15. Akhir kisahnya

174 44 16
                                    

Lembar terakhir ; Au revoir

“ thanks for being exist in my precious life , park jisung ” —ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ thanks for being exist in my precious life , park jisung ” —
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

gonna be a really’ long chap—

"jisung , serius lu ngga dateng?"

jisung menggeleng , lelaki itu bahkan belum tidur dari semalam—

"kalian aja ," ucap jisung pelan , kedua matanya bengkak. efek menangisi sang gadis semalaman

"terakhir kali loh , jis" ucap sunghoon , jisung menghela nafasnya lalu ia melempar handphone yang berada di genggaman tangannya

"gue bilang ngga." ucap jisung dengan ketus ,

sunghoon mendengus , "tempatnya tuh lumayan jauh , kalau lu nyusul bakal lama nanti" ucap sunghoon ,

jisung meloloskan air matanya ,

sunghoon yang baru pertama kali melihatnya menangis setelah belasan tahun bersama pun segera menghampiri jisung

sunghoon menepuk pelan bahu jisung ,

"oke , yaudah. gua berangkat sekarang , lu baik baik disini. gausah aneh aneh" ucap sunghoon ,

jisung hanya mengangguk ,

sunghoon meninggalkan jisung dengan keadaan berantakan, jisung sendiripun bingung– ia bahkan belum mengenal jiheon setahun , tapi kenapa rasanya bisa sesakit ini?

jisung selalu berpikir ,

seandainya ia kenal jiheon lebih lama ,

seandainya ia bisa bersama jiheon lebih lama ,

seandainya jiheon cerita lebih awal ,

seandainya semuanya baik baik saja.

tok tok tok

suara ketukan mengalihkan atensinya.

ayah jisung , perlahan memasuki kamar lelaki itu sedangkan jisung hanya menoleh sekilas lalu kembali menunduk

eindbestemming [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang