Back 2 U; Jung Jaehyun

103 9 0
                                    

sekarang kau bilang ingin kembali ke duniaku, tapi kau terlalu berlebihan untukku. Uang, berlian, dan mutiara yang kau habiskan, kau terkubur dalam kilauan

Back 2 U - NCT 127

************Jaya terus mengubah posisi tidurnya dengan bantal yang menutupi kedua telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

************
Jaya terus mengubah posisi tidurnya dengan bantal yang menutupi kedua telinganya. Matanya terus berusaha ia pejamkan meskipun ia tidak lagi terlelap, terkadang suara decakan kesal keluar seiring posisi tubuhnya berubah. Ponselnya terus saja berdering sejak tadi—terhitung sebanyak lima kali ponselnya berdering secara beruntun. Mendengar dering keenam ponselnya, Jaya pun memutuskan melihat siapa orang yang menghubunginya secara beruntun pada pukul satu dini hari.

Clara is calling....

Pemuda dengan kaos putih itu terdiam sejenak seraya menatap layar ponselnya yang menunjukkan foto profil seorang gadis yang tersenyum lebar. Kepalanya terus memikirkan harus ia angkat atau tidak panggilan dari gadis ini. Di satu sisi ia tau bahwa Clara menghubunginya pasti karena gadis itu sedang membutuhkan bantuan, tetapi di sisi lain Jaya merasa lelah jika gadis ini terus saja menghubunginya hanya ketika ia sedang butuh. Tenggelam pada kontemplasinya, Jaya tak sadar jika deringnya sudah berhenti. Namun, senyap itu tak bertahan lama. Beberapa detik setelah dering berhenti, satu panggilan masuk kembali hadir dengan nomor yang sama. Jaya menghembuskan nafas malas kemudian menggeser ikon hijau di layar ponselnya.

"Halo, Clar. Kenapa?"

Tidak ada sahutan. Hanya isakan kecil yang terdengar dari seberang sana. Pemuda itu mengernyit bingung.

"Clara, kenapa? Lo nggak papa 'kan? Clar?"

Nada panik dan raut sedikit khawatir hadir di paras pemuda berusia 26 tahun itu—lagi. Lagi - lagi keyakinannya untuk membentangkan jarak antara dia dan Clara gagal hanya karena suara tangisan gadis itu.

"Jey, lo bisa jemput gue nggak? Gue takut," sahut gadis itu akhirnya dengan nada kecil.

"Emang lo dimana?"

"Gue ada di depan kantor Tambang. Tadi Dion nurunin gue di tengah jalan"

"Oke, gue ke sana sekarang. Di sana ada tempat duduk nggak? Lo duduk di sana, hp lo jangan sampe mati"

"Makasih ya, Jey. Sorry ganggu malem - malem"

Panggilan diputuskan sepihak oleh Clara. Jaya buru - buru menyibakkan selimutnya dan pergi ke basement apartemen. Ia tak peduli dengan pakaiannya yang hanya sekedar celana piyama dan kaos putih pun dengan sandal selop miliknya. Toh, ia hanya keluar sebentar untuk menjemput Clara.

Asmaraloka Playlist | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang