part 9

13 0 0
                                    

Selamat membaca, Jangan lupa vote dan komen. Kalo ada kesalahan bisa komen ya.

Setelah Gam sampai rumah, dia memberikan pesanan mama nya lalu pergi ke kamar karena lelah.

Sampai di kamar, Gam membersihkan diri. Ceklek

Suara pintu terbuka terdengar, Gam telah selesai membersihkan diri, dia mengusap rambut nya dengan handuk kecil. Gam berhenti di dengan kaca, diri nya meneliti wajah nya.

"Wajah gue udah berubah gak kaya waktu kecil lagi, apa dia juga wajah nya berubah apa enggak ya? " Gumam Gam.

Dia menaruh handuk nya centelan dekat kaca lalu berjalan menuju kasur, mengambil bingkai yang berada di nakas.

"Semoga gue gak telat ketemu sama lo, gue kangen sama lo Arah" Gumam Gam.

Yap benar, bingkai foto tersebut adalah foto masa kecil Gan dengan Arah.

"Gam turun sebentar sini" Teriak mama Gam dari lantai bawah.

Sebelum turun menemui mama nya dia mengembalikan bingkai itu di tempat nya dan menggantung handuk di balkon.

"Ada apa ma?"

"Mama Minta tolong beliin gula, tepung, coklat, di minimarket depan ya"

"Ini uang nya, kembalian buat kamu" Ucap mama Gam.

"Oke ma, Gam ke kamar dulu ambil jaket" Ucap Gam tanpa menunggu jawaban mama nya.

Setelah mengenakan Jaket Gam turun dan mengunakan sepeda nya untuk pergi ke minimarket yang ada di depan komplek nya.

Setelah sampai Gam memperkirakan sepeda nya dan masuk mencari barang yang dia ingin.

🐇🐇🍏

"Dia masih inget gue gak ya?" Ucap Arah sambil melihat kearah langit.

Langit tampak terang dan indah, sehabis menyelesaikan tugas kuliah nya Arah ke balkon untuk menikmati indah nya malam.

"Yang kemarin beneran dia ya?" Tanya nya pada diri sendiri.

"Dia siapa Ar?" Tanya dari arah dalam kamar Arah.

"Eh papa, ngagetin aja" Ucap Arah.

"Kamu ngapain di sini malem-malem, masuk angin nanti" Ucap papa nya sambil duduk di sebelah Arah.

"Nikmati langit Pa, bagus" Ucap Arah.

"Kamu masih mikirin Gam, sahabat mu dulu?" tanya papa nya.

"Kadang sih pa, tapi lebih ke sering, hehehe" Ucap Arah sambil tertawa kecil.

"Papa yakin kok, kalo takdir kalian akan bertemu kalian bertemu kok" Ucap Papa nya sambil tersenyum.

"Iya pa, Arah percaya" Ucap Arah.

"Yaudah, papa ke bawah ya, mau ke mama" Ucap Papa langsung pergi dari sana.

"Hih, papa bucin" Ejek Arah pada papa nya.

Arah tersenyum dan memandang ke langit kembali, dia merasa bahagia mempunyai keluarga yang lengkap dan harmomis, dia bersyukur karena Tuhan telah melimpahkan keluarga mereka kebahagiaan, dan semoga selamanya.

"Gimana ya kalo gue dulu gak pindah lagi ke sini, pasti gue sama dia udah barengan sampe sekarang" Gumam Arah.

Arah mengahayal jika Arab tidak pergi dari sana Arah dan Gam akan bersama dan tidak terpisah seperti ini.

"Semoga kita gak terpisah selama nya, semoga kita bisa bertemu kembali" Ucap Arah lalu pergi berlalu dari sana.

Arah turun dan mengambil air di dapur, Arah melihat kue kesukaan nya lalu mengambil nya ke piring dan membawa nya ke ruang TV.

Soal papa dan mama nya, Arah pasti hafal jika jam segini mereka akan bermesraan di teras depan sambil bercerita.

Arah menyalakan TV dan duduk di salah satu sofa, sedaritadi dia menganti-ganti Chanel TV nya karena tidak menemukan hal yang menarik.

Arah jarang menonton TV karena menurut nya membosankan dan dia tidak suka sinetron karena menurut nya rumit.

Akhir nya dia tidak menganti nya dan fokus memakan kue tersebut, setiap saat Arah akan memakan apapun yang menurut nya enak, Arah suka ngemil karena itu mama nya selalu stok makanan dan makanan instan untuk Arah.

Arab tidak mengenal jam jika makan, dia pernah makan tengah malam terbangun dari tidur karena lapar. Akhir nya dia memasak mie dan memakan nya.

Ting

Bunyi notifikasi terdengar, Arah mengambil handphone nya dan memeriksa.

Ternyata sebuah notifikasi dari instagram karena ada yang bisa menyukai kiriman nya.

Setelah menghabiskan kue nya dia pergi ke dapur dan mencuci barang yang dia gunakan tadi lalu pergi ke atas untuk tidur karena Arah ada kelas pagi yang harus dia hadiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Sahabat Lama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang