Cerita lengkap ada di Dreame
🌻🌻🌻
"Aku bakal ceraiin dia secepatnya."
Ines menggeleng, rasanya itu sangat mustahil. Ia akan menerima dosa yang besar, memaksa sepasang suami istri agar berpisah.
"Terlambat, Riyan. Harusnya, kalau kamu benar-benar tidak menginginkan pernikahan itu, kamu nggak bakal pernah mampu ngucapin ijab kobul itu, tapi nyatanya?" tidak tahu harus berbicara apalagi, semalaman penuh Ines sudah mengambil keputusan, ia memilih untuk mengakhiri hubungan itu. Sebab, sampai kapan pun, ia tidak akan pernah memiliki Brayen.
"Belum, Nes. Ini belum terlambat. Aku nggak cinta sama dia, gimana mungkin aku hidup bersama perempuan angkuh itu."
"Riyan, aku udah bikin keputusan, lebih baik, kita selesaiin hubungan kita. Aku mohon, jangan bikin aku jadi perempuan jahat, yang merebut suami orang lain. Aku bukan wanita sehina itu."
"Kamu bukan merebut aku, Nes. Justru dia yang udah bikin kita terjebak dalam situasi kayak gini, gara-gara pernikahan sial itu, kamu milih buat ninggakin aku? Aku nggak akan biarin itu." kata Brayen tak terbantahkan, ia sangat keras kepala, Ines sudah paham betul watak Brayen. Tapi, itu tidak akan membuat tekatnya goyah untuk berpisah. Keputusanya sudah bulat, meski harus rela menanggung nestapa.
"Apa cuma segini cinta kamu buat aku?" tanya Brayen dengan wajah tak habis pikir. Ada rasa aneh yang sekoyong-koyong menggerohoti ruang hati.
"Kamu pernah denger kan kata orang, setiap pasangan yang pernah dipertemukan tidak harus untuk bersatu, dan kita hanya dipertemukan dan bukan ditakdirkan untuk bersatu."
🍁🍁🍁
Start: 12 Maret 2018.
End : 10 Juli 2018.All Rights Reserved