********** ( Happy reading ) **********
"Apa kau sudah gila, Marimo!? Mana mungkin dia Luffy! Kapten kita itu laki-laki; Dia mungkin hanya ingin menipu kita!!"
Luffy merengut mendengar kata - kata yang dilontarkan Sanji. Lelaki berambut pirang dan beralis spiral yang menjabat sebagai Koki Kapalnya itu beberapa saat lalu baru saja terbangun dari pingsannya, dan kini sedang terlibat adu mulut dengan Zoro tentang dirinya. Yah, walau tadi lelaki yang dikenal sebagai Pecinta Wanita itu sempat hampir kehilangan kesadaran untuk ketiga kalinya kala bertemu pandang lagi dengan Luffy.
"Kalau kau tidak percaya, kau bisa lihat sendiri! Perhatikan baik-baik wajahnya; Dia Luffy, dan aku 100% yakin." Zoro melipat tangannya di dada dan menunjuk Luffy dengan dagunya.
Sanji segera mengikuti ucapan Zoro; dia menatap sosok gadis yang menurut si Marimo-Hedō ini adalah Kapten mereka. Gadis itu tersenyum padanya; tampak begitu manis, terutama dengan cahaya matahari yang menyinarinya. Matanya lalu tertuju pada belahan dada yang mengintip dari kain biru tanpa tali. Aliran darah kembali mengancam akan keluar dari lubang hidungnya kalau saja Zoro tidak mengeplak kepalanya dengan keras hingga membuatnya tertunduk.
💢 "Aku menyuruhmu untuk memperhatikan wajahnya, bukan yang lain!" bentak Zoro lalu memandang sang Kapten. "Dan kau Luffy; Tutupi dadamu! Aku tidak mau menyeret orang bodoh dengan penyakit Anemia sampai ke kapal!"
"Memang kenapa?" tanya Luffy, tampak tidak suka diperintah.
"Kau tanya 'Kenapa'?" beo Zoro sinis, "Lihat penampilanmu! Bajumu terlalu terbuka, celanamu juga sangat pendek, kau juga memamerkan hampir sebagian 'Melon' besar dan juga perutmu!!" jelas lelaki berambut hijau itu sambil menunjuk apa yang dikenakan oleh Luffy. Demi apapun di dunia ini, bagaimana bisa Kaptennya berpenampilan seperti itu !!!
Zoro bukannya mau bersikap sok suci atau apa, toh dulu dia hampir setiap hari melihat Nami dan Robin memakai Bikini; Tapi kalau Luffy, secara tegas Zoro tidak suka! Setelah kematian Ace, Zoro merasa bertanggung jawab mengawasi Kapten-nya. Oleh karena itu Zoro tidak suka kalau orang yang sudah dianggapnya sebagai adik sendiri itu nantinya akan menjadi objek fantasi liar pria-pria hidung belang di luaran sana karena cara berpakaiannya ini.
"Ini namanya Fashion, Zoro!" pekik Luffy kesal.
"Sejak kapan kau peduli dengan Fashion !? ... Lupakan itu! Lakukan apa yang kukatakan, atau kita tidak akan pergi kemana-kemana!"
"Tapi... "
"Luffy!"
Sambil menghentakkan kaki ke tanah, Luffy mengancingkan cardigan-nya, namun tetap menyisakan dua kancing tersisa pada bagian perut. Dia melakukan itu dengan ekspresi cemberut, sesekali juga akan terdengar gerutuan kesal dari belah bibirnya yang mengerucut imut. Tak disadari bahwa tingkahnya itu mengundang senyum geli di wajah Pendekar Pedang. 'Ternyata ada juga yang tidak berubah.' pikirnya.
"Jangan membentak seorang Lady, Marimo, apalagi di depanku! Meskipun aku masih tidak percaya dia Luffy, tapi aku tidak akan tinggal diam saat hati rapuh seorang wanita disakiti!" desis Sanji, dan hanya dibalas dengusan oleh Zoro.
"Sanji, kau masih tidak percaya kalau ini aku?" Suara Luffy tiba-tiba terdengar, menghentikan dua orang yang sudah mengambil ancang-ancang untuk saling baku hantam itu. Dia menatap keduanya dengan manik Ocean Blue yang membulat dan berkaca-kaca, bibir bawah yang digigit kuat-kuat, juga pipi chubby yang memerah menahan tangis; Oh, sungguh ekspresi yang sanggup membuat orang se-angkuh dan se-arogan apapun bertekuk lutut dalam sedetik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ore-Tachi No Kawaii Senchou (Slow Update)
FanfictionKematian Ace membawa dampak besar bagi Luffy sehingga membuat Kapten muda itu merubah segala yang ada pada dirinya, termasuk membongkar identitasnya yang sebenarnya pada dunia. Bagaimanakah reaksi nakamanya setelah mengetahui jati diri Luffy yang se...