, tidak akan pernah menjadi perpisahan untuk hubungan kita.”
Jim segera membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Gadis termanis, yang selalu membuatnya senang dan merasa nyaman. Sangat berbeda sekali saat dirinya bersama dengan Angelina.
Angel yang manja dan selalu bergantung padanya, selalu saja membuatnya kesal. Bak anak ayam yang mengekori induknya, ke manapun dia pergi. Gadis cerewet itu pasti akan selalu menempeli.
“Kita akan kuliah di universitas yang sama. Aku mencintaimu, Bianca. Oleh karena itu, aku tidak akan pernah membiarkanmu jauh dariku. Aku berjanji, setelah kuliah kita selesai nanti, aku akan segera menikahimu. Hanya kau satu-satunya wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anakku.
“Hiks!”
Angel menutup mulutnya kuat-kuat. Untuk ke sekian kali, dia mengingat perkataan seorang pria yang berhasil mematahkan hatinya sekaligus menghancurkan mimpinya yang baru saja tadi malam dia gapai.
Bodoh! Apa dia pikir setelah dia menyerahkan hidupnya pada Jim, Jim akan mau membalas perasaanya? Dan meninggalkan Bianca yang Jim Cintai?
“Kau memang bodoh, Angelina. Seharusnya kau tau dan sadar diri jika lelaki yang selama ini kau cintai, tidak akan pernah membalas perasaan yang kau miliki.” Angel membatin sembari menekan dadanya kuat-kuat. Pada akhirnya, dia tidak sanggup melihat itu semua dan memilih pergi setelah hatinya kembali dipatahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped By The Jerk Teacher (Sekuel jerk husband)
Romance*UPDATE 4 KALI SEMINGGU DI KARYAKARSA.*❤ Bagaimana jadinya, jika Dosen pengganti di kampusmu, adalah pria di masa lalumu yang membuatmu harus kehilangan masa depan sebagai seorang remaja yang bebas? Angelina, harus menerima kehebatan takdir memperma...