Hari-Hari Setelah Patah Hati
[cerpen] Andai kutahu lebih awal, takkan kuberi hatiku pada Kahfi dan membiarkan diriku teracuni. ilustrasi: pinterest © kahawah 2018
[cerpen] Andai kutahu lebih awal, takkan kuberi hatiku pada Kahfi dan membiarkan diriku teracuni. ilustrasi: pinterest © kahawah 2018
[cerpen] Tak ada takdir yang tak bisa diubah bagi Si Pemuda. Meskipun orang-orang mengatakan Si Pemuda takkan bisa bersanding dengan gadis jelita impiannya, ia tidak akan pasrah. Ia akan membuat jalan nasib menuju gadis tersebut, tak peduli jika ia harus membayar mahal untuk itu. gambar: pinterest © kahawah 2019
[1/1] Gilang adalah siswa yang baik. Setidaknya begitu, sampai ia merasa lelah. Semestinya memang tak seperti ini, tetapi Gilang tak memiliki pilihan lain. [digubah di tahun 2017 oleh nona-hujan]
Blurb : Hanya cerita sederhana dengan latar percintaan belaka, menyelami dunia Science bercampur Seni. Bersama Sena, si cowok freak yang suka menghitung hal-hal tak wajar. Bersanding dengan Nisa, si gadis manis penikmat seribu guratan romansa cinta. Albert Einstein pernah mengutarakan pendapatnya perihal cinta, akhir...
[cerpen] Berdasarkan studi perbandingan yang telah kulakukan, seharusnya jatuh cinta di era 2000-an tidak semenyiksa ini. ilustrasi: pinterest © kahawah 2019
Namanya Pamela. Kau bisa memanggilnya sesukamu, namun ia akan lebih suka jika kau memanggilnya Pam. A Girl Who Called Pam by adhade
[1/1] Dia bilang, waktunya sebentar lagi. Dia bilang, kehadiranku membuatnya ingin memiliki lebih banyak waktu. Dia bilang, dia tidak seharusnya mengenalku. Dia bilang, selamat tinggal. Dia bilang, pergi, Rai.
[cerpen] • cover by @supalidi on Instagram "Ponselmu itu taruh di lemari pendingin saja, lalu mari berbincang denganku di cuaca yang dingin ini," ucap pria asing yang duduk di hadapanku di kafe tanpa wifi ini. © kahawah 2018
[cerpen] "Cinta saja tidak cukup, cantik juga perlu." Itu adalah pesan moral yang Anggun pelajari setelah mengungkapkan cintanya kepada Batara. ilustrasi: pinterest © kahawah 2018
[1/1] Seperti kata Dul, dia tidak mati. Hanya hilang. Seperti jam tanganku--dia masih ada, masih bisa dicari dan ditemukan. Hanya saja, di mana?
[1/1] Kuharap, aku tidak pernah tahu isi kamera gadis itu.
Kahyangan penuh sesak dan seorang dewa mengusulkan sebuah proses baru bernama transmigrasi
Wanita itu begitu lesu saat datang padaku, "Maukah Tuan membantu negeriku?" [ONESHOOT] pernah dipublish di blog pribadi: tienosaurus.wordpress.com copyright © 2015 AYUTIEN All Rights Reserved
perundungan adalah perbuatan tolol yang kamu lakukan. [2018 | sekali-tamat.] *** cover by @shadriella
Aku sering bertanya-tanya, apakah melakukan kecurangan itu perlu? Cover by @dytayang
"Bunuh mereka, dan hancurkan rumah itu!" Copyright © July 2017 by Septin Annisa
[1/1] "Kau tidak perlu tahu siapa aku," kata gadis itu dengan suara lembutnya, seperti suara angin malam yang berhembus. "Datanglah bersamaku." Aku pikir, gadis ini sangat bodoh berpikir aku akan dengan senang hati datang entah ke mana dengan orang asing seperti dirinya. "Aku yakin kau akan senang datang bersamaku." A...
[1/1] Hal yang kutahu mengenai gadis itu: dia suka warna hitam.
Penitipan mbah baru sudah berarti berita buruk. Bukan buat badan pelayanan, tapi buat si mbah dan keluarganya. Kami hanya bisa menerima mbah yang bermasalah; entah hidup sebatang kara, keluarga tidak punya uang untuk mengurus, penderita psikotik ringan, atau mbah-mbah kurang beruntung yang keluarganya 'tidak sanggup'...
"Jadi, saya harus bayar berapa?" Mencuri dengar itu tidak baik, bukan? Siapa tidak tahu hal itu? Tidak ada. Siapa yang peduli? Tidak ada juga. Apalagi, aku mendengar namaku disebut. Rasa penasaranku terlanjur menggebu-gebu. Bagaimana tidak? Ayahku akhirnya menelepon koleganya. "Empat puluh saja, Pak." Untung bagiku, a...
Pernah memberikan secercah uang Anda untuk pengemis? Merasa iba jika pengemis itu membawa bayi atau anak-anak? Berharap uang Anda akan membantu ekonomi mereka? Coba pikir lagi. Jika Anda pernah menghabiskan waktu dengan seorang bayi, Anda pasti menyadari bahwa bayi sangat mudah terbangun dari tidurnya. Entah itu kare...
Tajamnya udara Bandung dini hari menggigit kulitku. Beku, nyaris membuat tubuh ini menggigil. Potongan seragam biru tua sudah kutanggalkan, diganti kaos oblong dan sarung kotak-kotak. Aku menggosok kedua telapak tangan, usaha sia-sia untuk menghasilkan panas. Untung dingin begini tak seberapa dengan pemasukannya. Peke...
Lautan semakin aneh. Tempat tinggal terakhirku bahkan berubah, memaksaku untuk pindah. Tidak ada lagi ikan kecil di sana dan koral-koralnya kehilangan warna. Belum lama aku mendengar kalau ada penyu yang tidak bisa pulang. Dia bilang pantainya hilang, berubah jadi batu raksasa berwarna abu-abu. Meski pantaiku masih se...
"Selamat ulang tahun, Ibu!" teriak sebuah suara yang familiar. Suara itu kemudian hilang, digantikan pelukan erat. Kedua lenganku membalas dekapan anak kesayanganku. Pelukannya terasa hangat, mengingatkanku akan perjuangan ayah, Nusantara, saat mendirikan Majapahit dulu. Batavia sekarang sudah dewasa, meski masalah me...
Aku kembali tertawa. Lucu juga bagaimana jawabannya sama sekali tidak nyambung dengan pertanyaanku. "Gue nggak bawa agama loh? Apa iya cuma karena orang yang mati ditembak itu pemuka agama dan yang nembak itu Zionis Israel gue jadi otomatis belain agama Islam? Gue kira lo pernah diajarin tentang hak asasi? Yah, gue ta...
Hampir tiga tahun. Selama itu aku berjuang setengah mati demi satu kursi kedokteran di universitas negeri. Konon katanya biayanya tidak semahal swasta. Tapi aku juga tidak ambil pusing karena pemerintah masih berbaik hati memberikan Bidikmisi. Semoga saja aku bisa lolos dengan Bidikmisi. Semoga. Ayah dan Ibu tidak ter...
[1/1] Hai, aku Arumi. Pardedea Arumi Bunga. Siswa kelas 5 SD yang bercita-cita menjadi tukang bersih-bersih di kereta. Unik, kan? [digubah di tahun 2017 oleh nona-hujan]
Tepat pada jam tujuh pagi ia akan datang, tak sekalipun telat atau datang lebih cepat seolah memang ditakdirkan Semesta agar kakinya menginjak halte pada waktu yang sama setiap harinya. Aku si gadis kaku tak menarik, sebulan belakangan ini terus memperhatikan kebiasaanya seperti datang dua puluh menit sebelum bus dat...