O6. Kekecewaan

139 55 1
                                    

Lembar keenam ; herinneringen

“ Nanti– kalau aku jatuh , jangan lupa tangkep aku ya Jisung ! ” —ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ Nanti– kalau aku jatuh , jangan lupa tangkep aku ya Jisung ! ” —
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

sudah terhitung dua minggu semenjak kejadian " bolos bareng " jisung dan jiheon. sekarang keduanya semakin dekat ,

"hari ini ada kegiatan tambahan ngga?" tanya jisung melepas helm yang di pakai oleh jiheon ,

jiheon menggelengkan kepalanya "kamu ada ngga?" tanya jiheon , jisung juga menggelengkan kepalanya

"ngga ada juga , mau pulang bareng lagi?" tanya jisung membuat jiheon mengangguk dengan semangat

"jisung !" ucap jiheon sedikit keras , membuat jisung tersentak "kenapa heon? kaget" ucap jisung

"aku piket pagi !! duluan ya-" ucap jiheon segera melangkahkan kakinya

namun kedua tangan jisung menahan bahu jiheon , "jangan lupa- susunya nih. masih ditangan gue" ucap jisung kemudian memasukkan dua kotak susu ultramilk coklat kedalam tas jiheon

"terimakasih bunda jisung ! adios !" ucap jiheon berlari kecil sembari melambaikan tangannya

jisung yang melihatnya hanya terkekeh
"semangat piket paginya ya , cantik !" seru jisung

"bucin teruuuus-"

jisung menoleh , mendapati sunghoon yang baru saja datang-

"sayangkuuu" ucap jisung merangkul bahu sunghoon kemudian terkekeh , membuat oknum yang dirangkul menepisnya kasar

"nanti diliatin- ntar kena rumor yang ngga ngga" ucap sunghoon membuat jisung menggelengkan kepalanya

"hoon" ucap jisung , sunghoon yang tengah menyapa beberapa kenalannya di koridor pun menoleh "apaan"

"gue besok mau nembak jiheon" ucap jisung , "kenapa ngga sekarang?" tanya sunghoon

jisung terkekeh "belum nyiapin apa apa gua" jawab jisung membuat sunghoon mengangguk

"ntar kalau butuh bantuan , bilang aja" sahut sunghon menepuk bahu jisung pelan , jisung mengangguk

"kira kira jiheon bakal nerima ngga ya?"


























"hoon , pulang ga"

sunghoon menoleh , "iya , bareng yeojin" sahut sunghoon , jisung mengangguk

"PARK JISUUUUUNGG" pekikkan itu membuat jisung dan sunghon yang tadinya sama sama baru melangkah keluar kelas– kini keduanya berhenti

"kenapa?" tanya jisung , gadis itu– shin yuna menghela nafas, netranya tertuju kearah jisung yang kini tengah menatapnya heran

"anterin gue ya" pinta yuna , jisung mendengus "gue kira apa– ngga bisa" ucap jisung , yuna mendecak pelan

"tolong lah– anterin ke rumah sakit . . please sung , kakak gue sakit. gue lagi panik" ucap yuna

jisung menggelengkan kepalanya "sama sunghoon sana , gue ada janji" ucap jisung , yuna mendengus

"apaan , gue juga udah janji sama yeojin" ucap sunghoon

yuna menarik tangan kanan jisung , "sekali aja sung– nyawa kakak gue nih" ucap yuna berkaca kaca , jisung mengacak rambutnya kesal

"yaudah oke , buruan" ucap jisung melangkahkan kakinya , yuna tersenyum kemudian mengekor di belakang jisung























"loh jiheon , kok belum pulang?"

jiheon menoleh kearah sunghoon dan yeojin yang kini tengah lewat didepan tempat ia berdiri

"ah itu– kalian liat jisung ngga?" tanya jiheon , yeojin mengernyit kemudian memukul pelan bahu sunghoon

"temen lu kemana anjir?" tanya yeojin ke sunghoon , sedangkan sunghoon terlihat berpikir

"udah pulang daritadi sama siapa tuh namanya? YUNA! SHIN YUNA! lah ga bilang, heon?" tanya sunghoon

jiheon menunduk lalu menggeleng , "dia ngga ngasih tau apa apa–" ucap jiheon , yeojin menghela nafasnya pelan

"pulangin jiheon dulu sana , kasian" ucap yeojin– pasalnya kelas mereka sudah bubar sekitar satu setengah jam yang lalu

"ngga usah , ngga papa" ucap jiheon , kedua tangannya bergetar hebat

yeojin yang melihatnya langsung turun dari motor dan memegang kedua tangan jiheon

"heon , ngga papa?" tanya yeojin , jiheon tersenyum kemudian mengangguk

"tremor biasa doang–" ucap jiheon , sunghoon mendecak– ia menyumpahi oknum park jisung dalam hatinya saat ini

"gamau pulang dulu bareng gue?" tanya sunghoon , jiheon menggeleng

"kalian duluan aja" ucap jiheon , yeojin menggeleng "ngga mau. gue tunggu lu aja deh" ucap yeojin membuat jiheon terkekeh

"ngga usah" ucap jiheon ,

BRUKKKK

sunghoon dan yeojin membulatkan matanya ketika melihat jiheon yang dengan tiba tiba menjatuhkan dirinya

jiheon tiba tiba saja menangis , perasaannya saat ini campur aduk

"sunghoon–"

sunghoon yang melihatnya ikut turun dari atas motor , menghampiri jiheon.

gemetar yang dialami jiheon belum juga berhenti , sunghoon dan yeojin yang melihatnya hanya mendecak– panik

"kenapa heon? pulang ya? gue anterin" ucap sunghoon menghampiri jiheon

tangisan jiheon semakin keras–

"tolongin aku– aku ngga bisa berdiri"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

eindbestemming [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang