Semua tempat, nama, organisas i, kelompok, dan agama dalam cerita ini hanyalah fiksi.Dalam sebuah ruangan di salah satu apartemen di daerah Hannam-dong, Seoul, musik menegangkan mengalun lembut.
Televisi mengeluarkan suara napas seseorang yang terengah-engah. Layarnya menampilkan suasana hutan pada malam hari. Desingan binatang-binatang malam tiba-tiba sirna.
Bocah- maksudku, pria yang duduk di sofa putih depan televisi sok berani menonton film horor di tengah siang bolong. Tahu sudah gitu, dia masih mengitari tubuhnya dengan selimut berpola norak yang bisa kamu dapatkan di toko pinggir jalan.
Tangannya perlahan mengambil bantal sofa, berwarna senada dengan sofanya, mengarahkannya pada wajah.
"Is anybody there?" Tulisan hangul berwarna putih, menyembul dan cepat menghilang.
Si pria sok berani ini semakin menutup pandangannya kala suasana semakin tegang. Kala musik tegang berhenti, sepasang kaki yang sangat panjang hadir dari balik semak-semak. Perlahan, kamera mengarah ke bagian atasㅡ
"Nan maji, kkumeso kkumeul kkun deusi!" Isengnya, seseorang mengubah saluran televisinya.
"Kan sudah ku bilang jangan nonton film horor di rumah ini..., lagipula, mereka memvisualisasikan para hantu dengan amat buruk. Astaga, tentu saja mereka hanya membuat orang-orang kurang pengalaman jadi parno."
Si pria tadi melepas pelukan selimutnya dan menatap remeh wanita yang tadi berbicara. "Hilih, bilang aja Moon nuna takut!"
Moonbyul mencebik. Atensinya lebih ia berikan pada televisi yang sekarang jadi ikutan tampan.
"Oh! Aku tahu lagu ini! ... I'm in love~ ooohh~"
"I'm dream in a dreaㅡ daur ulang. Negara-negara di Eropa Timur juga menerapkan hal yang sama pada perekonomian warganya... ..."
Hyejin datang dengan remote ㅡhasil merebut dari Moonbyulㅡ di tangannya. Ia melompat duduk ke sofa, sambil memeluk satu box ayam goreng krispi yang ia beli lewat layanan pesan antar.
"Hmnng..?" Ia menyodorkan ayam pada Wooyoung. Pria kecil itu mengambil satu. Keduanya lanjut makan tanpa mempedulikan Moonbyul yang harus membersihkan sofa sendiri.
"Dasar manusia." Celoteh Moonbyul, yang kemudian ia mengambil mug cokelat panas milik Wooyoung dari atas meja dan membawanya ke wastafel untuk dicuci.
Dia membuang sisa cokelat yang masih ada. Ada suara kecil yang ditimbulkan, ketika sebuah benda kecil berkilau yang padat meluncur ke wastafel. Moonbyul mengambil, dan membuang patahan anak pisau cutter ke tempat sampah.
"Setahun yang lalu, rasanya seperti kemarin ketika dia hampir merobek seluruh mulutnya dengan benda itu." Dia bergumam.
Moonbyul mulai menyalakan keran dan mencuci mug tersebut sampai bersih. Setelahnya, ia dapat mendengar Hyejin berseru memanggilnya. Moonbyul berjalan kembali ke ruang tengah.
Sebuah acara berita sekilas menampilkan anchor yang sedang berbicara.
"Lee Hongjoong, ditemukan tidak sadarkan diri di salah satu kos wanita di daerah Eunhyu-dong, Seoul. Lee Hongjoong segera mendapatkan pertolongan medis, setelah terjatuh dari lantai enam rumah kos tersebut.
Saat ini, dirut KLOTZ ini belum sadarkan diri. Polisi mengungkapkan bahwa mereka akan menginterogasi beliau ketika kondisi sudah memungkinkan."
"Kakak kenal dia kan?" Ujar Hyejin sambil menunjuk wajah Hongjoong.
Moonbyul mengangguk, "pimpinan dari perusahaan tempat Youngie bekerja juga, kok." Hyejin mangut-mangut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Prince (밤의 왕자 이야기) [ATEEZ]
Fanfiction[slow] Ateez Fanfiction Prev; Tale of the Night Prince ˏˋ°•*⁀➷ "AnuㅡAku mengirimi mu surel, aku ingin menawarkannya padamu. e-eh... tapi mungkin Pak Hwang akan merebutnya. Itu gim AR pertamaku. Sekalian tolong diujicobakㅡ" Hongjoong menggerutu...