********** ( Happy Reading ) **********
Sinar matahari menerobos masuk ke dalam samudra perairan Sabaody Shotō, menciptakan siluet cahaya indah yang bergerak lamban di antara arus dan hewan-hewan laut bagaikan tirai kelambu yang bergoyang pelan sebab ditiup angin.
Ribuan ikan dari segala macam jenis, bentuk, juga ukuran, berenang ke sana-kemari menghiasi laut biru dengan ragam warna yang mereka miliki.
Satwa-satwa laut dari spesies lain berlalu-lalang dengan bebas, bahkan, beberapa ekor Monster Laut sesekali juga akan terlihat entah itu sedang berburu atau hanya sekedar berenang melintas di perairan ini; Apapun alasannya, semua pemandangan ini merupakan pemandangan paling luar biasa dan paling menakjubkan yang bisa dilihat oleh mata manusia.
Hal itulah yang kini berada di benak Mugiwara no Ichimi ketika indra penglihatan mereka dimanjakan oleh panorama kehidupan dunia bawah laut sejak pertama kapal mereka mulai menyelam. Kekaguman menghiasi wajah-wajah Kru yang baru kembali bersatu beberapa jam lalu.
"Indah sekali, ya... " Robin berkata sembari terus menatap lautan. Franky yang kebetulan berdiri di sebelahnya menyetujui ucapan sang Arkeolog dengan menganggukkan kepala.
"Bahkan jika aku memasang jendela besar pada Kapal Selam kita, pasti pemandangannya tak akan bisa sebagus ini," ujarnya.
"Apa kalian yakin kalau gelembung ini benar-benar mampu menahan tekanan air? Aku khawatir karena kita semakin dalam tenggelam," Chopper bertanya setelah melihat gelapnya kedalaman laut yang sedang mereka tuju dari balik pagar pembatas.
"Aku merasa seolah-olah dunia manusia menjauh dari kita. Ini membuatku sedikit gugup," aku Nami, kepalanya terdongak untuk melihat cahaya matahari yang kian lama semakin memudar seiring dengan semakin dalamnya mereka menyelam.
"Apa kita dapat kembali ke permukaan lagi nanti? Jangan salah paham dulu! Aku menanyakan ini bukan karena aku takut, lho," sahut Usopp dengan nada sok berani meski wajahnya benar-benar terlihat campuran antara tegang, cemas dan takut.
Sementara itu, seseorang yang memegang posisi sebagai pemimpin di atas kapal megah ini, tampak sama terpesonanya dengan Kru lainnya. Mata birunya berbinar ceria. Bibir merah tersenyum gembira. Wajah manis dengan bekas luka di bawah mata kiri itu memperlihatkan rona bahagia. "Aku tidak menyangka laut akan terlihat sangat cantik saat dilihat dari bawah seperti ini," ucapnya dengan mata yang tak pernah lepas dari samudra luas dan cahaya yang masih menari-nari di sekitar kapal.
Inilah yang selalu dia inginkan setiap hari selama dua tahun pelatihan. Ia menginginkan petualang, ia mendambakan mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah dia lihat sebelumnya, dan ia merindukan saat-saat dimana dirinya menyaksikan berbagai pemandangan indah bersama seluruh Nakama-nya...
Nakama?
Pikiran Luffy terputus pada saat kata itu terlintas di benaknya. Pandangan yang sedari tadi tertuju pada lautan lepas kini beralih ke delapan sosok yang ada di atas kapal bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ore-Tachi No Kawaii Senchou (Slow Update)
FanfictionKematian Ace membawa dampak besar bagi Luffy sehingga membuat Kapten muda itu merubah segala yang ada pada dirinya, termasuk membongkar identitasnya yang sebenarnya pada dunia. Bagaimanakah reaksi nakamanya setelah mengetahui jati diri Luffy yang se...