Kecelakaan

78 9 31
                                    

Hyunjin dalam perjalanan menuju rumah Tante nya Stella, dia tersenyum sepanjang perjalanan, sepertinya senang karena merasa dirinya akan menang

Singkatnya sekarang Stella dan dirinya menuju kosan gadis itu, tapi tak seperti biasanya suasana mobil begitu sepi

"Hei ada apa?" Tanya Hyunjin pada gadis itu sambil mengelus kepalanya

Merasakan kepala gadis itu menunduk, ah pasti ada sesuatu ini dan entah mengapa Hyunjin merasa ada sesuatu yang tak mengenakan akan terjadi

"Kak..."

'gak akan ku biarkan' dasar batu memang

"Maaf.. aku baru sadar.."

"Sadar? sadar apa? Kau sangat mencintaiku?" Dia tak akan membiarkan gadis itu mengatakan sesuatu yang berujung ke perpisahan

Sudah terlihat dari nada bicara nya, Hyunjin tau.. dia sangat hafal dengan Stella

"Aku baru sadar kalo aku cuma menganggap perasaan sayang ku ke kakak hanya sebatas sayang adik ke kakak nya"

'sudah ku duga'

"Jadi kau mau apa? Mengakhiri ini dan berpisah?" Aura Hyunjin berubah menjadi dingin dan itu membuat Stella takut

Tolong ingatkan pemuda Hwang yang terselimuti dengan amarah itu kalo dia sedang menyetir mobil sekarang

"Kalo tak keberatan... Ya-"

"Gak!" Kata Hyunjin tiba-tiba,

"Kakak ku mohon, aku tak mau kakak tersakiti nanti" katanya

"Aku tak bisa memiliki mu, kalo begitu tak ada satu pun yang boleh memiliki mu juga!" Egois sekali memang Hyunjin ini

Mobil itu melaju dengan kecepatan di atas rata-rata sebab Hyunjin begitu marah, Stella pun berpikir bahwa dia salah membicarakan ini di waktu seperti sekarang

"Kak pelan-pelan! Kita bisa jatuh ke jurang!"

"Itu lah tujuan ku! Ayo mati bersama!" Hyunjin gila apa?!

Iya dia gila guys mau ngajak Stella mati nih

"Kak jangan! Jangan lakukan ini! Ku mohon! Kak ini gila! Jangan!!" Menangis sejadi-jadinya, taruhannya adalah nyawa disini

"Kak Hyunjin!!!"

°

°

°

Rasanya sangat lega bisa kembali lagi, kini ada 4 manusia yang sedang merayakan kembalinya Mingrui dan Aurel

Sangat menyenangkan sekali bisa kembali dan tak ada lagi yang menggangu hubungan keduanya

"Kalian berdua sangat lucu" ucap Sana

"Makasih kak" jawab Aurel

"Kenapa sih harus ribut, kalian ini" jihyo menggeleng kepalanya melihat sepasang kekasih itu tertawa kecil

Ponsel milik Aurel tiba-tiba terjatuh dengan layarnya yang retak

"Ah.. masa harus beli baru" keluhnya melihat layar ponselnya

"Nanti beli baru" kata Mingrui enteng

"Hmm..." Mengangguk kecil

Sana merasa ada yang tidak beres, melihat ponsel Aurel retak seperti itu dengan wallpaper ponselnya foto bersama teman-teman nya

"Aurel... Kurasa ada yang tidak beres" Sana berkata demikian

"Apa sih kak, gak mungkin" berpikir positif

I Don't Know Who's Wrong (Ideki 3) || Boy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang