Bab 4 - Surat Peringatan

1.4K 195 146
                                    

Happy reading ... 😎
Monster hijau siap dihujat. 🤣

***

"Sampai kapan, kau akan bersembunyi seperti ini, Angelina?"

Angel menutup mulutnya tak percaya. Dia pun segera menghambur ke dalam pelukan pelanggan yang ternyata berjenis kelamin pria dan tentu saja dia kenali sejak balita.

"Kakak ... kapan datang? Ya Tuhan ... aku sangat rindu sampai rasanya tidak bisa bernapas."

Angel menahan diri untuk tak menangis sekarang. Bisa-bisa penyamarannya sebagai gadis miskin terbongkar jika seseorang sampai melihat sosok pria yang dipeluknya saat ini adalah Davio William--sang penguasa.

Beruntungnya saudara lelakinya yang anti perempuan itu memakai pakaian yang cukup merakyat. Tidak berkelas seperti biasa atau orang-orang di sini akan menjadikan Dave sebagai pusat perhatian.

Angel tersungut saat melepaskan diri dari pelukan Dave. Sebenarnya, dia masih ingin memeluk tubuh tegap kakaknya itu lebih lama demi mengurangi sedikit rasa sesaknya karena kerinduan. Tapi, apa daya? Tempat dan drama publik menjadi penghalang dan bisa jadi malapetaka untuk penyamarannya.

"Kau ini kebiasaan sekali. Padahal Kakak hanya pergi sebentar," elak Dave dengan wajah jenaka yang sama sekali tak menarik dilihat. Pria dingin itu, sama sekali tak cocok untuk melawak.

"Jangan lupa. Kakak meninggalkan kami lumayan lama."

Angel mengerucutkan bibir. Dia paling kesal saat Dave sibuk dan meninggalkannya seperti ini. Ya, meskipun dia tau jika saat ini Dave sedang mempersiapkan sebuah misi yang harus di perjuangkan sampai di titik akhir. Tetap saja, dia tidak ingin Dave pergi.

Dave tergelak. Melihat Angel yang berekspresi seperti anak kecil begini tentu saja membuatnya senang. Sifat Angel yang manja dan suka membuatnya kerepotan seperti menghadapi bayi, memang sering kali dia rindui. Sayang, Angel yang berada di hadapannya saat ini begitu berbeda dari pada Angel yang dia kenal 5 tahun terakhir dan hal itu, menjadi penyesalan terbesarnya sampai saat ini.

Tangan Dave merogoh saku jaketnya kemudian mengeluarkan sesuatu dari sana.

"Satu minggu lamanya, Angel. Mana mungkin Kakak lupa," Dave mengalah dan setelahnya dia pun melanjutkan, "lalu setelah Kakak pulang, kenapa harus ada hadiah seperti ini yang menungguku di depan pintu rumah?" Dave menunjuk amplop putih yang dia letakkan di tengah-tengah meja lewat tatapan matanya.

"Ini apa, Kak?" Angel yang tidak tahu menahu tentang amplop putih itu, pun melemparkan sebuah pertanyaan yang sukses membuat Dave gemas. Wajah polos inilah yang sering kali membuatnya kesal dan karena kepolosan ini juga, hidup Angel menderita sampai sekarang.

"Surat teguran dari salah satu dosen di kampusmu. Di dalam surat teguran itu tertulis jika kau meninggalkan kelas. Kenapa bisa begitu, Angel? Apa karena pekerjaan ini kau membolos kuliah?"

Dave menatap Angel lekat sehingga membuat Angel mengatupkan bibirnya rapat. Berpura-pura tidak tau masalah apa yang tengah Angel hadapi sekarang padahal semua ini termasuk dalam rencananya. Dia ingin melihat langsung bagaimana reaksi Angel setelah bertemu dengan Jim yang tak lain adalah dosen pemberi surat teguran di depannya.

Sebenarnya dia belum tau pasti apakah Angel sudah bertemu dengan Jim atau tidak. Namun, melihat bagaimana sikap Angel sekarang, rasanya pertemuan itu belum terjadi di antara mereka.

Pikirnya, apa yang akan terjadi saat pertemuan Angel dan Jim itu terjadi? Apalagi setelah 5 tahun mereka tak saling berkomunikasi dan benar-benar terpisah satu sama lain. Apakah Angel mau menerima kenyataan jika selama beberapa bulan ke depan dia harus berinteraksi dengan Jim sebagai dosennya?

Trapped By The Jerk Teacher (Sekuel jerk husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang