❝jika aku kembali menjauh, aku tidak akan berubah. Kita akan baik - baik saja, aku ingin mencoba lagi. Kita akan baik - baik saja, ayo kita mencobanya lagi❞
Try again - Jaehyun X DEAR
***********
Panca mengulum bibirnya ragu, kakinya menapak di pelataran rumah, manik hitamnya tak melepas pandang dari punggung seorang gadis yang mulai menjauh. Untuk kesekian kalinya ia bertengkar dengan Anjani, ada begitu banyak alasan kenapa mereka sering bertengkar. Salah satunya adalah keputusan Panca untuk bekerja di Kanada. Ia tahu dengan jelas bahwa Anjani selalu takut untuk berhubungan jarak jauh. Katanya, Panca bukanlah orang yang mudah dipercaya."Anjani!" Panggilnya seraya berlari menghampiri gadis itu. Gadis dengan tinggi semampai itu menoleh. Sedikit terlihat kerutan di dahinya, pertanda bahwa ia masih dalam amarah.
"Aku tau ini sulit, tapi ini untuk masa depanku, Jan"
"Masa depanmu? Lalu bagaimana dengan masa depan kita? Kamu pergi ke Kanada, sedangkan aku di sini sendirian. Tidak ada jaminan di sana kamu bisa setia"
"Anjani, kalau aku sukses, kita bisa hidup lebih baik lagi. Aku bisa melamarmu dan menjamin hidup kita berkecukupan"
Gadis itu berdecih. Di hatinya terus bergumul ketakutan jika kekasihnya pergi. Butuh waktu untuknya mengerti, butuh waktu baginya untuk meyakinkan diri bahwa orang yang sudah bersamanya selama tiga tahun terakhir ini tidak akan pergi lagi.
"Yakin? Yakin 'kita' yang kamu maksud itu masih tetap aku dan kamu? Kamu lupa satu tahun yang lalu kamu selingkuh? Apa kamu yakin tidak akan selingkuh lagi?"
Panca menghembuskan napas frustasi. Lelaki itu menunduk seraya mengusap wajahnya kasar. Kejadian lama, tetapi Anjani masih terus mengungkitnya. Memang ia akui bahwa ia salah, tetapi tidak kah bisa Anjani mengerti bahwa ia sudah sepenuhnya berubah?
"Jani, percaya denganku. Tolong sekali ini saja kamu percaya aku. Aku berani bersumpah aku tidak akan main di belakangmu," jelasnya dengan memegang erat pundak Anjani untuk meyakinkan. Namun, tak sesuai dengan harapannya, Anjani malah melepaskan pegangannya begitu saja.
"Dua tahun lalu kamu juga bilang seperti itu, tapi buktinya? Kamu selingkuh. Aku tidak bisa sepenuhnya percaya denganmu lagi," ucapnya sambil menggelengkan kepalanya lantas berlalu pergi. Panca tak lagi menahan, pemuda itu hanya menundukkan kepalanya dalam - dalam. Detik berganti menit, ia mendongakkan kepalanya seraya menatap sendu ke arah punggung Anjani yang menjauh. Matanya menatap dan hatinya meratap. Tak tahu kah Anjani bahwa Panca mencintai gadis itu dengan begitu? Dengan begitu banyak rupa cinta, Anjani lah yang ia pilih sebagai bentuk akan cinta yang ia miliki. Tak tahu kah Anjani seberapa keras Panca berusaha untuk memperbaiki semuanya? Satu tahun yang lalu memang ia melakukan kesalahan yang begitu fatal. Namun, hal itu tak berlangsung lama. Dunianya berubah sejak Anjani pergi, dunianya hancur sejak ia melihat Anjani melebur dengan tangis. Ia mencintai Anjani, hanya saja dulu ego dan pikiran tak dewasanya masih mendominasi. Kini usianya sudah cukup dewasa, pemikirannya sudah berubah, dan perasaannya pada Anjani kian bertambah. Tak tahu kah Anjani bahwa ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga gadis itu sampai mati? Sejak pertama Panca melihat Anjani menangis tersedu karena ulahnya, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa hari itu adalah hari pertama dan terakhir ia membuat Anjani menangis.
Andai saja Anjani tahu bahwa seperti apapun perangai Anjani, sesering apapun mereka bertengkar, sejauh apapun ia pergi, dan sejarang apa pun mereka bertemu, Pancasakti akan selalu kembali pada Anjani.
**************
Hi! Thanks for reading!
Byebye~
Salam manis,
Royalsjeno_
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka Playlist | NCT
ContoSelamat datang di Asmaraloka Playlist, siapkan earphone dan juga hati, karena sebentar lagi anda akan mendengarkan cuplikan - cuplikan cerita yang terselip dibalik nada - nada lagu yang terputar. Asmaraloka Playlist : Timeless🌙 Sun & Moon🐻 Baby do...