-LDB. 08-

17 1 0
                                    

Terlalu serius itu kadang menyakitkan

-Bintang Anandra Valeria-

***

Kriingg kriiing

Suara yang sangat merdu bahkan jauh lebih merdu dari pada suara Justin Bieber kini berbunyi. Suara yang sedari tadi ditunggu oleh siswa-siswi, suara apalagi kalau bukan bel istirahat.

"Akhirnya bunyi juga itu bel" ucap Zea.

"Kantin kuy" ajak Sinta pada Bintang dan Zea.

"Kuy!" Seru Bintang dan Zea bersamaan.

Kantin

Zea pun memesan makanan yang Sinta dan Bintang inginkan. Tak lama kemudian, Sinta ikut menyusul Zea untuk membantu membawakan minuman. Sementara Bintang, ia ditugaskan untuk menjaga bangku agar tak di ambil oleh siswa-siswi lainnya.

Bintang celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Ramai. Itulah keadaan kantin saat jam istirahat. Seruan dan teriakan para murid-murid yang kelaparan mulai terdengar. Ada yang rela mengantri untuk memesan makanan, ada yang memilih membeli makanan ringan.

Tak lama kemudian teriakan kaum hawa pun terdengar. Yap, itu tandanya Lintang and the geng telah memasuki kantin dan Bintang telah hafal akan hal itu.

"Kak Lintang paling ganteng, valid no debat!"

"Kak Satria sama kak Ervin manis banget!"

"Kak Indra juga, sekarang makin cool"

"Dih, gantengan kak Faris sama kak Rhama"

"Eh kak Rhama kan udah ada yang punya"

"Kak Diaz udah insaf belom sih?"

Begitulah reaksi para kaum hawa. Maklum, kebanyakan dari mereka masih berstatus jomblo.

"Ya ampun heboh banget dah" Sinta meletakkan nampan yang berisi tiga piring mie goreng.

"Iya, kayak nyambut artis bawah papan" sambung Zea yang ikut meletakkan nampan yang berisi es teh manis.

"Papan atas kali" koreksi Bintang.

Zea menunjukan cengirannya dan mengambil alih kursi disamping Sinta. Sementara kursi disamping Bintang masih kosong.

Beberapa lama kemudian...

"Boleh gabung?" Tanya Rhama diikuti Lintang, Satria, Faris dan Ervin. Sementara Diaz dan Indra disuruh untuk membawa nampan berisi makanan.

Bintang, Zea dan Sinta masih melongo. Ini kali pertama Lintang dkk bergabung bersama mereka dikantin, tentunya sebentar lagi akan membuat heboh warga sekolah.

"Aduh tinggal jawab boleh aja lama banget" ucap Diaz gemas, lalu meletakkan nampan yang ia bawa dimeja.

Diaz hendak mengambil alih posisi disamping Bintang namun gagal karena deheman Lintang.

"Ehem" Lintang berdehem.

Diaz mendengus. "Ya allah mau duduk aja kudu mikir dulu"

"Emang bisa mikir?" Tanya Faris.

"Lo pikir gua apaan hah?!"

"Udah-udah jangan pada berantem, ntar keburu jam istirahatnya abis" lerai Indra.

Sekarang mereka sudah duduk diposisi masing-masing. Dan Lintang duduk disamping Bintang. Mereka semua menikmati makanan masing-masing ditambah dengan pertanyaan konyol dari Diaz yang kadang tak harus dijawab.

Lintang dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang