6

377 63 5
                                    

Yujin lagi asik mabar online sama temen-temennya di kamar pas pintu kamarnya ada yang ketuk. Yujin bangun dari rebahan sambil ngedengus males.

"Ada apa?" Tanya Yujin ke pelayan yang ngetuk pintunya.

"Ini.. pak Ahn manggil mas Yujin"

"Sekarang?"

"Iya mas"

"Yaudah makasih" pelayan itu ngangguk terus pergi.

Yujin tutup pintu kamarnya dulu terus pergi ke ruang kerja ayahnya.

Tok tok tok~

"Masuk" balas ayahnya dari dalam ruangan.

Yujin langsung masuk dan tutup pintu lagi. Ayahnya lagi berdiri senderan ke meja kerja dengan segelas wine di tangannya. Ayahnya senyum liat Yujin masuk.

"Ada apa?"

"Papah punya kabar baik. Kerjasama Ahn Corp. dengan Jo Corp. berjalan dengan baik" ucap sang ayah bangga.

Yujin cuma senyum buat nanggepin karena dia sendiri gak tertarik.

"Kalo kerjasama ini terus berlanjut, kita akan sangat diuntungkan" ucap ayahnya dengan semangat tapi beda dengan Yujin yang ngehelas napasnya seakan jengah.

"Pah, kenapa papah obses sama kerjasama ini sih? Perusahaan papah udah gede banget walau tanpa kerjasama dengan Jo corp." Ungkap Yujin. Ayahnya senyum denger apa yang Yujin bilang.

"Jin, jangan terlalu naif. Perusahaan ini belum ada apa-apanya menurut papah. Masih banyak yang harus kita capai. Dan kalau ada peluang untuk mencapainya, kenapa enggak diambil?"

"Nanti saat kamu terjun langsung ke perusahaan, kamu akan tau sendiri" lanjutnya.

Yujin ngehela napas.

"Papah manggil Yujin cuma buat ngasih tau itu aja?"

"Oh iya hampir lupa"

"Papah pengen kamu ikut bantu menyukseskan kerjasama ini" ucap sang ayah. Yujin ngerutin alisnya bingung.

"Bantu apa? Yujin belum paham soal urusan perusahaan, pah"

"Kamu gak perlu khawatir karena bukan itu yang papah mau kamu lakuin"

"Terus apa?"

"Kamu tau sendiri kan kalo keluarga Jo seneng banget waktu tau kamu kenal sama anak mereka"

"Papah pikir hubungan kamu sama anak mereka juga akan berpengaruh besar pada kelancaran kerjasama perusahaan"

"Maksud papah apa?" Tanya Yujin

"Maksudnya kalo kamu punya hubungan yang baik sama Yuri maka akan berdampak baik juga ke kerjasama ini"

"Jadi papah pengen kamu deketin dia. Jadiin dia pacar kamu" ucap ayah Yujin dengan ringannya.

Denger ucapan ayahnya, Yujin kaget. Tanpa sadar Yujin gertakin giginya marah.

"Gak! Yujin gak mau!" Tegas Yujin

"Papah gak terima penolakan"

Yujin ngepalin tangannya. Dia gak habis pikir sama ayahnya itu. Bisa-bisa ayahnya mikirin cara ini cuma buat perusahaan. Ini sama aja ngorbanin Yujin.

"Aku gak mau pah!" Yujin nolak keras, dia natap ayah penuh emosi.

"Yujin denger, papah tahu kelakuan kamu yang suka gonta ganti cewe tanpa status yang jelas. Anggap aja ini kesempatan kamu punya hubungan serius sama seseorang"

"Itu bukan urusan papah" tekan Yujin

"Ini masih urusan papah, Yujin. Kamu masih ada dibawah pengawasan papah" rahang Yujin mengeras nahan emosi.

Fall In | Daengdaengz (Slow - Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang