₳ɎĐɆ₦ (3)

6.1K 490 33
                                    

Coba aja kita seperti pejuang pejuang, dimana di titik terendah mereka tetap berusaha semaksimal mungkin untuk keluar dari titik tersebut ke titik yang lebih terang

🦋🦋🦋


Hari ini adalah hari minggu di mana semua siswa siswi libur sekolah. Tak ada yang keluar dari mansion hari ini di karena hujan turun sangat deras pagi ini. Sementara Ayden kini berada di kamar miliknya yang bernuansa biru muda.

Saat ini Ayden melamun jauh mengenang kenangannya bersama keluarga kandungnya, bohong jika dia tidak lagi mengingat tentang keluarga nya. Ya walaupun dirinya menerima kasih sayang dari mereka hanya sebentar dan tak lama.

"Ma Aden kangen sama mama hikss kapan kita bisa ketemu apa papa masih marah Aden? Aden ga salah ma itu cuma kesalahfahaman Aden tau papa tau semuanya tapi kenapa papa usir Aden ma hiks hiks papa gak sayang Aden ya? hiksss" tangis Ayden sambil menatap hujan yang turun bersamaan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya

Iya Ayden kalau sama keluarga kandungnya biasa dipanggil Aden kalau papanya selalu manggil dia dengan sebutan si kecil. Ayden rindu semua itu tapi dia bisa apa? Papanya saja mengusirnya dari rumah

Tak lama terdengarlah bunyi ketukan pintu dari arah kamarnya. Dan tak lama terbuka lah pintu kamar itu menampilkan sesosok perempuan paruh baya yang sangat sangat di takuti Aden

Nyonya Bianca

Ya istri dari Tuan Christopher, keluarga angkat Ayden sendiri. Bianca gak pernah suka dengan kehadiran Ayden disini karna baginya Ayden ini pembawa masalah bagi keluarganya. Tapi Bianca itu orangnya pandai akting di depan keluarganya dia adalah ibu penyayang bagi anak anak nya begitu juga kepada Ayden. Tetapi jika hanya ada Bianca dan Ayden, wanita itu akan berubah menjadi wanita terkejam bagi Ayden.

Gimana dirinya memperlakukan Ayden baik lagi melihat anjing yang di perbudak dari Ayden yang selalu mendapat luka batin yang tak akan bisa di lihat yang lain dan ketahui yang lain jika saja mulut Ayden tak umbar.

Karna ini mengapa Ayden sangat takut jika berhadapan dengan wanita itu..

"Kaget?" ucap wanita itu sambil memasang wajah datar dan dingin

"Ada apa ma?" tanya Ayden pelan karena takut jika tiba tiba di....

Arghhh sakit maa

Belum sempat di sebut wanita itu sudah menjambak kasar rambut Ayden.

"Saya bukan mama kamu ingat itu sekarang rapihin ni rambut kita makan. Jangan lupa senyum lap air mata mu jika kau tak ingin aku menghukum mu dengan hal yang lebih parah" ucap wanita itu lalu melepaskan jambakannya setelah itu menatap wajah anak itu

"Maaf ya ckkk boong saya ga akan pernah meminta maaf dengan seorang anak kecil pembawa masalah seperti kamu sudah sana pergi lakukan apa yang saya perintahkan tadi" ucap Bianca lalu memilih pergi dari kamar itu dengan mengubah wajahnya dengan wajah lemah lembutnya

☁️☁️☁️☁️

"Maaf lama menunggu tadi Ayden ketiduran lagi pas mama keluar kamar Ayden tidur lagi hihi" ucap Ayden yang semuanya boong belaka

Mendengar itu mereka hanya menggelengkan kepala mereka kecuali seseorang itu yang tersenyum miring tapi tak di ketahui yang lain

"Pintar" batinnya

"Hmm kebiasaan disuruh bangun tidur lagi yaudah duduk Ayden mau makan apa sini mama ambilkan" ucap Bianca dengan nada lembut yang dibuat buat nya

"Eh gapapa ma biar Ayden aja" ucap Ayden dan diiyakan saja oleh Bianca. Lagian siapa juga yang beneran mau ambilin makanan emang siapa? Fikir Bianca.

"Yaudah kita mulai doa nya ya Garry pimpin" perintah papa Chris sambil menatap anaknya itu

"Doa selesai ayo makan!!" heboh Garry yang kini duduk di samping Ayden

"Dek lu makan kok gitu doang emang cukup?" tanyanya lagi tanpa tau jika semua menatapnya

"Garry makan jangan ngomong dan Ayden tambah lagi jangan cuma makan gitu nanti sakit" ucap papa Chris membuat Ayden mengangguk kan kepalanya dengan gugup

"Semua ini mama yang masak loh rasa semuanya kali sayang terjamin enak"ucap Bianca ke Ayden dan diiyakan saja oleh Ayden

☁️☁️☁️

Kini Ayden sedang berada di ruang kerja papa Chris, iya tadi seusai makan papa Chris memerintahkan Ayden buat menemuinya di ruang kerja

"Ada apa pa?" tanya Ayden tetap tersenyum manis

"Apa benar di sekolah, adek selalu di bully sama teman teman?" tanya papa Chris sambil menatap Ayden tajam tapi keliatan lembut

"Erghh e.. enggak kok kita semua temanan baik banget gak ada yang nama bully bully" ucap Ayden lagi yang sepenuh boong belaka menutup kesalahan orang

"Tapi seperti nya papa gak yakin deh, coba ni liat cctv" ucap papa Chris sambil memperlihatkan layar laptop nya yang menampilkan rekaman cctv minggu yang lalu di sekolah tersebut

"Kenapa Ayden gak pernah bilang ke papa?" tanya papa Chris

"Gapapa lah pa, semakin berjalannya waktu  Ayden yakin mereka akan cape sendiri buat membully" ucap Ayden masih tersenyum ikhlas menatap papa angkatnya itu.

"Yaudah sekarang Ayden pengen lakuin apani?" tanya papa Chris

"Ayden pengen ngerjain tugas yang Bu Liza berikan tadi" ucap Ayden seadanya

"Yaudah pas ngerjain tugas, Ayden istirahat ya, papa gak mau jika kamu sakit" ucap papa Chris dan diiyakan saja oleh Ayden

☁️☁️☁️

Dilain tempat pula beberapa pria berbadan tegap duduk di sebuah sofa yang terdapat di kantor itu .

"Pa gimana kalau kita ambil kembali Aden?" ucap salah anaknya itu

"Ikut aja alurnya dan jangan ngerengek seperti perempuan" ucap papanya itu

(26.12.2020)

Ayden||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang