Bagian 10: Only You

545 41 68
                                    

Terima kasih atas segala perasaan yang engkau salurkan untuk hati yang kelam ini.

Nezuko Kamado

Hanya kamu segalanya bagiku... sampai kapanpun..

Zenitsu Agatsuma.

.

.

.

Hari ini Nezuko akan diuji seberapa kuat ia menghadapi kenyataan nanti. Apapun hasilnya Nezuko harus tetap tabah terhadap keputusan alam. Ia melakukannya atas perintah orang tersayangnya, yaitu Tanjirou dan Zenitsu. Sebelum mereka pergi, Nezuko ingin membuatkan sesuatu yang spesial untuk Zenitsu, dibantu oleh sang kakak tercinta.

"Nii-chan, setahu aku Zenitsu-san itu menyukai roti buatanku. Bagaimana kalau kita buatkan dia kue saja?"

Tanjirou terkekeh pelan menanggapi reaksi sang adik, kemudian salah satu tangan kasarnya bergerak mengelus kepala Nezuko dengan tenaga ekstra.

"Apapun keputusanmu sayaang!"

"Nii-chan, rambutku berantakan lagi!" Kesal Nezuko sembari mengembungkan pipinya.

"Melihat adikku marah, rasanya aku ingin mencubit pipimu!" Dan benar saja, Tanjirou langsung menarik kedua pipi Nezuko akibat perasaan gemas ini tidak bisa dibendung.

"Astaga Nii-chaan gak adil."

"Hahahaha, sudahlah... lebih baik kita bersiap agar tidak telat ke rumah Zenitsu."

Usai puas mengerjai adiknya, Tanjirou mendorong bahu Nezuko sampai ke dapur. Ya itu semua ia lakukan demi menghilangkan kesedihan Nezuko walaupun kemungkinannya hanya berhasil 50 persen. Tak lama menunda waktu lagi, mereka berdua mulai membuat kue dengan berbagai tahapan yang rumit. Tanjirou bertugas meratakan adonan, sementara Nezuko menyiapkan bahan utama.

"Aku percaya, setelah makan kue buatanmu, Zenitsu pasti langsung melayang-layang pikirannya," ungkap Tanjirou.

"Nii-chan jangan bicara begitu, yang ada Zenitsu-san akan ketagihan terus sampai lupa dengan penyakitnya."

Mereka berdua memecah tawa bahagia. Namun situasi itu berlangsung sementara, setelahnya mereka malah semakin kepikiran soal keadaan Zenitsu.

Dalam kurun waktu 34 menit mereka berhasil menyelesaikan proses pembuatan bahan. Sekarang tinggal menunggu adonan kue matang di dalam oven. Sambil menunggu, mereka mengisi waktu luang dengan cara membuka percakapan.

"Nezuko," Tanjirou memulai.

"Iya?"

"Maaf ya, selama ini Nii-chan tidak bisa memberikan yang terbaik untukmu. Aku lebih sering mengabaikan senyumanmu, bahkan sempat tidak menghargai dirimu."

"Yaelah hahahaha mulai lagi mellow-nya," tawa Nezuko sejenak, kemudian ia mengernyitkan alisnya. "Jangan berkata seperti itu atau ku pukul kau!" Lanjut Nezuko.

"Eh iya-iya ampun... aku sudah pernah dipukul olehmu dan itu membuatku seperti tertimpa batu." Nampaknya Tanjirou sangat ketakutan melalui ekspresinya.

"Hahahaha. Nii-chan, terlalu serius itu tidak ba--"

Ting!

Baru saja Nezuko hendak menjawab Tanjirou, suara oven duluan berbunyi seolah mengalihkan perhatian. Mereka menunda pembicaraan, digantikan oleh Nezuko yang sedang berusaha mengambil kue.

"Bentar ya Nii-chan."

"Baiklah..."

Tangan Nezuko hampir meraih nampan di dalam oven tersebut. Namun tiba-tiba saja jari Nezuko bersentuhan dengan panas, menyebabkan timbulnya sedikit luka bakar.

Last Birthday || KNY FANFICT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang