3

3.2K 371 73
                                    


"Nana!"

"Renjun? "

Renjun menghampiri jaemin yang baru saja akan menaiki motornya dengan senyum manis seperti biasanya.

"Aku ikut nebeng ya, soalnya aku gak ada boncengan" mohon renjun.

Oh ya, renjun salah satu korban ngalusnya jaemin. Mantan yang menurutnya paling lama, hanya satu bulan. Renjun masih menyukai jaemin sedangkan jaemin tidak.

Jahat memang, karena jaemin memang suka ngalus sana sini jadi dia bodo amat.

"Eh gimana ya... "

"Ayolah na, mau ya?" tanya renjun penuh harap.

Jaemin sebenarnya mau-mau saja, dia tidak keberatan juga membonceng renjun tapi matanya menangkap siluet orang yang di kenalnya sedang mengunci perpustakaan. Senyumnya mengembang.

"Njun, lo bareng siapa gitu kek. Gue ada urusan"

"Tapi-.. "

"Itu tuh! Tuh!  Guanlin! Kayaknya dia lagi kosong GUANLIN!" teriak jaemin memangil guanlin yang baru saja akan pulang.

Guanlin turun dari motor dan menghampiri jaemin dan renjun. "Kenapa? "

"Boncengin renjun dulu ya, gue ada urusan, oke!"

Jaemin pergi kembali ke halaman sekolah, tapi sebelum itu dia sempet-sempetnya nyubit gemas pipi renjun. Sedangkan renjun sudah ngambek gara-gara jaemin.

"Udah, gak usah manyun. Sini biar gue anter" guanlin narik pergelangan tangan renjun menuju motornya.










🐰🐰🐰

"Halo kak~"

"Oh jaem"

Jaemin senyum kearah jungwoo tanpa mengalihkan perhatiannya. "lo pulang bareng siapa?"

Mereka jalan di koridor setelah jungwoo kembali dari ruang kelas untuk mengambil tasnya. Jaemin tidak sengaja bertemu jungwoo di pertengahan jalan.

"Aku sendiri, kenapa?" jungwoo menatap jaemin.

"Dengan gue aja ya" jaemin menatap jungwoo yang lebih tinggi darinya. Sedikit iri dengan tinggi jungwoo, secara dia lebih pendek dari jungwoo.

"Oke" jungwoo tersenyum manis.

'Shit! Senyumnya manis banget' iner jaemin.

Sampai diparkiran jaemin memberikan helm ke pada jungwoo. Sengaja bawa helm dua, biar buat gebetan-gebetan nya yang lain.

"Yakin bisa boncengin aku?" tanya jungwoo.

"Bisalah, biarpun badan gue kecil ya kak. Tapi tenaga gue gede"

Dengan sedikit perdebatan akhirnya jaemin berhasil membonceng jungwoo. Walaupun jungwoo yang sudah was was karena di boncengin sama jaemin.

Jaemin sebelum pulang, mampir dulu di minimarket untuk membeli rokoknya. Dan kali ini jungwoo memaksa agar dia yang membawa motor.

"Biar aku aja yang bawa motor!"

"Gak mau, mana ada sih sejarahnya jaemin yang seme kece di boncengin sama uke manis"

seharusnya yang ngomong gitu jungwoo, na.

Jungwoo tersenyum jahil, dia sengaja mendekatkan wajahnya hingga kepala jaemin mundur sedikit. Wajah mereka sangat dekat hanya beberapa senti dan bisa merasakan deru nafas mereka.

"Aku uke? Bukannya aku udah bilang sama kamu ya? Dan yang seharusnya pihak bawah sih itu kamu" jungwoo berujar pelan dengan suara rendah, tangannya mengelus pipi jaemin.

"Kamu manis, juga cantik. Kamu lebih cocok berada di bawahku dan mendesah memanggil namaku sayang"

Sial,

Apa yang jungwoo lakukan membuat dirinya gugup. Sudah dipastikan bahwa wajahnya memerah. Dan apa maksud kalimat tak senonoh itu tadi? Jaemin merasa dejavu. Itu kalimat yang pernah di lontarkan jungwoo saat pertama kali merayu jungwoo karena sebuah taruhan.

Tentang taruhan itu, jaemin hampir melupakannya.

"Y..ya su..sudah! Lo yang bawa motor" jaemin mendorong jungwoo menjauh darinya.

Jungwoo langsung tersenyum karena berhasil menggoda jaemin. Entah mengapa, menyenangkan saat menggoda jaemin.

Akhirnya mereka sampai pada sebuah rumah mewah yang terlihat sedikit sunyi. Itu rumah jungwoo, jaemin baru tau kalau jungwoo itu sekaya ini. Dia jadi iri.

"Mau masuk?" tawar jungwoo.

"Gak deh, makasih" tolak jaemin dengan senyum andalannya.

"Udah mau hujan loh" jungwoo menunjuk langit yang mendung dan benar, gerimis muncul.

"Yaudah deh" pasrah jaemin. Dia ingin pulang, berdekatan dengan jungwoo membuat dia gelisah.

Mereka masuk ke halaman rumah jungwoo dan menaruh motor di bagasi. Saat masuk kedalam rumah, jaemin di buat terperangah.

"Bokap sama nyokap lo mana?"

"Di luar kota"

"Adek atau kakak?"

"Kakak gue udah nikah, udah jalani rumah tangga sendiri"

"Jadi, disini cuman lo sendiri gitu? "

"Iya"

Jaemin jadi merasa kasihan dengan jungwoo. Dirumah sebesar ini hanya dia sendiri dan orangtua nya pergi buat bekerja. setidaknya jaemin bersyukur, dirumahnya orangtua nya tidak sesibuk itu walaupun kadang dia sering di siram air seember setiap pagi oleh ibunya.

"Ini kamar aku, kamu mandi aja dulu aku mandi di bawah"

"Thanks, terus-.. "

"Pake baju aku dulu, ambil aja di lemari"

"Oke, oke"

Jungwoo pergi meninggalkan jaemin di kamar yang luas itu. Jaemin menuju kamar mandi dan membersihkan badannya. Dia memakai sembarang baju jungwoo, kebesaran emang tapi yaudah, dia bodo amat.














Tbc..

Kakel cantik, but... [jungwoo x jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang